LDR 10.

45 6 5
                                    



Jeon Jeka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jeka.

10. LDR 10

Pagi yang sibuk. Jeon Jeka sudah menuju ke ruangan Ariana. Langkahnya cukup tergesa-gesa. Raut wajahnya yang tampan tampak tegas begitu pun dengan tatapan matanya yang tampak seolah hendak menerkam siapa pun yang menghalangi jalannya.

"Ariana." Ia masuk ke dalam ruangan dengan melupakan sopan santunnya.

"Ariana!" panggilnya sekali lagi dengan intonasi yang mulai meninggi. Namun nihil, di dalam sana tidak ada seorang pun yang Jeka temui.

Sekretaris Ariana yang mendengar suara Jeka pun masuk ke dalam ruangan dan menjelaskan bahwa Nona Go sudah dua hari tidak masuk kantor.

Jeka mengernyit mendengarkan penjelasan dari sekretaris sepupunya tersebut. Baru dua hari Ariana tidak masuk ke kantor, tetapi wanita itu sudah mampu membuat keadaan kantor menjadi tidak stabil. Sebagai salah satu pemimpin di kantor, ia berhak mempertanyakan tanggung jawab para pekerja, termasuk Ariana.

Jeka menghela napas secara perlahan. Pria itu mencoba menstabilkan emosinya yang hendak meledak. Ia kemudian mencoba menghubungi Ariana melalui telepon genggam. Namun sayang, nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif. Begitulah jawaban yang dapat ia dengan dari operator. Tetap tidak menyerah, Jeka mencoba menghubungi nomor telepon rumah Ariana. Namun, Bibi Choi mengatakan bahwa Ariana juga tidak ada di tempat.

Jeka lantas memijat keningnya karena merasa begitu pening memikirkan keberadaan Ariana saat ini. Ia merasa bingung harus ke mana lagi mencari wanita itu. Pasalnya Ariana tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Mengabaikan pekerjaan sama sekali bukanlah sifat sepupunya tersebut. Ada apa dengan Ariana? Satu-satunya orang yang akan ia temui untuk menanyakan tentang Ariana adalah Jeong Jimin.

Jimin. Si tampan dengan sejuta pesona itu sedang termenung di ruang kerjanya. Sekretarisnya masuk ke dalam dengan disusul oleh Jeon Jeka di belakangnya.

"Tuan," sapa sang sekretaris seraya memberitahukan jika ada tamu untuk bosnya tersebut.

Jeong Jimin menoleh. Ia tampak heran lantaran Jeka tidak memberitahu kedatangannya terlebih dahulu.

"Tolong tinggalkan kami!" Jimin berseru pada sekretarisnya.

"Ada apa?" tanya Jimin setelah sang sekretaris keluar beberapa saat yang lalu.

"Aku tidak akan banyak basa-basi. Aku hanya ingin bertanya tentang Ariana padamu," ucap Jeka mengatakan maksud dan tujuannya datang ke kantor Jimin.

Keduanya saling memandang dengan sekelebat pikiran dalam benak masing-masing. Jimin mendekat ke hadapan Jeka. Pria yang lebih tinggi dan tegap itu memberinya tatapan tajam.

"Aku menghubungi nomornya, tetapi tidak aktif. Aku bahkan menghubungi rumahnya, tapi Bibi Choi bilang padaku kalau Ariana tidak ada di rumah. Lalu aku ke sini. Apakah kau tahu di mana Ariana sekarang?" jelas Jeka pada Jimin. Namun, melihat kedua iris Jimin yang sedikit melebar membuat Jeka berasumsi bahwa pria itu juga tak mengetahui keberadaan sepupunya.

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang