🎖️Bab 4 🎖️

27 16 0
                                    

Gadis tanpa rasa sakit

****

Sebuah tangan membersihkan sebuah guci dengan bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tangan membersihkan sebuah guci dengan bersih. Rak yang semula berdebu kini terlihat seperti baru dibeli. "Kak, sudah tiga tahun kakak meninggalkanku."

Senyum itu tidak pernah ditunjukkan siapapun kecuali untuk guci yang mewah tersebut. Wajahnya terlihat lembut ketika menatap abu sang kakak.

"Maafkan aku, kak."

Mendengar suara ketukan pintu di kamarnya. Merida segera merapikan perlengkapan kebersihan tadi. Lap kotor ia lemparkan di keranjang baju kotor. Ia merapikan pakaiannya seolah ia tidak melakukan hal tadi.

Merida menatap orang dengan tatapan datar. "masuklah ...."

"Kak, aku hanya–"

Ucapan Melody terhenti karena tatapannya terkunci pada satu rak yang belum pernah ia lihat, namun mengetahui sifat kakaknya yang sedikit berbeda ke dirinya, ia memutuskan untuk tidak bertanya.

"Apa yang ingin kamu sampaikan?"

"Aku hanya memberikan data ini untuk kakak. Mr. Coma menyuruhku untuk memberikan kepada semua siswa Penthouse Class."

Merida menerima kertas dengan perlahan dan terkesan membuat Meloy bingung. Melody mengerutkan dahi melihat kakaknya yang tidak seperti biasanya, yang selalu merampas dengan kasar.

"Keluarlah jika tidak ada yang ingin kamu lakukan disini."

Tangan itu ia turunkan melihat pandangan Merida yang tidak nyaman. Guci yang menjadi pertanyaan Melody kini belum bisa terjawab. "baiklah, kak. Aku akan pamit."

'Guci apa itu? Sebelumnya kak Merida tidak suka menyimpan guci'

****

"Melody?" tanya Nevada yang melihat Melody turun dari Lift menuju lantai kelas Menengah. Lelaki itu hendak masuk ke lift untuk naik ke atas.

"Apa yang kamu lakukan di lantai bawah, Nevada?" Melody segera keluar dari lift dan bertukar posisi dengan Nevada.

"Mengirimkan surat untuk bibi Via. Dan itu hanya sebentar ... aku tidak menemui siswa kelas Menengah, Melody." Suara lembut Nathan membuat Melody terkadang jatuh cinta. Andaikan orang tuanya tidak pernah melarang untuk jatuh cinta, mungkin ia akan lebih dekat dengan Nevada.

"Baiklah ... aku akan pergi dulu."

"Melody, apa–"

Belum selesai Nevada bertanya, pintu lift sudah tertutup dan mulai membawa lelaki itu naik. "apa yang dia lakukan disana?"

Nevada tersenyum lalu memandang langit yang cukup indah. Lift itu akan terlihat berada di luar gedung setelah melewati lantai 25. Lift kaca membuatnya terlihat megah. "Kapan aku bisa keluar dari gedung Heraza ini?"

Nevada : Save Our Rank [Terbit✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang