paji . 2 .

269 26 1
                                    

veera dari tadi cuma ngoceh, sedangkan avee juga jihoon (papa veera) hanya ketawa sesekali ngeliat veera yg terus-terusan ngasih ekspresi jengkel

"pa, besok ganti nama deh, serius! nama si cowok nyebelin yg udah nyakitin deyna itu nama nya plek ketiplek nama papa loh"

"oh ya? " tanya papa (jihoon yg ini kita panggil aja papa ya..)

veera nganggukin kepalanya "iya!! marganya sama lagi, sama-sama park! "

avee tertawa melihat ekspresi anak hasil adobsinya itu
(Yg baca paji season pertama pasti tau kalo veera bukan anak kandung avee)

"ga boleh benci-benci kayak gitu, nanti jatuh cinta loh" mendengar ucapan sang mama, membuat veera memasang wajah seperti ingin muntah

"nanti kalo veera beneran lakuin itu, tolong antar veera ke pak ustad ya pa ma, veera perlu dirukiyah sih" ujar veera sambil meyakinkan kedua ortu nya

"ada-ada aja kamu" sahut papa sambil geleng-geleng kepala

ding dong

suara bel rumah terdengar. avee hendak berdiri membukakan pintu tapi veera menahan nya

"biar veera aja" kata veera. avee kembali duduk, dan veera berjalan mendekati pintu utama

ia membuka pintu tersebut, betapa terkejut nya dia saat melihat sosok cowok berdiri diambang pintu dengan keadaan mengenaskan. seluruh wajahnya lebam, darah bahkan mengalir dari hidung juga pelipis nya

"v-veera" katanya lalu ambruk kehilangan kesadarannya

veera membeku sesaat, hingga ia langsung berteriak

"YEONJUN! " veera segera terduduk sambil berusaha membawa lelaki bernama yeonjun itu berdiri

"veera kenap-- astagfirullah yeonjun" papa yg tadinya kaget mendengar veera teriak, makin kaget melihat tubuh yeonjun yg sedah berada dipangkuan veera. veera menangis sejadi-jadinya

"ayo bawa yeonjun kerumah sakit" ajak veera

--

veera sedari tadi menggigiti kuku nya karena khwatir dengan cowok didalam sana yg sedang di tangani dokter. air mata nya jatuh, tapi veera tak bersuara. wanita urakan macam veera menangis, karena yeonjun

"yeonjun pasti abis di pukulin ayah nya lagi" gumam papa sambil sama khawatir nya dengan veera

pintu ruangan terbuka, veera segara menghampiri sangat dokter

dokter yg tau maksud veera, langsung berbicara tentang keadaan yeonjun

"dia tidak apa-apa, hanya luka pukul dikepala yg keras membuat ia mimisan dan pelipis nya berdarah. dia sudah boleh pulang, tapi mohon untuk menjaga dia, karena pusing mungkin bisa datang kapan saja karena luka nya masih basah" setelah mengatakan itu, dokter permisi untuk pergi

veera segara masuk kedalam ruangan yeonjun dirawat, ia duduk dikursi samping ranjang yeonjun dan menatap wajah yeonjun yg masih banyak luka

yeonjun yg masih tertidur pulas tiba-tiba terbangun, ia menoleh kesamping kiri dan mendapati veera sedang menatap nya dengan tatapan sendu

"gw udah bilang sama lo tinggal aja dirumah gw! gw ga mau lo disiksa terus-terusan sama ayah lo itu! " sentak veera dengan tangisan

veera sekhawatir ini karena, yeonjun adalah sahabat veera dari kecil, pada saat berumur 3 tahun mereka sudah sering bermain bersama karena tinggal dikomplek yg sama. tapi yeonjun memilih pindah dari komplek itu, dan pada saat itu lah, yeonjun sering disiksa ayahnya yg mabuk-mabukan. dan bunda nya meninggal

paji [season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang