veera berjalan sendiri di Koridor sekolah. dia masih sedikit berdesis kesakitan ketika rasa panas dan perih menjalar dan datang disekitar pundak nya
"dor! " tiba-tiba dari dalam kelas nya keluar seorang laki-laki dengan seragam yg sama persis dengan nya dan dengan tas ransel bertengger dipundak nya
"HAH?! YEONJUN?! " veera langsung dengan reflek memeluk tumbuh tinggi yeonjun dengan begitu erat.
yeonjun hanya tersenyum tipis sebelum membalas pelukan veera
"akhirnya lo beneran pindah kesekolah gw.. " kata veera dengan nada senang bukan main
veera melepaskan pelukan nya pada yeonjun. lalu mendongak melihat kearah wajah yeonjun. ingat... bukan veera yg pendek. tapi yeonjun yang?? iyak betul
"akhirnya gw bisa sering-sering dideket lo jun! " seru nya dengan senyum selebar mungkin
yeonjun mengacak rambut veera
"iyalah, demi lo ini gw pindah" kata yeonjun
veera kemudian memasang wajah berpikir, tangannya dia simpan didagu nya yg lancip
"terus? gimana sama impian lo sekolah disekolah lama lo, apalagi, bunda lo... " veera ingin mengatakan kalimat selanjutnya, hanya saja dia gantung karena tidak enak
"iya, bunda gw emang pengen gw sekolah disekolah itu, tapi bunda gw ga pernah maksa, bunda selalu setuju sama apa yg gw mau kalau itu bikin gw seneng" yeonjun tersenyum sambil menatap wajah veera
veera yg awalnya memasang wajah serius, kemudian dengan sepersekian detik merubah ekspresi nya menjadi kembali senang
"POKOKNYA INTINYA YG PENTING GW BISA JAGAIN LO KAPAN AJA JUN! " veera kembali memeluk yeonjun bikin yeonjun kaget sama apa yg dilakuin barusan
yeonjun hanya geleng-geleng sama kelakuan veera lalu membalas pelukan veera yg kedua itu
dia memeluk veera sama erat nya seperti veera memeluk dia. dia bahkan memasang ekspresi gemas ketika sadar sama berapa mungil nya badan veera, siapapun ga bakal nyangka kalo veera ketua geng motor
dengan tidak sengaja, yeonjun memegang pundak veera karena ingin melepas pelukan
tapi, itu luka anjay pundak nya.
"akh" veera sontak benar-benar melepaskan pelukan nya mendadak membuat yeonjun jadi kaget sendiri
"kenapa²? " yeonjun langsung sedikit membungkuk untuk melihat ke wajah veera yg menahan sakit "ada yg sakit? pundak lo luka? om jiun sama tante avee tau ga? " bertubi-tubi pertanyaan dia layangkan guna menayangkan keadaan sahabat tersayang nya itu
veera yg awalnya kesakitan langsung memasang ekspresi seperti biasa. tengil, jail. kalo didepan yeonjun
"ah elah, gapapa ini, cuma luka kecil, udah diobati juga kok diuks" dia berusaha menghindar agar yeonjun ga bertanya lebih banyak
"emang nya itu kenapa si ra? " tanya yeonjun lagi, veera memutar bola matanya
"ga usah dibahas elah, mending ayo masuk ke kelas, lo sekelas sama gw kan? " yeonjun mengiyakan pertanyaan veera dengan anggukan kepala
"nanti pas jam pelajaran kedua lo ngenalin diri kan? " yeonjun nganggukin kepala lagi
"yaudah, kuy masuk" veera langsung gandeng tangan yeonjun masuk kedalam kelas
tanpa veera dan yeonjun sadari, dari tadi ada duo maut, eakk, dua curut sedang mengintip mereka dari balik tiang tembok dideket pembatas lorong. (kelas veera di lantai dua)
siapa lagi kalo bukan double J. junkyu dan jihoon
"sape tuh? romantis bener ama veera" tanya junkyu
"itumah temen nya, gw udah pertama ketemu pas dipasar malem waktu itu" jawab jihoon
YOU ARE READING
paji [season 2]
Romance"makin yakin gw lo lahir di instal, jadi akhlaknya ke kocok pas file nya rusak" ⚠ -BAHASA YANG DIPILIH ADALAH BAHASA NON-BAKU, JADI KATA-KATA MUNGKIN AKAN SEDIKIT KASAR! -