paji . 11 .

128 12 3
                                    

veera berjalan dengan langkah besar di lorong rumah sakit dengan tubuh yg basah kuyup, seragam sekolah nya sudah basah karena air hujan

dia menatap kosong kedepan, tujuan nya sekarang adalah ruangan yeonjun

ketika memikirkan saat yeonjun terluka, air mata menetes begitu saja. dia bahkan merutuki diri sendiri yg malah membentak yeonjun, padahal saat itu yeonjun sedang terluka

tapi itu semua karena veera panik, bukan karena veera jahat

dia tiba didepan ruangan yeonjun ditangani, disana dia melihat avee dan jiun bersama jihoon sedang menunggu didepan ruangan

"nak" sebuah tangan menepuk pundaknya dari depan. jiun, sang papa menatap manik veera dengan sendu

tanpa bisa veera tahan, secara spontan, air mata yg sudah veera berusaha tahan sejak tadi, luruh begitu saja

dia menangis didepan papa nya. jiun langsung memeluk tubuh mungil anaknya, dia tak memperdulikan apakah tubuh nya akan ikut basah atau tidak

"pa... " lirih nya didalam dekapan sang ayah

setelah beberapa detik, dibelakang veera muncul junkyu, minghao, dino, juga haechan. mereka tak basah, seperti nya mereka menggunakan mobil untuk pergi kesini

"papa... veera ga mau yeonjun kenapa-napa" jiun tetep memeluk erat tubuh gemetar sang putri

lantai sudah basah dengan tetesan air dari baju veera yg terkena air hujan

jiun mengelus kepala veera dengan lembut, jiun tak mau mengucapkan kata apapun, karena dia juga tak tahu harus mengatakan apa

dia hanya bisa menenangkan anaknya itu dengan belaian pada surai nya

pintu terbuka, memunculkan sosok lelaki dengan uban yg telah menguasai hampir setiap helai rambut nya. dengan seragam khas dokter dia mulai menatap satu persatu orang yg menunggu pasien nya itu

veera melepaskan pelukan itu, dan langsung beralih menatap sang dokter

"yeonjun gapapa kan? "

dokter terdiam sesaat, dia seperti ragu untuk bicara. dia melirik kearah belakang veera, dia melihat kearah jiun, disana jiun tersnyum pada dokter dan mengangguk pelan memberi isyarat

sang dokter menghela nafas sebentar

"yeonjun tidak apa-apa, hanya saja pukulan keras dikepala nya mungkin akan membuat nya sering mengalami pusing. jangan biarkan dia kelelahan, kepala nya mungkin akan terasa pening" ucapnya

veera tanpa babibu, langsung masuk kedalam ruangan dimana yeonjun berada. saat ia masuk dia dapat melihat yeonjun dengan perban melingkar dikepala nya sedang tersenyum kearah nya

bisa-bisanya!

veera datang mendekati yeonjun dan langsung memukul lengan sahabat nya itu dengan keras

"AW! SAKIT IH! " kata yeonjun, habisnya tiba-tiba dia dipukul sama veera

veera dengan suara sesegukan nya mulai menggerakkan mulut nya untuk mengeluarkan suara

"bisa-bisanya! lo senyum sama gw disaat lo lagi luka kayak gini! lo tau ga sih, seberapa panik nya gw, gw khawatir, ngeliat darah keluar dari kepala lo! lo malah sempet ketawa dan senyum sama gw! lo tau apa tentang besarnya gw sayang sama lo!? lo tau apa?! " bentak veera, air mata nya sudah tak bisa di bendung lagi

yeonjun yg awalnya memasang wajah jahil kini menatap veera datar dengan perasaan kasian juga merasa bersalah

"gw tau" jawab yeonjun. veera masih saja menangis sambil terus melihat kearah manik yeonjun

paji [season 2]Where stories live. Discover now