dengan lemah, bocah kecil berkuncir dua lucu itu duduk sambil menangis memandang rumah nya yg telah terbakar hangus didepan nya
para warga yg ada saat itu hanya bisa memeluk si bocah menenangkan. mereka merasa bersalah karena tak bisa memadamkan api yg begitu besar melahap rumah si anak
bocah berumur 6 tahun itu sesegukan menangis sambil terus memanggil kedua orang tuanya
"ibu... bapak... " katanya lirih
"ibu sama bapak ada didalam sana" tunjuk nya pada rumah yg telah hangus rata dengan tanah
si bapak-bapak yg memeluk bocah itu semakin mempererat pelukan nya. dia juga sama-sama menangis karena tak tega melihat anak kecil itu
"udah ya, kamu jangan nangis" kata si bapak-bapak tersebut
hujan turun tiba-tiba dengan deras, warga-warga berhamburan meninggalkan tempat tersebut untuk berteduh
"nak hujan, ayo ke rumah om dulu" ajak nya
si anak hanya menggeleng
"om pergi aja, nanti aku nyusul" ucapnya dengan pandangan kosong dan air mata yg mulai berbaur dengan hujan
akhirnya si bapak-bapak memilih pergi dengan terpaksa meninggalkan anak itu
si anak mendongak menatap langit gelap karena mendung
dunia seolah ikut bersedih atas apa yg telah bocah itu alami
dan untuk kesekian kalinya, dia menangis lagi sambil meringkuk menenggelamkan wajahnya dilipatan lutut dan tangan nya
lalu beberapa saat kemudian dia dengan tegar nya berdiri
"aku buktiin sama ibu sama bapak, aku bisa hidup tanpa kalian!!! KALIAN JAHAT NINGGALIN AKU SENDIRIAN!! "
dia berjalan pergi dari sana, baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba...
JEDERR!!
"AAAAAAAAAA" teriak nya. dia menutup kedua telinga nya sambil jongkok. matanya terpejam. badannya bergetar hebat ketakutan
"engga... aku ga bisa hidup tanpa ibu sama bapak... "
"HAAAAHHHHHH" tarikan nafas panjang karena sesak terdengar jelas.
veera terbangun dari tidurnya dengan nafas sesak, dia terduduk dengan keringat dingin membasahi
tangan memukul-mukul dadanya yg masih saja tetap terasa sesak. dia menangis tanpa suara. wajahnya memerah. tangannya bergetar serta tubuh nya ikut bergetar
dia berdiri hendak pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya
tapi karena badannya masih lemah dan bergetar hebat, dia oleng sampai menyenggol sebuah vas bunga kecil di atas meja belajar nya
PRANGGGG!!
veera terduduk lemah, kedua tangan nya ia kepalkan untuk menahan agar tak terus bergetar hebat
pintu terbuka, menampilkan avee dan jiun berlari panik kearah veera. jiun langsung memeluk putrinya dengan erat
"why dear??... you ok?? hm?? " tanya jiun lembut.
veera langsung memeluk papa nya erat, dan menangis kencang seperti anak kecil yg ketakutan melihat monster.
"sssttt, it's okey, ada papa sama mama, jangan nangis... " tambah avee mengelus punggung veera
KAMU SEDANG MEMBACA
paji [season 2]
Romance"makin yakin gw lo lahir di instal, jadi akhlaknya ke kocok pas file nya rusak" ⚠ -BAHASA YANG DIPILIH ADALAH BAHASA NON-BAKU, JADI KATA-KATA MUNGKIN AKAN SEDIKIT KASAR! -