paji . 16 .

120 12 0
                                    

"lo pikir gw mau? "

semua sontak terdiam mendengar itu. jihoon sama, dia tak habis pikir veera akan mengatakan itu

"gw dah ga mau percaya sama lo ji, lo ngapain pake nama yeonjun mulu sih? " veera memasang wajah kesal yg diarahkan pada jihoon. rasa kecewa nya semenjak semalam tak kunjung menghilang

dia masih merasa sakit hati akibat terlalu berharap. betapa bahagianya dia ketika membaca nama yeonjun disurat itu, berharap itu benar adanya

tapi nyatanya harapan cuma harapan, veera hanya di tipu oleh jihoon, yg tak memikirkan perasaan veera

veera hanya ingin bertemu yeonjun, itu saja. bukan berarti jihoon dengan seenaknya memainkan itu semua kan?

"ra--"

"lo tau bahasa Indonesia kan? " tanya veera memotong cepat ucapan jihoon "seenggaknya kalo lo ga punya rasa bersalah, pergi dari hadapan gw"

"justru karena gw ngerasa bersalah, makanya gw berani muncul dihadapan lo buat ngelurusin semua nya" ucap jihoon

papa jiun juga mama avee yg ada disana hanya terdiam,tak berani ikut campur didalam nya karena tak tau masalah apa yg sedang kedua anak muda itu bahas

memilih tak peduli dengan semuanya, veera kembali masuk kedalam rumah. mood nya hancur, minggu pagi nya dirusak oleh suasana seperti tadi. bahkan yg biasanya setelah merayakan ulang tahun dia akan tertawa, sekarang dia malah harus marah-marah

jihoon menarik nafas dalam. meyakinkan seorang veera yg begitu keras kepala memang sulit

"ji, kamu pulang aja ya, mungkin veera lagi ga enak badan aja, makanya mood nya rusak pagi-pagi" papa jiun menepuk pundak jihoon

---

jihoon memijit pangkal hidungnya, pening menyerang kepalanya. sedari tadi, setelah pergi dari rumah veera, rasa bersalah makin timbul

dia memilih menenangkan diri di basecamp yg tentunya dihari minggu akan ramai dengan anggota² lain. sedangkan anggota inti hanya jihoon juga haechan yg ada di sana

entah tiga lainnya sedang apa, mungkin sedang selimutan dan masih kelonan sama guling

keadaan basecamp ramai, karena banyak diantara mereka tertawa dan bercanda

tapi menjadi semakin ramai saat junkyu datang dan menarik kerah baju ketuanya sendiri

jihoon yg diperlakukan seperti itu tentu kaget, kenapa dengan junkyu?

"pms lo?! " kata jihoon, yg kerah nya masih ditarik oleh junkyu

haechan mendekat, berusaha menjadi penengah antara kedua sahabat nya

"eeitsss, santai bosku, bisa dibicarakan baik-baik" haechan mencoba santai menenangkan junkyu yg wajahnya memerah dan urat-urat leher nya sudah mulai bermunculan

"lo kenapa datang² ngamuk sih? " tanya haechan pada junkyu

bukannya menjawab, dengan sadis junkyu menonjok rahang jihoon. luka semalam yg baru saja kering kembali dibuat basah dengan darah yg keluar lagi.

jihoon mengelap darah nya dengan jempolnya

haechan kaget, dia menatap junkyu dengan mata membulat. lalu dia berusaha membatu jihoon yg akan berdiri

sedangkan beberapa anggota lain, menahan junkyu dengan memegang lengan tangan junkyu juga jaga jaga dibelakang nya

"lo punya otak? " tanya junkyu pada jihoon yg sudah berdiri. untuk pertama kalinya, junkyu sebagai wakil ketua menonjok ketuanya sendiri

paji [season 2]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora