paji . 14 .

114 14 1
                                    

"assalamu'alaikum, veera berangkat!! "

gadis dengan seragam melekat baik di tubuh nya berteriak guna membuat orang rumah mendengar perkataan nya. dia merapikan jaket kulit berwarna hitam yg ia gunakan. hendak mendekati motor kesayangannya

langkah berhenti ketika mendengar deru motor lain, dan klakson terdengar dari luar gerbang

ketika ia menoleh guna memastikan siapa gerangan orang yg telah berada didepan rumah nya itu, berharap itu adalah yeonjun, ternyata bukan. itu jihoon

jihoon membuka kaca helmnya, dia juga memberi isyarat agar veera mendekati nya. veera memutar bola matanya malas

dia hendak kembali naik keatas motor nya, tapi jihoon berteriak memanggil nya

"WOY BU! " teriak nya membuat veera lantas segera menoleh dengan wajah sebal nya

"GA USAH TREAK WOY! " omel veera, dengan terpaksa dia berjalan kearah jihoon, karena penjaga gerbang rumah nya sedang tak ada, dia membuka sendiri gerbang berat itu. aman kok, veera seterong girlll

"paan sih lo? pagi-pagi udah treak treak di depan rumah orang, digebukin warga mampus loh"

jihoon hanya tertawa kecil dibalik helmnya.

"berangkat sama gw" veera kemudian menyerngit heran. ngapain ni bocah, tumben ngajak berangkat bareng

"ga deh, lo masih sakit ya? tumbenan" kata veera. ini sudah lewat dua hari semenjak kejadian veera dipeluk sama jihoon

"ck, ga usah jaim jaim gitu kali! lo cium gw malam itu aja blak-blakan kok" celetuk jihoon. membuat semburat merah muncul perlahan di pipi veera. veera juga membulat kan mata, veera pikir setelah berhari-hari kejadian itu, jihoon tak akan mengingat nya. nyatanya tidak.

veera langsung saja menundukkan kepala menutupi pipi nya

"gw ga mau berangkat sama lo! gw mau berangkat sendiri! "

jihoon tersenyum jail, sungguh seru menjalin wanita satu itu

hendak pergi dari sana, veera malah ditahan oleh jihoon, yg dengan cepat turun dari motor nya yg telah mati

"ga usah sok nolak, bensin nya gratis kok, ga usah bayar, lo cukup naik" jihoon menaikkan alis nya menggoda

veera dengan keras memukul bisep jihoon membuat jihoon mengaduh kesakitan dari balik helmnya yg belum dia lepas dari tadi

"AKK! SAKIT BEGO! "

"INGIN RASA GW ULEG MUKA LO! " kata veera samb sesekali memukuli bisep jihoon

sedangkan dari pintu utama rumah veera, jiun dan avee melihat interaksi keduanya. karena keributan yg ia dengar dan beberapa teriakan, membuat mereka berdua keluar dari dalam rumah. dan menemukan dua sosok yg sedang adu mulut

jiun dan avee cuma bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya

---

dengan keterpaksaan, veera akhirnya benar berangkat bersama jihoon. manusia satu itu memang pemaksa

sekarang veera dengan sebal, berusaha membuka helm, tapi kunci helmnya nyangkut. kalo veera ga ngotak ya, dia benturin aja kepala nya ke tanah, biar kebelah dua helm nya terus kelepas dari kepala. tapi veera masih sayang ndas nya. ndas cuma satu dieman-eman

jihoon yg menyadari itu, geleng-geleng sambil tersenyum, lalu dia beralih berusaha membantu

veera diem. membiarkan jihoon membantunya dengan masalah helm itu. saat seperti itu, dia melihat wajah jihoon. wajah dengan garis rahang yg sempurna. tampan, hanya saja buaya. veera hanya fokus melihat kearah wajah jihoon, menelisik seluruh kesempurnaan ciptaan Tuhan itu

paji [season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang