paji . 15 .

110 13 2
                                    

wajah marah veera terlihat begitu jelas. ketika ia sampai di alamat yg tertera dalam surat tersebut, veera dibuat marah bukan main, ketika yg ia dapat bukan sesuai yg di inginkan.

dia berharap, sosok yeonjun akan bener-bener berdiri di sana, menyambut nya dengan kehangatan senyuman dan melepaskan beban rindu yg sudah dia tahan sejak hampir seminggu itu

tapi, dia malah mendapati jihoon, bersama curut² sahabat nya (-junkyu) berdiri menyambut nya. mereka tersenyum seolah tak sadar jika veera sedang marah

hiasan dengan lampu biru muda kelap kelip, juga sticker bintang yg banyak menghiasi, taman yg sepi itu dirobak menjadi indah, karena lampu lampu warna biru dan putih yg menyala. juga beberapa meja kecil yg ditengah nya ada lampu kecil berbentuk bulan

tertulis di sana

happy birthday babu! semoga makin rajin ngebabu buat gw ya!

veera bahkan sama sekali tak terhibur akan itu semua

jihoon perlahan mendekat, membawa mini cake yg ada ditangannya. lalu mengangkat nya hingga tepat berada di wajah veera

"hbd bu" katanya lirih

veera menitikkan air mata. bukan karena dia terharu akan pemberian jihoon, tapi lebih ke marah yg tidak bisa dia ungkapkan

"sebelum tiup lilinnya, lo harus make a wish terlebih dahulu oke?"

veera tetap diam. hingga jihoon menyuruh nya untuk mengucapkan harapan sekali lagi

"ga usah ketemu gw lagi, lo gila" bukannya sebuah harapan indah yg veera ucapkan, justru veera malah mengatakan itu semua

jihoon menyerngit bingung. kenapa?

BUGH!

tak disangka sebelumnya, veera meninju rahang jihoon sekali. membuat dia tersungkur dan menjadikan mini cake bertemu dengan tanah di taman tersebut

dino, minghao, juga haechan membulatkan mata, sebelum mereka mendekat kearah jihoon dan membantu nya

"ra! lo gila?! " marah minghao, melihat sudut bibir jihoon yg sedikit mengeluarkan darah dan sedikit membiru. pukulan yg veera berikan cukup kuat

jihoon terdiam sambil menatap manik veera yg mengeluarkan air dan tatapan marah yg di lempar kan

"temen lo yg gila! bukan gw! " sanggah veera membantah tuduhan minghao. apa-apaan, kenapa jadi veera yang dikatain gila!?

"lo yg gila ra! jihoon nyiapin semua ini sejak selesai maghrib, karena tau lo bakal ultah. kenapa jadi malah nonjok dia, lo ga tau makasih banget sih! lo kenapa?..." tambah dino, walau membela jihoon, diakhir kalimat dia memelankan suara nya karena tau veera tak baik-baik saja

veera merogoh saku celana nya, lalu mengambil secarik kertas yg awalnya sempat ia jatuhkan di tanah saat shock berat ketika membacanya

dengan brutal, dia meremas surat itu hingga berubah menjadi segumpal kertas. dia melemparkan nya, tempat mengenai dada jihoon dibawah sana

tanpa mengatakan apapun, veera pergi keluar dari area taman menuju tempat parkir, dimana motor nya berada

jihoon diam. ya, sekarang dia tau alasan veera marah pada nya

minghao melihat kertas itu, kertas yg tengah di pegang oleh jihoon, kertas yg tadi dilempar dengan kasar oleh veera

minghao mengambil nya, membuka dan membaca nya. sekarang sama seperti jihoon, minghao sadar apa yg membuat veera marah.

minghao yg tak bisa berkata-kata pun berdiri, dia menghela nafas

haechan dengan sifat kepo yg meningkat, dia merebutnya dan ingin membacanya. ketika melihat isi dalam nya, haechan tertawa remeh, sangat renyah

paji [season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang