08.Kabut dan hujan

106 47 8
                                    

Jan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen, follow dulu baru bisa baca

Mohon bijak dalam membaca •

Happy reading----

Setelah kejadian tadi di kelas hati Regina masih kesal dengan Triana, belakangan ini awan lebih mementingkan Triana dan banyak yang menggosipkan kedekatan mereka

Dari ujung koridor terlihat seseorang berjalan menghampiri Regina, seragam putih abu abu nya semakin terlihat seiring sinar matahari menyoroti rambut bergelombang itu

"Lo ribut lagi sama Triana?"Interogasi kalista, tatapan nya menganalisis setiap inci wajah Regina

"Dia yang mulai"Balas datar Regina

Kalista menatap jengah Regina"Lo mau sampai kapan kayak gini ginn, Jelas² tadi Triana Lo dorong sampai pingsan, masih menyalahkan Triana?"Kelakar kalista

Regina tersenyum kecut" Dia sendiri yang jatuhin diri  lo tau kan dia kayak gimana!" Sarkas nya, ia tidak percaya kalau Kalista lebih mempercayai Triana.

"Untuk sekarang gue gak percaya sama Lo, soalnya gue liat dengan mata kepala gue sendiri bareng Sahara"Kalista melengos pergi dengan tatapan kecewa, Regina hanya diam pasrah untuk kali ini dia tidak bisa melakukan apa²

Kembali ia melanjutkan jalan nya, banyak siswa siswi yang berbisik bisik

Lihat tuh Regina sekarang udah di jauhin sahabatnya

Kemarin gue liat Triana bareng awan Romantis banget

Iya awan lebih cocok sama Triana di bandingkan Regina

Penjahat kayak dia gak pantas mempunyai teman

Suara itu membuat Telinga Regina seketika panas" Lo bisa diam gak!"Bentak Regina dengan amarah meluap membuat mereka diam lalu segera pergi

Hanya ada 1 tempat yang sekarang menjadi tujuannya, segera Regina menuju parkiran tanpa memedulikan tas nya yang tertinggal

_ _ _ _ _

Angin sepoi sepoi membuat rambut Regina seperti terbawa, matanya yang terpejam seakan menikmati setiap hembusan angin.

Benar,ini tempat yang di maksud Regina, tempat yang begitu jauh dari kerumunan dan hanya dia yang dapat melihat mereka.

Balkon gedung tua ini begitu tinggi, namun masih kokoh, Sudah 1 bulan Regina mengenal tempat ini, dan setiap hari juga dia sering mampir kesini.

"Kamu ngapain disini?"Suara itu seketika mengganggu ketenangan Regina, ia menoleh ke asal suara

Ia menatap heran Reka, Lelaki itu selalu bisa menemukan dirinya, dan ntah dari mana ia tau keberadaan Regina"Dan Lo kenapa disini?"tanya balik Regina

"Tadi aku mau nganterin barang dagangan buat di jual di kantin bi tana, Terus waktu lagi benerin Rante sepedah gak sengaja liat kamu disini sendirian makanya aku samperin"Jelas nya membuat Regina mengangguk paham

"Dan kamu kenapa ada disini?"tanya nya lagi

"Bukan urusan Lo"Balas Regina datar, Reka duduk di samping Regina, Kali ini tidak ada pengusiran yang Regina keluarkan

"Lo gak phobia ketinggian?Reka meringis ngeri kala melihat pemandangan di bawah nya yang begitu ekstrim

"Jangankan Phobia ketinggian, phobia kehilangan pun gue ngak"Balas Regina menatap lempeng di depan nya

Retak(TAMAT)Where stories live. Discover now