28.Ruangan mawar

79 21 11
                                    

Happy reading----

Kabar baik berpihak pada Regina kali ini, Reka mendapatkan info dari dokter bahwa ada pendonor yang bersedia mendonorkan darah nya, di jaman sekarang jarang sekali orang² yang berbaik hati untuk mendonorkan darah nya.

Ia menatap sendu Regina, meski luka memar dan perban masih melilit di kepala Regina tapi harapan  hidup masih panjang, Regina tersenyum ke arah Reka meski tipis namun terlihat oleh Reka.

Bahkan berbicara saja Regina tidak bisa, mungkin beberapa minggu ke depan Regina akan kembali seperti semula dan beraktivitas lagi.

Gang Mavros berkumpul di kamar VVIV Regina sampai memenuhi kamar itu, Regina juga tidak keberatan bahkan ia terlihat senang.

"Lo kenapa dari tadi diem Mulu?"Beo sadewa, Sahlan terlihat murung dan kurang bersemangat

"Gue belum bayar kos²an 2 bulan, ibu kos nya bilang kalau besok gak bayar gue gak usah tinggal lagi di sana, padahal gue jarang nginep di kosan itu"Keluh nya dengan menopang dagu

"Lo sih, di suruh tidur di rumah gue nyeyel pengen sendiri, nyusahin hidup sendiri itu namanya "Sarkas Sadewa

"Kamar Lo cuman satu, gue tidur di mana?"Sahlan sedikit mendelik

"Gampang, gue tinggal bangun lagi kamar di sebelah gue "Jawab nya santai justru mendapat sorakan dari semua Gang inti Mavros

"Sultan mah bedaa"Sorak Prastan

Sahlan sebenarnya lahir dari keluarga berada, namun ia ingin hidup mandiri dengan bekerja paruh waktu sampai akhirnya bertemu dengan sadewa dari situlah ia mulai menyadari, selagi ada uang ortu ngapain kerja? Kata mutiara Sadewa.

"Gue bosen hidup"Beo Prastan, tangan nya sibuk memakan kacang dengan di temani susu hangat

"Bakar rumah mantan yuk?"Ajakan Sadewa di acungi jempol oleh Prastan

"Tapi gue gak Punya mantan"Seketika ia tersadar

Prastan yang sedang memakan kacang seketika menyemburkan nya sampai mengenai wajah Sahlan "Jijik gue jijik"sungut Sahlan

"Maaf, abisnya gue ngakak denger omongan seseorang"Imbuh Prastan

Sahlan geleng geleng kepala "Mantan Lo banyak buat gue satu ya yang namanya Ica itu?"Sadewa seperti memberi kode

Sahlan mulai menghitung jari "Boleh, syarat nya Lo harus jadi juara satu"Balas Sahlan, sadewa seketika seperti kurang bersemangat

"Jangan kan jadi juara satu, dapat nilai 100 aja hasil nyontek"Keluh nya nelangsa

"Demi Ica"Bisik Sahlan dengan di akhiri cengengesan

"Apapun demi Ica, gue bakalan jadi juara satu, tunggu aku ayang icaaa"Teriak Sadewa dengan tangan memebentuk hati yang menggebu gebu

Ica adalah mantan ke 119 Sahlan, ia mengenalkan Ica kepada Sadewa lewat game mobile legend saat mereka Mabar, katanya Ica lucu, baik, Tapi Ica tipekal orang yang sulit di dekati.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi mereka, Sahara, kalista dan Riki datang bersamaan dengan menenteng kresek putih yang pastinya berisi berbagai makanan

"Wiss, santapan baru nih"Ucap Prastan tergiur melihat makanan yang belum terlihat sama sekali

Sahara yang paham dari tatapan Prastan memberikan kresek khusus buat nya "Ini buat Lo, makan yang banyak ya biar gemuk" Kekeh nya

Prastan dengan semangat 45 membuka kresek yang berukuran sedang itu, seketika semangat nya hilang 50% saat melihat apa yang di beli Sahara untuk nya.

"Lo ngasih gue biskuit bayi?"Seloroh nya menatap sahara seperti meminta pertanggung jawaban

Retak(TAMAT)Where stories live. Discover now