41.Ke 4 kali

90 17 5
                                    

Hay Ying!!

Apa kabar?

Happy reading!!

Ini ke 4 kalinya Regina memasuki Ruang ICU, ruangan yang sangat ia benci, tapi kenapa selalu ruangan ini yang menjadi tempat dia di rumah sakit.

Setelah di bawa ambulance, Regina langsung di pindahkan ke ruangan ICU dan langsung di tangani seorang dokter laki laki.

Awan sudah menghubungi Reka dan teman temannya, mereka bilang, mereka akan sampai sekitar  jam 9 malam, dari Bandung ke Jakarta adalah jarak yang cukup panjang bukan?

Awan Terus berdo'a untuk keselamatan Regina, ia tidak ingin hal buruk terjadi pada wanita itu, mau bagaimana pun ayah Regina benar benar kejam

Amarah nya ia tahan karna mementingkan keselamatan Regina, ia bahkan belum makan seharian karna sibuk.

_ _ _ _ _

Seorang dokter keluar dari ruangan itu setelah 3 jam melakukan operasi, awan yang menyadari kedatangan dokter langsung berdiri"Bagaimana kondisinya dok?"Tanya awan penuh harapan

Dokter itu mengusap punggung awan "Kondisi pasien semakin memburuk, ia sudah siuman, tapi seiring waktu detak jantungnya melemah, mungkin akibat terlalu sering mengalami luka, bahkan ia mengalami cidera otak"Jelas sang dokter

Awan sangat terpukul, ia merosot ke lantai dengan perasaan campur aduk, di waktu bersamaan, gerombolan gang MAVROS datang dengan wajah panik.

"Bagaimana Regina, dia baik baik saja kan?"Cerca Reka dengan berbagai pertanyaan

Nafas mereka ngos ngosan karna terlalu cepat berlari,Awan diam, seolah tidak tahu harus menjawab apa, ""WAN jawab, Regina selamat kan?"Tanya Reka terdengar prihatin

"Pasien ada di dalam, silahkan temui pasien"Ucap dokter

Reka langsung masuk paling depan, ia membuka pintu itu, menghiraukan awan yang masih terduduk lemas, ia ingin tahu kondisi sang pacar.

"Gin"lirih Reka, ia tidak percaya pemandangan di depannya.

Tubuh Regina sangat kurus dan pucat, perban melilit di are perutnya, dapat diketahui itu adalah titik penusukan Prasetya.

Regina menoleh dengan lemas, ia tersenyum tulus ke arah Reka "Akhirnya kamu datang juga"Ucap Regina, meski sulit berucap tapi ia berusaha.

Reka seperti terpukul melihat kondisi Regina saat ini "Kenapa papah kamu ngelakuin ini sama kamu?, Dimana dia?"Ucap Reka dengan mata memerah, namun air matanya tidak bisa terbendung

Regina menggeleng kuat "Dia gak salah, papah gak pernah bersalah"Ucap Regina

Reka memegang tangan Regina yang dingin, lalu mencium nya "Bertahan demi aku, oke?"Ucap Reka penuh harapan

Yang lainnya seperti tidak sanggup berkata-kata lagi, Triana bahkan menangis di pojokan sambil di peluk Riki"Kenapa kamu menangis?, Apakah aku melukai kamu lagi?"Tanya Regina kepada Triana

Triana melepas rangkulan prastan, ia mendekati Regina "Maafkan aku, selama ini aku selalu ganggu kamu, aku selalu ngerusak kebahagiaan kamu aku-"Triana kembali menangis

Prastan mendekat lalu merangkul Reka ia ingin menguatkan Reka"Aku selalu jahat sama kamu"Ucap Triana

Regina tersenyum"Kamu ngelakuin itu karna paksaan kan?, Aku udah maafin kamu kok"Ucap Regina, kemarin saat pulang dari camping, awan memberi tahukan semuanya kepada Regina, niatnya agar Regina tidak selalu salah paham Kepada Triana.

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang