27.ungkapan

75 22 11
                                    

Happy reading----

"Paman pliss, dia butuh darah paman, saya tahu golongan paman sama dengan Regina, nyawa Regina ada di tangan paman" Awan memohon di depan Prasetya

Meski ia tahu lelaki itu kejam, namun apa boleh buat?, 2 hari adalah waktu yang singkat, ia tidak ingin melihat Regina menderita

"Sana kamu pergi!!" Sentak Prasetya

"Apa paman tidak tergerak hati untuk membantu Regina?, Bukan sebagai seorang ayah tapi sebagai pendonor!" Ucap awan dengan nada tidak percaya

"Dia bukan anak saya, lagian dia bukan urusan saya!" Balas nya seperti tidak mempunyai hati.

Awan kehabisan cara, golongan darah itu langka bahkan sudah beberapa kali awan mendatangi teman teman nya tapi tidak ada yang memiliki golongan yang sama.

Awan berjalan keluar dengan perasaan kecewa, ia sudah menduga ini akan terjadi tapi bodoh nya ia tetap memaksa

Ia melewati pintu masuk dan melewati anak tangga, motor ninja berwarna merah itu ia naiki lalu menstater, matanya menangkap sesuatu, ia melihat seperti Reka.

"Dia Reka?" Penampilan nya sangat beda, dia berpenampilan mencolok dengan gaya rambut yang berbeda

"Tapi kok beda, tapi wajahnya mirip Reka" Ucap nya bingung

Awan memutuskan mengikuti Reka, ia ingin tahu soal pendonor darah Regina ada perkembangan atau tidak

_____________________

Awan mengikuti motor Reka yang mengarah ke arah kuburan, dia sebenarnya sedikit heran tapi sudah setengah jalan masa putar balik lagi?.

Reka turun dari motornya dan memasuki area pemakaman, awan pun turun lalu mengikuti langkah Reka, ntah makam siapa yang akan Reka kunjungi

"Dia mau kemana?" Ucap nya dalam hati

Ia berjalan melewati pepohonan dan beberapa kuburan dengan batu nisan, sampai akhirnya Reka berhenti di sebuah kuburan dengan bertaburan bunga

"Mama, Apa kabar mama di sana?" Reka tersenyum memandang batu nisan itu

"Jantung mama selalu berdetak, apa mam juga merindukan Riki?"Ucap nya lagi

Awan terhenyak dengan sebutan "Riki?"

"Kak Reka akhir² ini sibuk ngurusin wanita itu, aku benci pada wanita itu, gara² dia kak Reka gak peduliin aku lagi"Ucap nya lagi

"Bahkan saat tauran kemarin aja kalah, pasti gara² wanita itu" Lanjut Reka alias Riki

"Jadi Reka punya adik kembar?" Lirih awan menatap tidak percaya seseorang di depan nya

_ _ _ _ _

Di ruangan itu, dia Kembali menunggu kesadaran seseorang, setelah sekian kisah yang ia lewati menunggu tidak pernah hilang dalam kisah itu.

"Gin, andai Lo tau seberapa berharganya Lo di hidup gue." Reka menatap sendu mata yang terpejam milik Regina.

"Berkat Lo, gue tau bertahan dalam dunia yang kejam ini, mungkin Lo tidak sadar hal kecil itu bisa mengubah niat gue buat bunuh diri"

Bayangan bayangan dulu kini kembali berputar dalam ingatan nya, sejak dulu Reka tidak akan pernah lepas dari kata 'Bulyying' dia salah satu korban nya

Namun saat bersekolah di SMA harapan 1, pandangan tentang kehidupan nya berbeda saat menjadi babu gratis Regina.

"Lo selalu nyuruh gue ini itu, awalnya gue berpikir Lo itu jahat, tapi setelah beberapa tahun ada di dekat Lo, gue tahu siapa orang yang lebih banyak cobaan nya di banding gue"

Retak(TAMAT)Where stories live. Discover now