32.Hutan

65 17 4
                                    

Happy reading----

-
-
-
-

Hay!, Ying, stay terus di Sandyakala yaa!.

Keluarga TURBAHANA sedang makan malam bersama, ini memang menjadi rutinitas seluruh Anggota Mension itu, acara makan berjalan dengan Hidmat, sama seperti hari² sebelumnya.

"Selamat ya kak, kamu sudah menjadi pemimpin PT.Turbahana"Ucap Anak kedua Sri daneswara.

Prasetya mengangguk dengan senyum tipis "Ini berkat kerja keras, dan usaha saya"Jawabnya

"Untung bukan anak itu yang menjadi pemimpin nya, aku sempat was was"Imbuh anak ke 3 Sri.

Alya yang menjadi anak ke 2 mengangguk mengiyakan ucapan Fanes-Adiknya "Gak mungkin dia lah, sedangkan dia gak di anggap di keluarga kita"Balas nya

"Anak kayak dia mana bisa masuk ke keluarga kita, terbuang tetaplah terbuang"Ucap Fanes dengan diiringi tawa keduanya

Prasetya hanya diam, bahkan putrinya di ejek dan di jelek²an pun dia tidak membela nya, ntah terbuat dari apa hatinya itu.

"Lagian kenapa dia selalu hadir sih di setiap pertemuan keluarga"Timpal Raja-Anak dari Alya

"Dia kan cucu kesayangan"Sindir Alya, memang benar Regina adalah cucu yang paling di sayang oleh Sri, ia menyukai nya, karna dia sederhana, tidak pernah meminta, lebih baik di beri dari pada meminta, selain itu, Regina orang yang dermawan, dan itu mengingatkan nya kepada menantu nya dulu, yaitu ibu Regina.

"Tidak baik berbicara saat makan"Ucap Sri tanpa mengalihkan pandangan

Mereka semua seketika kembali diam dan melanjutkan acara makan malam nya, Sri menatap Prasetya sesaat, Tubuh nya yang kekar dengan tatapan dingin membuat siapa saja yang melihat akan merasa ketakutan.

_ _ _ _ _

"Kalon, gue bosan di rumah sakit terus"Ucap Regina dengan manja

Reka mendekat lalu mengusap pelan pucuk rambut Regina, ia tersenyum hangat "jadi sehat, gak bakalan masuk rumah sakit terus, kayak aku"Balas nya, Reka memperlihatkan tubuh nya yang berisi dan berotot.

"Tapi seru, gak perlu masuk sekolah, terus banyak yang datang di tambah banyak makanan gratis"Timpal Regina

Reka terkekeh, "Yaudah kamu beli rumah sakit ini, biar sering² kesini"imbuh nya

Kemudian ia kembali menjalankan kursi Roda yang di duduki Regina, menuju sebuah taman yang selalu Regina kunjungi.

"Triana bagaimana ya, Kalau ngak ada gue?"Tanya Regina

Reka tertegun lalu kembali biasa saja "Dia biasa saja, sekolah kayak  murid yang lain, tidak ada keributan, tidak ada aksi saling buly, bahkan tidak ada gosip² lagi"Terang Reka

Regina mendongak menatap Reka "Berarti, sekolah lebih tentram kalau ngak ada gue ya?"Tanya nya lagi

Reka menunduk balik menatap Regina"Tapi sekolah terasa hampa tanpa kamu, gin" Balas Reka

Regina diam tanpa berkedip lalu kembali menatap ke depan mengkondisikan ekspresi nya, tunggu dia baper lagi?

"Gue kangen Triana ka, soalnya berkat dia gue jadi sering masuk rumah sakit"kekeh nya mengingat kenyataan bahwa Triana lah penyebab dia masuk RS.

Retak(TAMAT)Where stories live. Discover now