24.Lagi dan lagi

90 20 5
                                    

Happy reading----

"Sah?" Kalista sedari tadi diam menonton Sahlan yang sedang bermain game, dan itu membuat nya bosan

"Jangan banyak tanya, gue emang cakep"

"Cakep di mata Lo sendiri"Cibir Kalista

"Lebih cakepan kalau mulut Lo gue sumpel pake paku"Ucap nya masih pokus bermain game

"Kenapa tuhan nyiptain titisan setan kayak Lo sih?" Ucap Kalista kesal

"Gue terlahir untuk meluruskan umat Manusia " Balas Sahlan kesal

"Masa sih?, Kok gue jadi sesat ketemu Lo"

Sahlan menghentikan aktivitas nya"Karna lo udah tercatat permanen makhluk setan yang terbengkalai" Jawab Sahlan membuat Kalista di buat greget

Kalista menjitak dahi Sahlan sampai cowok itu meringis kesakitan

"Btw, Regina kemana ya kok gak keliatan?" Monolog Kalista bahkan Sahara pun tidak memperlihatkan batang hidungnya sedari pagi

"Harus di liatin dulu baru bisa kelihatan?" Timpal Sahlan

"Mending Lo diem, suara Lo ngebuat gue stres" Balas Kalista kecut

"Sukur deh, nanti kalau Lo mati jangan lupa beritahu gue kabar di sana" Ucap nya

"Lan, nyokap lo gak salah ngelahirin Lo kan?"

"Hallo guyssss"sebelum menjawab teriakan itu sudah mengalihkan atensi mereka, Teriak Cempreng pastran mengejutkan Kalista, dia duduk sambil merangkul Sahlan "Kalian lagi bahas apa?, Kayak nya serius?"

"Lagi ngobrolin Burung terbang"Jawab Kalista asal

"Ada apa dengan burung?" Tanya prastann sok kepo

"Dia terbang ke langit Tapi kenapa hinggap nya di celana Lo" Jawab Kalista, pastran melirik celananya dan bergidik ngeri

"Iya, kok bisa ya?" Balas nya polos, justru Kalista menggeleng gelengkan kepala, apa saat pembagian otak dia absen ya?.

_ _ _ _ _

"Pendarahan semakin banyak, pasien harus di bawa ke ruang ICU"

"Detak jantung nya melemah, pernafasan tidak teratur!"

"Segera hubungi keluarga terdekat!!"

"Baik dok!!"

Sekujur tubuh Regina bersimbah darah, ini kesekian kalinya Regina masuk Ruang ICU, pasti lelah menjadi dirinya.

Polisi menyelidiki kasus tabrak lari ini, bahkan para wartawan mengerumuni Rumah sakit dan TKP, Pak Retpo-Security penjaga komplek kewalahan menjawab setiap pertanyaan dari para wartawan itu

Kabar ini menyebar luas ke penjuru kota, yang pastinya seluruh teman teman Regina mengetahui hal ini, tidak terkecuali Reka

"Kenapa lagi sih lo, ginn" lirih Reka, ia ditemani Albara dan Sadewa, setelah mencari Riki, tadi Reka langsung tancap gas kerumah sakit saat mendengar kabar bahwa Regina tertabrak truk

"Kalau gue ketemu truk itu udah gue jual terus beli iPhone"Celetuk sadewa, justru mendapat tatapan maut dari Albara

"Kita istirahat yuk, capek habis cari Riki Lo Belum tidur sedari kemarin" Ucap Albara sambil merangkul Reka

Retak(TAMAT)Where stories live. Discover now