43.Akhir

169 16 12
                                    

Akhirnya setelah sekian lama penantian, Retak bisa tamat, terimakasih untuk kalian yang sudah mensupport ku✨

Kembali lagi, ying!!

Happy reading---

2 jenazah yang meninggal di malam yang sama kini di kubur bersamaan, Keluarga turbahana ikut melayat, bahkan nenek Sri meraung dan menangis melihat masih naas putra dan cucu nya.

Mereka mendapat kabar semalam, namun Sri tidak sanggup untuk mendatangi rumah sakit, karna ia sudah pingsan beberapa kali.

Reka menatap lekat kuburan dengan nisan 'Regina turbahana bin Prasetya', ia menunduk dengan tetesan air mata, di malam itu juga ia melamar Regina menjadi tunangan nya, dan kini ia kehilangan wanita itu.

"Baik baik di sana ya?, Wanita ku"Kituh Reka

Ia mengusap batu nisan itu "Perjalanan kita cuman sampai disini, jangan lupakan aku, hmm?"

Kalista menaburkan bunga, ia kini menatap batu nisan itu "Gue gak nyangka secepat ini Lo pergi ninggalin gue, tapi mau sejauh apapun Lo pergi, Lo akan selalu gue ingat, sampai kapanpun!"Ucap Kalista, matanya terlihat sembab karna terlalu lama menangis semalam

"Mavros akan selalu ingat Lo, gin"Ujar Sadewa

Sahlan mengangguk"Yups, lo wanita pertama anggota Gang Mavros, kita akan selalu ingat Lo"Ucap Sahlan

Awan tersenyum, setidaknya kini mereka sudah menerima kepergian Regina, awan berjongkok sambi menatap Kuburan itu "Kini Lo gak perlu susah susah buat ngobatin luka Lo, Lo udah sembuh dari rasa sakit, tenanglah di sana, jangan khawatirkan kami"

Mereka diam dalam hati mereka mengucapkan do'a dan pesan kepada Regina, "Kau wanita hebat ku, terimakasih sudah menjadi pendamping ku, walau tidak selamanya"

Mereka serempak untuk pergi dari kuburan, terlebih awan sudah mulai mendung, Reka berusaha kuat menahan agar tidak terlihat rapuh, ia tidak ingin melihat Regina menderita lagi

_ _ _ _ _

Hari kelulusan...

Semua murid SMA harapan saling melempar toga sebuah simbol kelulusan, ada yang mencoret bajunya dengan pilok ada juga yang menggunakan spidol.

"Kita udah lulus guyss"Ujar Triana

Mereka tersenyum"Kita akan terus berjalan menuju kedua"Ujar sahlan, sambil merangkul Sahara, mereka kini berpacaran, dan hubungan mereka sudah 2 bulan

"Iya, kalau ada Regina pasti lebih seru"Wajah sahara seketika murung

Mereka semua seketika diam "Tapi kita juga gak pernah lupain Regina, dia pasti lihat kita disini"Ujar Kalista

Albara merangkul Kalista "Gak boleh sedih, kita harus bahagia di hari kelulusan kita"Ujar Albara lalu mencubit hidung Kalista

Awan mengangguk"Kita buat ucapan untuk Regina yuk?"Ujar awan

"Ucapan?"Tanya Reka

Awan tersenyum"Kita buat ucapan dalam hati untuk Regina, agar dia ikut senang juga"Jelasnya

"Owhhh, oke"Jawab mereka serempak

Sontak semuanya menunduk dan diam untuk mengirim pesan lewat hati.

"Gin, aku udah lulus, Ruri udah tumbuh banyak, bahkan di tanam di taman sekolah, terus beberapa bulan lalu Sahlan nembak aku, dan kini kita pacaran"Monolog Sahara

"Aku udah berdamai dengan perceraian mamah dan papah, dan tuhan ngasih aku sosok laki laki yang membuat hidup ku jauh lebih baik, dia Albara"Monolog Kalista

"Cantiknya Reka, meski aku belum bisa menerima takdir kita, tapi percayalah, aku masih mencintaimu sampai saat ini, bahkan pertemuan kita di mimpi tidak bisa meredakan rasa rindu ku padamu"Monolog Reka

"Seperti yang Lo bilang, gue harus kuat, ini bukti kalau gue kuat, Lo mungkin di sana ngak bakalan ngerasain sakit, tapi Lo harus tau kalau gue juga udah berdamai dengan dunia"Monolog Awan

"Gin, kalau gabut mampir ke mimpi ku, soalnya mimpi gue sering kosong, kalau Lo datang mungkin bakalan banyak yang  mampir"Monolog Prastan

Dan beberapa pesan yang lain mereka sampaikan, kini mereka sama² mendongak, setelah mencurahkan isi hati mereka, meren seperti lega

Reka menyodorkan tangannya mereka sama sama menyodorkan tangannya sebelah membentuk lingkaran"Mavros!!"

"Jaya"

"Jaya"

"Jaya"

"Huuuuu!!"

Mereka bertos ria, senyum mengembang di bibir mereka, dalam setiap hatinya selalu sosok Regina yang selalu Mereka ingat.

End.

Retak(TAMAT)Where stories live. Discover now