Fate 2

78 19 13
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*

Sekelebat terlihat seekor anjing serigala jenis Saarloos tengah berlari cepat bersama anjing serigala lainnya. Kedua dominan itu nampak mengejar sesuatu yang melarikan diri dari mereka. Raungan serta geraman dari apa yang dikejar mereka nyatanya tidak membuat mereka gentar.

Salah satu dari anjing serigala dengan warna abu-abu cenderung hitam mengubah dirinya jadi manusia. Dia mengeluarkan sebilah belati dengan ukiran kepala serigala di ujung gagang belati peraknya.

Dia hendak melempar belatinya ketika manusia serigala yang dikejarnya ini tiba-tiba menyerang. Satu serangan dengan cakar terarah ke pinggangnya.

Crash

Pinggangnya terluka dan dia hanya menggeram kesal dibuatnya. Belati perak di tangannya melayang ke arah manusia serigala yang berlari menjauhinya. Bahkan anjing serigala Saarloos berwarna merah berhenti mengejar saat belati itu menancap di tulang punggung.

Jleb

"Arrkhhh!!" manusia serigala tadi mengerang kesakitan sebelum akhirnya musnah.

Jiyong mengambil lagi belati miliknya dan memastikan tidak ada lagi jejak dari lawannya.

"Apa dia sudah bangkit?"

"Dia tak pernah tidur, Hyung. Kurasa manusia serigala itupun memang sengaja dia buat untuk memberi tahu kita jika dia berada di sekitar kita," balas Jiyong.

"Bagaimana lukamu?"

Jiyong menggeleng sambil memegang pinggangnya yang luka. Darah masih merembes di sela-sela jarinya.

"Tubuh ini semakin payah."

"Kau hanya butuh pasanganmu," jawab Seung Hyun, "ayo pulang! Biar aku rawat lukamu."

Jiyong menurut. Mereka berjalan berdampingan menuju mobil Jeep hitam yang terparkir di sisi jalan. Seung Hyun terkadang melirik adiknya yang tertidur di dalam mobil dengan memegangi lukanya dengan darah keluar yang memang sudah tak seperah sebelumnya.

Namun, dipenglihatan lainnya Seung Hyun melihat adiknya seperti tidur dalam gelisah. Pasti mimpi buruknya kembali menyerang, pikirnya.

....

Zhi Long terpekur dengan apa yang dilihatnya. Seluruh penghuni rumah sudah terkapar tak bernyawa. Dia bahkan melihat Tuan Lee dan Nyonya Lee telah terbujur kaku. Tak jauh dari tempat keduanya, Zhi Long mendapati orang yang sangat dekat dengannya.

Zhi Long remaja berhenti di tempat di mana Cheng Xuan dalam posisi telungkup. Darah mengalir di sekitarnya membuat Zhi Long gemetar ketakutan.

"Cheng Xuan!" Zhi Long memanggil dengan membaringkan kepala Cheng Xuan di pahanya.

"Hei, bangun! Cheng Xuan, ayo kita pergi dari sini!" panggilnya sekali lagi, namun Cheng Xuan tetap diam.

Bibirnya telah memucat, tangan serta wajahnya telah dingin. Zhi Long mulai menitikan air mata. Rasa sakit menghantamnya dengan keras, bahwa dia gagal melindungi orang terkasihnya.

Dia gagal melindungi Cheng Xuan dan keluarganya yang telah dia janjikan. Bagaimana Zhi Long sendiri mampu melindungi koloninya nanti.

"Zhi Long!" Sheng Xian, kakak tertua Zhi Long akhirnya tiba dengan susah payah.

Fate of Us [On Going]Where stories live. Discover now