Fate 13

65 12 21
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*

Seungri membuka matanya karena terganggu oleh bunyi alarm pada ponselnya. Sudah jadi kebiasaan dokter itu jika berada di apartmentnya memasang alarm sebagai penanda waktu sudah pagi. Cuma satu yang membuat Seungri heran pagi ini. Dia terbangun di atas kasur Jiyong. Seingatnya, Seungri tertidur sofa yang ada di kamar itu bukan di kasur.

Sang dokter tersentak bangun untuk berpikir dan melihat sekelilingnya. Kapan dia pindah ke kasur? Atau siapa yang memindahkanny? Ah, dia pun teringat si pemilik kasur yang juga tak ada di tempatnya. Seungri cepat menyibak selimutnya, turun dari kasur untuk mencari keberadaan Jiyong.

Dia keluar kamar dengan panik karena telah kehilangan pasiennya. Seungri mencari Jiyong di ruang tengah, tapi tidak ada penampakan. Kemudian telinganya menangkap sesuatu. Ada pembicaraan di ruang makan dan samar-samar itu seperti suara Jiyong.

"Eoh Tuan Muda, kau sudah bangun?" tanya Daesung yang tak sengaja melihatnya.

Seungri tersenyum saja karena dia sedang fokus dengan pria yang memunggunginya sekarang. Jiyong menoleh ke belakang saar mendengar Daesung memanggil nama Seungri.

"Hai, kau bangun juga. Kemarilah, kau harus sarapan," ajak Jiyong seraya mengulurkan tangannya kirinya agar disambut Seungri.

Dokter muda itu menyambut tangan Jiyong dengan wajah bingung. Dia menurut saja dengan ajakan Jiyong untuk duduk di sebelahnya.

"Selamat pagi," sapa Daesung.

"Uh? Ah, iya selamat pagi," balas Seungri.

"Tuan Muda ingin sarapan apa?"

"Apa saja dan tolong bisakah kalian untuk tidak memanggilku Tuan Muda?"

Daesung tersenyum manis, di sebelahnya sudah ada anak sulungnya. Dae Hyun duduk tepat di sebelah Dong Hyuk.

"Tapi kami sudah terbiasa seperti itu, Tuan Muda. Sampai kapanpun kau tetap Tuan Muda kami," jawab Daesung.

Seungri ingin membantah lagi, namun mulutnya terkatup lagi saat ada suara seseorang yang belum hadir bersama mereka.

"Kecuali kau bersedia menikah dengan adikku, Tuan Muda Lee."

Seungri tercengang dengan ucapan Seung Hyun. Kelopak matanya berkedip lucu jika diperhatikan dengan benar.

"Kenapa? Kau seperti orang linglung?" tanya Jiyong yang melihat pipi Seungri merona.

"Menikah apanya! Siapa yang akan menikah denganmu?"

"Kau! Aku akan menjadikanmu pendampingku. Cepat atau lambat," ujar Jiyong.

Seungri makin malu pagi ini. Bisa-bisanya dia digoda oleh seorang pria yang belum lama dia kenal di dunianya saat ini.

"Kau pikir aku mau!" protes Seungri.

"Tentu. Aku tampan, masih muda dan aku pun kuat," Jiyong memuji dirinya sendiri tanpa rasa malu.

DK dan Dae Hyun cekikikan sendiri mendengarnya.

"Cih, jangan terlalu percaya diri! Kau saja belum tahu hidup sampai kapan," ucapan Seungri terlontar begitu saja dari mulutnya.

Jiyong mendekatkan wajahnya pada Seungri, membuat Seungri harus memundurkan kepalanya sedikit. Jantungnya berdebar kencang saat manik coklat milik Jiyong menatapnya intens.

Fate of Us [On Going]Where stories live. Discover now