Fate 6

61 18 19
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*


"Kau berdarah?"

Seungri menyentuh lengan Jiyong untuk melihat di mana letak lukanya. Dari balik baju yang dikenakan luka tersebut perlahan menutup hingga darahnya berhenti. Jiyong bisa rasakan itu. Namun, ada yang mengganjal dari lukanya. Dong Hyuk sendiri meringis melihat Seungri mengecek luka Jiyong.

"Kau ini kenapa bisa terluka?"

"Aku hanya tersangkut kawat di atap tadi. Tidak apa, lukanya sudah menutup," jawab Jiyong. Dia tersenyum agar Seungri tidak khawatir.

"Sebaiknya aku bersihkan bekas darahmu sekalian lihat lukanya!"

Seungri mengambil alih Jiyong dari DK. Dia lantas mengajaknya masuk ke dalam lift yang kebetulan terbuka. Sementara DK berdiam diri dulu di dekat pintu darurat dan mengambil ponselnya.

"Ada apa?"

"Appa, sepertinya adikmu terluka," adu DK.

"Berkelahi di mana? Bukannya sudah biasa dan ada Seungri sekarang?"

"Yang aku lihat lukanya memang menutup, tapi sepertinya samchon sedang menahan sesuatu," jelas Dk.

"Awasi terus Jiyong. Beri tahu aku jika terjadi sesuatu padanya!"

"Siap, Yang Mulia."

Panggilan diputus. DK mendesah sebentar setelahnya jarinya menekan tombol lift untuk masuk. Di rumah, Seung Hyun pun ikut menghela napas yang cukup singkat. Raut wajahnya seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa, Sayang?" tanya Daesung seraya memberi suaminya jus mangga yang diinginkan, lebih tepatnya Daesung yang ingin suaminya minum. Maklum dia mengidam mangga.

"DK bilang Jiyong terluka, tapi sepertinya luka itu tidak biasa," jawabnya.

"Tidak biasa? Bukankah dia sudah bertemu Seungri? Seharusnya lukanya bisa sembuh," ujar Daesung.

"Itu juga yang dikatakan anakmu. Lukanya menutup, tapi Jiyong seperti merasakan sesuatu," jelas Seung Hyun. Dia melirik Daesung dan berkata, "tidak perlu khawatir. Aku sudah menyuruh anak itu untuk mengawasi adikku."

"Hmm, baiklah. Lebih baik kau minum jus mangganya."

"Kau yakin aku harus minum ini?" tanya Seung Hyun memastikan.

"Hm, anakmu yang mau," jawab istrinya.

"Tapi ini asam Sayang! Kau mau aku sakit perut?"

"Soal itu, salahkan anakmu yang meminta! Kalau tidak mau ya sudah, nanti malam kau tidur dengan Daehyun!" ancam Daesung dengan nada bicara yang santai.

"Oke, aku minum sekarang!" Seung Hyun meringis melihat gelas isi jus mangga yang terlihat pucat. Selamatkan perut ayah tiga anak ini.

....

Seungri dan Jiyong keluar dari lift. Sesekali dia memandangi Jiyong dengan tatapan khawatir. Entah mengapa dia mengkhawatirkan pria di sebelahnya ini. Jiyong menyadari Seungri sedang mengkhawatirkannya, berbalik menatapnya.

"Jangan khawatir. Aku tidak apa-apa," kata Jiyong.

"Aku harus memastikannya sendiri," balas Seungri.

Fate of Us [On Going]Where stories live. Discover now