XXXI •Bukanlah segalanya•

3.1K 259 12
                                    

🎶 Playing song : Whee In - With My Tears 🎶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎶 Playing song : Whee In - With My Tears 🎶

HAPPY READING

“Jika tidak bisa berbuat kebaikan, maka jadilah salah satunya.”

—Regi Sabiru

     —Preview bab sebelumnya.

     "Gua gak mau lihat orang yang gua sayang sedih, Bim."

     "Gua mau donorin ginjal gua buat Reyga."

•••

     Bima menggenggam erat ponsel milik Regi, bahkan sampai urat-urat di tangannya pun terlihat begitu jelas. Rahangnya ikut mengeras saat kembali mengingat dengan jelas apa yang di katakan Regi beberapa detik lalu.

     Prak!!

     Lalu setelahnya terdengar bunyi pecahan sebuah benda yang terlempar di lantai. Ya benar, ponsel Regi sudah retak di sana.

      Bersamaan dengan itu kedua mata Bima memanas lalu ia berjalan dengan cepat ke arah Regi, menarik kerah baju anak itu dengan napas yang memburu. Bima dalam emosi yang tak terkendalikan.

     "Bilang itu sekali lagi, Gi," ucapnya sedikit berdesis.

     "Gua..." Regi menggantungkam ucapannya, menatap Bima dalam dengan jejak air mata yang masih tertinggal. "Gua mau donorin ginjal gua buat Reyga," lanjutnya.

     Dan... BUGH!

     Kepala Regi melengos ke samping, bunyi itu berasal dari kepalan tangan Bima yang mendarat di wajahnya. Belum sempat Regi menghapus jejak darah yang tertinggal di sudut bibirnya, buru-buru Bima kembali menarik kerah bajunya.

     Dan kini Regi bisa melihat kembali wajah sepupunya yang begitu memerah.

     "Lo gak akan sadar kalau gak gua tonjok, Gi," ucapnya sembari mengangkat kembali kepalan tangannya ke udara.

     Regi menggeleng pelan. "Bim, gua cuman... sebelum ... sebelum Tuhan cabut nyawa gua."

     "LO— BANGSAT...

•••

     "Woi! Woi! Woi! Bim! Lo apa-apaan, anjir!"

     Dari arah pintu Danu dan Ciko terbelalak atas apa yang mereka lihat. Bahkan Danu langsung melepaskan kantong keresek itu begitu saja dan menerjang Bima, menahan tubuh bongsor anak itu—menjauh dari Regi.

Another Pain [END] ✔Where stories live. Discover now