✨ T I G A P U L U H S A T U ✨

481 8 0
                                    

Jumat malam, sudah hampir waktunya Arumi dan seluruh siswa sekolah mengadakan perkemahan sabtu minggu yang tentunya akan di adakan pada hari sabtu.

"Gue bawa ini boleh gak sih?" Arumi menunjukkan kipas angin mini portable berwarna hijau muda.

"Bawa aja terserah lo." Jawab Albi yang memang sedang mempersiapkan untuk acara persami besok.

"Kalo ini?" Lagi lagi Arumi menunjukkan barang yang akan ia bawa sebuah boneka yang ia dapatkan tempo hari.

Flashback...

Minggu pagi seperti biasa Arumi mengajak Barra pergi untuk jogging di pagi hari.

Kali ini mereka jogging bertiga bersama Albi.

Dari rumah mereka berkendara menggunakan motor untuk bisa sampai di area jogging.

Sesampainya di tempat, Albi memarkirkan motornya. Lalu mereka bertiga melakukan aktivitas jogging nya.

Tak terasa 30 menit sudah mereka menghabiskan waktunya untuk berjongging.

"Bundaa Barra cape, tapi Barra mau main." Ujar Barra, badannya sudah sempoyongan lemas dan tidak ada gairah untuk berjalan.

"Lah gimana ceritanya cape tapi masih mau main. Gemesh banget sih anak bundaaa." Ujar Arumi berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Barra dan menguyel uyel pipi Barra gemas.

"Bwundwaaa jwangannn." Ujar Barra kesusahan berbicara karena di uyel uyel Arumi.

"Udah dong Rumi anaknya jangan di gitu in." Suara serak Albi. Arumi melepaskan cubitannya.

"Yaudah iya... Anak ayah ini mau kemana sayang?" Tanya Albi sembari berjongkok.

"Ishh Anak bunda!!! Bukan anak ayah no no no." Ujar Arumi tegas. Namun di mata Albi itu sangat menggemaskan.

"Barra anak nya Ayah sama Bunda. Barra sayang sama Ayah sama Bunda juga Barra sayang." Ucap Barra sembari memeluk kedua orang tua nya dengan tangan mungilnya.

"Pulang yu!!!" Ajak Arumi.

"Gakk mau no no no." Jawab Barra sembari menggoyangkan jari telunjuk nya.

"Lah kan tadi katanya cape, yaudah kita pulang aja." Ucap Arumi.

"Barra cape, tapiiii Barra gak mau pulang. Barra masih mau main." Barra bersedekap sembari merajuk.

"Mau kemana atuh Barra? Sok ngomong ka bunda." Ujar Arumi kesal yang kesabarannya setipis tisu.

"Barra mau ke timezone... Barra mau main disitu." Ucap Barra.

"Pulang dulu lah masa outfit gue kek begini sih. Jelek tau. Nanti kalo orang orang salfok smaa outfit gue gimana. Malu banget gak sih." Ujar Arumi.

"Ya gapapa. Lo pake baju apa aja cantik sumpah gak boong." Ujar Albi sembari mengacungkan dua jarinya membentuk lambang peace. Barra pun mengangguk tanda setuju apa yang dikatakan Albi.

Lantas Arumi yang dikatakan seperti itu langsung tersipu malu, pipinya mulai memanas dan memerah.

"Iya bunda paling cantik sedunia." Ujar Barra.

"Jahh mba istri blushing." Ucap Albi sembari memegang pipi Arumi dengan kedua tangannya.

"Lo gak usah mikirin apa kata orang. Jadi diri lo aja, lo kalo nyaman nya begini yaudah begini aja. Lo cantik apa adanya. Makanya gue suka." Tutup Albi lembut sembari sesekali mengusap pelan pipi Arumi.

Tanpa sadar kegiatan mereka jadi bahan tontonan orang orang di sekitar.

"Ishh Ayah jangan modus sama bunda. Bunda itu milik Barra, jadi ayah gak boleh pegang pegang bunda ya." Barra mendorong pelan Albi, lalu memeluk erat kaki Arumi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Bad HusbandWhere stories live. Discover now