Hari Senin, hari yang paling paling Arumi benci dimana ia harus berangkat sekolah pagi, mendengarkan pidato si botak yang tiada akhir.
"Kok naik motor?" Tanya Arumi.
"Kenapa Lo gak suka panas panasan?" Jawab Albi dingin.
"Bukan gitu. Kita kan nganterin Barra dulu ke sekolah." Tutur Arumi.
"Bertiga juga gapapa orang sekolahnya juga deket. Cepet naik lama amat Lo kaya siput." Seketika raut wajah Arumi berubah muka di tekuk, bibir monyong monyong.
"Ngapain Lo monyong monyong. Mau di cium Lo."
Saat sedang asik asik nya berdebat. Barra pun keluar dengan seragam yang sudah siap dan rapi dan tinggal jalan ae.
Mereka pun akhirnya pergi menunggangi motor vespa primavera clasic wana hijau.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Ini ijo apaan si? Bingung gua)
✨
"Turunin Gue di pertigaan." Ucap Arumi yang sedikit berteriak.
"Lah ngapain turun disitu. Mau bolos Lu ya." Jawab Albi.
"Lambe Mu kalo ngomong. Gue gak mau orang orang curiga ya. Udah turunin cepet."
"Ck iya iya. Udah cepet sono turun Lo." Ucap Albi dingin.
"Sabar napa. Sana Lo! muak Gue liat muka Lo."
Untung saja jarak antara pertigaan dan sekolah gak jauh jauh amat. Berjalan pun tidak sampe sepuluh menit.
"DORR." Teriak seseorang dari belakang.
"Anj kaget goblok gada akhlak astagfirullah ya allah." Latah Arumi.
"Kok tumben Lo jalan. Lo dianter siapa? Gue liat Lo tadi turun dari motor." Tanya nya.
"Ohh tadi Gue... Gue naek ojek." Ucap Arumi gugup namun masih menjewab pertanyaan dengan santai yang dilontarkan Kinta, ya dia Kinta.
"Masa ojek pake vespa. Siapa hayoo. Yang punya vaspa di sekolah kita kan banyak ya."
"Kepo Lo. Yuk ah cepet nanti telat lagi."
✨
Bel istirahat pun berbunyi. Kini Arumi Kinta dan Faiza sedang berada di kelas karena mereka membawa jajanannya ke kelas. Mereka menyatukan kursi agar menjadi satu.
"Heyy kalian tau gak sih. Ternyata kafe yang di pertigaan." Ucap Arumi antusias.
"Iya tau emang kenapa? Menu nya enak enak ya? Gue juga coba kok sumpah enak banget." Ucap Faiza tak kalah antusias.
