✨D U A B E L A S✨

500 22 0
                                    

Arumi bangun sekitar pukul tiga pagi lalu mandi setelah itu solat subuh, lalu pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Sesampainya di dapur Arumi bertemu dengan Bi Inah.

"Masak apa Bi? Arumi bantu ya?" Ucap Arumi yang mengambil sayuran lalu Ia bersihkan.

"Gapapa Neng biar Bibi aja."

"Gapapa Bi Rumi bantu."

Dua puluh lima menit kemudia masakan nya sudah matang. "Bi Rumi bekel ya masakannya. Soalnya Arumi ada tugas yang belum selesai Rumi kerjain. Nanti Bi Inah bisa anterin Barra sekolah kan?"

"Oh iya Neng nanti Bibi anterin. Gak bareng Den Albi nya Neng?" Tanya Bi Ina.

"Oh nggak Bi soalnya Rumi buru buru banget. Assalamualaikum Bi." Ucap Arumi sambil menyalimi Bi Ina.

"Eh waalaikumsallam Neng hati hati." Ucap Bi Ina.

'Sebaiknya naek ojol aja deh biar cepet' Batin Arumi.

Tak menunggu waktu lama akhirnya si Mang Ojol itu datang.

"Arumi ya?" Tanya Mang Ojol itu.

"Iya bang. Yaudah Bang ayo soalnya takut telat Saya."

"Nggak akan telat atuh kan masih jam setengah enam."

Setelah itu tak ada percakapan lagi si Mang ojol nya pun sedang fokus menyetir mengarungi jalan yang lumayan sepi karena memang masih pagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.37 bel istirahat pun sudah berbunyi dari dua menit yang lalu Arumi mulai gelisah fikirannya tertuju pada sesosok makhluk kasat mata yang akhir akhir ini mengganggu fikirannya.

"Lo kenapa si Rum? Gelisah banget kayaknya."

Yang dipanggil pun tak nyaut. Ngahuleng tarik mun ceuk bahasa sunda mah wkwk.

"ARUMI!" ucap Faiza dan Kinta bersamaan.

"Apaan si anjir teriak teriak. Berisik tau." Tampaknya Arumi sedang kesal. Karena acara melamunnya diganggu oleh dua sahabat sahabat lucknut nya ini.

"Harusnya Kita yang marah lu dipanggil gak nyaut nyaut. Mikirin apasi?" Tanya Faiza di akhir kalimat.

"Ahh... Gak mikirin apa apa. Cuma gabut aja jadi Gua bengong deh." Ucap Arumi asal.

"Lu gabut gara gara gak ada yang ngisengin Lo kan. Ngaku Lo." Goda Kinta.

Entah kenapa kini pipinya nya me merah. "Apaan si Anj..." Arumi menghentikan katanya kala melihat segerombol lelaki idaman para kaum hawa.

"Kinta Ijah kasih tau Gua kalo Si Rumi ngomong kasar oke." Ucap Albi, ya Dia Albi beserta jajaran jajarannya.

"Lah emang kenapa?" Tanya Faiza bingung.

"Soalnya setiap Dia ngomong kasar bawannya pengen nyium aja tuh mulut nya." Ucap Albi enteng.

Faiza serta Kinta dibuat cengo oleh perkataan Albi. Bahan Adit dan Tama pun diam seketika setelah mendengar itu. Beserta para jajaran mipa 3.

"Cie cie Albi sukanya sama ukhti nihh."

"Anjir gercep banget ni si Albi."

My Bad HusbandWhere stories live. Discover now