✨S A T U✨

1.5K 35 0
                                    

Author POV

"Semoga Kita sekelas ya. Gue kangen di jajanin mie ayam sama si Rumi." Ucap Faiza antusias di antara kerumunan manusia yang sedang melihat namanya di papan mading.

"Apaan si Jah, Lo kan sering di jajanin sama Rumi kalo nggak sekelas juga" jawab Kinta malas.

"Yauda yu liat siapa tau aja sekelas Kita" perbincangan pun berakhir Mereka sedang fokus melihat apakah nama mereka tercantum.

"Akhirnya Kita sekelas dong. Gue seneng banget" ucap Faiza antusias. Ini lebih antusias dari pada yang tadi.

"Alay" Kinta memutar bola matanya malas.

Akhirnya mereka pun berjalan beriringan menuju kelas mereka, kelas XII MIPA 3 SMAN Merdeka. Walaupun ketiga nya berasal dari keluarga yang berada Mereka lebih suka sekolah di SMA Negeri kalau kata Kinta mah "biar merakyat aja."

Belum sampai Mereka masuk kelas perdebatan dimulai lagi "Gue gak mau tau pokonya kali ini Gue duduk sama Rumi." Ucap Faiza nge gas

"Gak gak ada, mana ada Gue ya yang duduk sama Rumi, kan waktu kelas sebelas juga Gue yang duduk nya sebangku sama Rumi." Jawab Kinta tak kalah nge gas.

"Apaan si Lo, Lo waktu kelas sepuluh sama Rumi, terus pas kelas sebelas sama Rumi juga, dan sekarang Gue yang duduknya sama Rumi. Apa salah nya sih Lo ngalah."

"STOP STOP BISA GAK SIH KALIAN GAK DEBAT?" Rumi akhirnya buka suara.

"NGGAK" jawab Ijah dan Kinta barengan.

"Arrgg... Yauda yauda kalian duduk berdua Gue duduk di belakang Kalian.ini udah keputusan bulat Gue. Ayo cepet masuk, gak malu Kalian diliatin banyak Orang" setelah mengucapkan itu Arumi pun melenggang pergi meninggalkan Faiza dan Kinta. Namun tak lama Faiza dan Kinta pun menyusul.

Sesuai perkataan Rumi akhirnya Kinta lah yang duduk sebangku dengan Ijah di bangku pojok kanan ke dua daris depan dengan Rumi berada di belakang mereka. "Lo gapapa duduk sendiri Rum?" Ucap Kinta lirih.

"Haha gapapa kali emang cuma kita bertiga aja yang ada di kelas ini? Masih ada yang lain, nanti juga ke isi sendiri bangkunya" Rumi hanya tersenyum lalu meletakkan tas marron miliknya. Lalu Rumi mendudukan dirinya dan bersiap untuk tidur.
Itu kebiasaan Rumi kalo sudah masuk kelas, mau ada atau tidak ada guru Ia seperti itu. Kalo pun Dia selalu tidur kalau di tanya guru dia selalu bisa jawab. Gak tau kenapa padahal otaknya gak diapake buat mikir di suruh ke depan tau tau bisa jawab, Orang pinter mah bebas wkwk.

Iya Rumi gak benar benar tidur karena keadaan pertama kali masuk sekolah para manusia penghuni Mipa 3 tidak ada yang bisa diam mengoceh terus, apalagi manusia yang berada di bangku yang sama dengannya berisik sekali rasa nya Rumi ingin bangun dan mencabik cabik wajahnya.
"BERISIK BANGET SI LO, SANA LO JANGAN SEBANGKU SAMA GUE" ucap Rumi penuh menekanan dalam setiap katanya.

"Ngapain Lo duduk di bangku Gue?" Sambung nya saat Ia tahu bahwa yang duduk di bangkunya adalah Orang paling ngeselin selama dua tahun belakangan ini.

"Suka-suka Gue dong mau duduk dimana pun, nanti kalo Gue duduk sama yang lain Lo cemburu lagi" goda nya.

"Arrgg kenapa si Gue harus sekelas lagi sama Lo huh? Gue mimpi apa semalam" Rumi prustasi, memgacak ngacak hijabnya.

My Bad HusbandWhere stories live. Discover now