9- aku harus apa?

1K 16 0
                                    

" Maksud kamu apa Fina?" tanya Lana bingung ketika mendengar apa.yang dikatakan oleh Fina.

Saat ini Fina memang berada di rumah Lana. Tadi Fina sempat menghubungi dirinya dan berkata jika ia ingin menemui dirinya karena Fina bilang jika ada hal penting yang ingin ia katakan. Dan Lana begitu kaget ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Fina.

"Kenapa laki-laki itu mencari aku? Dan tadi kamu bilang jika laki-laki itu menginginkan aku kembali? Apa aku berbuat salah sehingga laki-laki itu meminta aku datang kembali? Atau jangan-jangan dia menginginkan uangnya kembali karena tak puas dengan pelayanan yang aku lakukan?" tanya Lana dengan suara yang gugup.

"Aku juga gak tahu apa yang dicari laki-laki itu. Tapi tadi aku mendapatkan permintaan dari orang yang meminta kamu untuk menghangatkan ranjangnya bahwa dia meminta kamu datang lagi ke tempatnya malam ini. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Apa yang terjadi malam itu? Coba kamu ingat apakah mungkin berbuat salah?" tanya Fina yang memandang Lana dengan pandangan yang serius.

Wajah terkejut masih terlihat jelas dari wajah Lana ketika laki-laki yang membelinya itu mencari dirinya. Apakah mungkin ia tak puas dengan pelayannya dan meminta uangnya kembali? Begitu banyak pemikiran yang terus berputar di kepalanya.

"Aku gak tahu apa aku melakukan hal apa. Malam itu aku hanya menuruti saja apapun yang laki-laki itu bahkan aku sudah memberikan keperawaan aku kepadanya. Jadi aku gak tahu apakah laki-laki itu suka dengan apa yang aku lakukan ataupun tidak. Fina bagaimana jika laki-laki itu meminta uangnya kembali? Padahal aku sudah menggunakan uang itu untuk biaya operasi ibu. Aku gak tahu harus gimana Fina?" Lana terlihat sangat panik jika benar laki-laki itu meminta uangnya kembali.

Fina yang bisa melihat kegelisahan Lana pun mengambil tangan Lana dan menggenggamnya.

"Untuk saat ini kamu tak boleh sampai tertangkap oleh laki-laki itu karena kita sama-sama tak tahu apa yang diinginkan oleh laki-laki itu. Jadi lebih baik tak berurusan dengan dia. Dan aku juga sudah menolak permintaan orang itu dan tak mengenal kamu secara langsung jadi untuk saat ini semuanya aman. Tapi tetap saja sebaiknya kita harus lebih berhati-hati lagi untuk saat ini dan tidak usah kembali ke kehidupan yang kelam lagi. Tentu kamu gak akan melakukan hal itu lagi kan?" tanya Fina memastikan.

"Tentu saja aku tidak akan pernah kembali melakukan hal itu. Aku sudah berjanji kepada diriku sendiri jika aku akan fokus dengan ibu saja dan juga melakukan pekerjaan dengan benar. Bahkan aku juga sudah berhenti dari club karena tak mau sampai terlibat dalam dunia seperti itu lagi," kata Lana yang mencoba untuk tegar.

"Keputusan yang bagus Lana. Aku juga berencana untuk tak melakukan hal itu kembali. Maka dari itu sekarang aku sedang mencari pekerjaan lain yang pastinya lebih baik daripada disini," kata Fina manambahkan.

"Jadi aku harus apa Fin sekarang? Cukup jauh-jauh dari laki-laki itu. Tapi gimana jika laki-laki itu berhasil menemukan aku? Dan apa kamu tahu identitas dari laki-laki itu?" tanya Lana masih terlihat ketakutan.

"Sejauh ini laki-laki itu belum mengetahui keberadaan kamu dan juga ketika aku memberikan kamu kepada laki-laki itu tak ada yang tahu tentang identitas kamu yang sebenarnya karena memang aku tak memberikan informasi tentang kamu. Dan begitu juga dengan laki-laki itu karena aku tak tahu identitas laki-laki itu? Jadi untuk saat ini semuanya baik-baik saja dan berharap akan selalu begitu," jawab Fina yang tak kalah serius.

Fina memang tentang memberikan identitas apapun kepada orang yang membeli Lana jadi tak ada yang tahu identitas asli Lana selain dirinya. Ia sendiri tak tahu siapa laki-laki yang membeli Lana karena memang di dalam bisnis seperti ini tak akan ada yang tahu tentang identitas orang yang memakai jasa kita. Jadi bisa di pastikan jika tak ada yang tahu identitas dari sama lain.

Lana hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Ia berharap apa yang dikatakan Fina benar adanya. Semoga saja laki-laki itu tak bisa mengenali dirinya dan Lana juga sangat tak berharap akan bertemu dengan orang itu lagi.

"Udah sekarang kita gak usah bahas soal itu lagi. Sekarang kita bahas soal yang lain aja. Oya gimana keadaan ibu kamu? Apa operasinya berjalan dengan lancar?" tanya Fina kepada Lana.

"Operasinya berhasil dan hanya butuh pemulihan saja. Maka dari itu aku harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa mencukupi kebutuhan ibu pasca operasi," jawab Lana sudah lebih tenang lagi.

"Syukurlah kalau kondisi ibu kamu sudah baik. Setidaknya pengorbanan yang kamu lakukan bisa berguna. Dan berharap jika ibu kamu bisa segera sembuh," kata Fina memberikan semangat untuk Lana.

"Iya kamu benar Fin. Dari segala hal buruk yang aku alami kesembuhan ibu adalah kabar yang paling membahagiakan. Maka dari itu aku sengaja mengorbankan semuanya untuk bisa melihat ibu sudah pulih saja adalah kabar yang membahagiakan buat aku." Lana sendiri mengamini apa yang telah ia lakukan untuk sang ibu.

"Aku ikut senang mendengarnya. Semoga saja setelah ini kehidupan kita sama-sama membaik. Aku juga ingin mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik lagi," kata Fina juga mengamini apa yang di harapkan oleh Lana.

Dan setelah itu kedua sahabat itu pun menghabiskan waktu dengan saling mengobrol satu sama lain. Dan keduanya pun saling menguatkan satu sama lain karena memang kehidupan diantara mereka berdua tak jauh berbeda.

Sementara biru di tempat lain Dante tampak meneguk segelas wine yang ia pesan untuk menemani dirinya malam ini. Sebenarnya Dante jarang meminum wine untuk mengurangi rasa kesal yang ia rasakan. Dan selain itu juga meredam gairahnya yang tiba-tiba muncul begitu saja. Tak biasanya Dante merasakan hal seperti ini bahkan tadi Ryan juga mengirimkan seorang wanita untuk bisa meredakan gairah yang ia rasakan tapi hasilnya gairahnya tak bisa berkurang ketika melihat wanita itu. Seakan-akan gairah yang ia rasakan itu tak bisa padam dengan wanita manapun kecuali wanita semalam yang bisa merendam gairahnya. Entah kenapa sejak ia melakukan hal itu dengan wanita yang yang tak ia ketahui identitasnya Dante seakan terus terbayang-bayang oleh sosok wanita itu. Dan sialnya Dante tak tahu apa-apa tentang identitas wanita itu. Sehingga membuat Dante frustasi dibuatnya.

"Sebenarnya siapa wanita itu? Kenapa ia bisa membuat aku menjadi sefrustasi ini?" tanya Dante dengan suara yang kesal.

Dante kembali meneguk kembali winenya sambil terus mengingat wajah wanita yang sudah membuatnya kalut seperti ini. Ia benar-benar tak menyangka jika ada seorang wanita yang bisa membuat Dante menjadi kalut seperti ini. Dan pastinya wanita itu bisa membuat seorang Dante Alfonso menjadi penasaran seperti ini dan juga bisa membuat Dante merasakan punya sesuatu yang membuatnya kembali bergairah hidup kembali. Dante pun mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang pasti bisa melakukan apapun yang ia perintahkan.

"Cari wanita yang datang ke apartemen saya semalam. Saya mau kamu mencarikan tentang semua identitas wanita itu secepatnya," perintah Dante kepada seseorang di seberang telepon.

"Baik tuan Dante," jawab seseorang di seberang telepon.

Dante pun mematikan teleponnya setelah memerintahkan orang suruhannya untuk mencari keberadaan wanita itu. Karena ia tak bisa mengandalkan Ryan.

"Aku pasti akan menemui kamu secepatnya," janji Dante kembali meminum winenya.

wanita simpanan mr. danteWhere stories live. Discover now