10 - pertemuan yang tertunda

1K 20 0
                                    

Beberapa hari ini hidup Lana sudah kembali seperti ini. Bahkan sekarang kondisi sang ibu sudah jauh lebih baik walaupun masih belum dipindahkan ke ruangan rawat biasa tapi dokter Budi mengatakan jika pemulihan kondisi sang ibu sudah membaik. Kalau kondisi sang ibu terus membaik seperti ini maka awal Minggu depan sang ibu sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Karena memang sang ibu baru saja melakukan operasi jantung yang pastinya tak mudah jadi dokter Budi harus memastikan keadaan sang ibu baik-baik saja. Dan Lana pun hanya mengiyakan saja semua perkataan dokter Budi.

Lana sendiri sudah mulai terbiasa bekerja di tempat kerjanya yang baru. Walaupun ia hanya seorang admin saja tapi Lana mau belajar hal-hal yang baru sehingga dengan cepat ia bisa beradaptasi dengan baik. Seperti saat ini Lana sedang mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh sang bos. Ia selalu melakukan semua pekerjaan dengan sebaik mungkin dan sebisa mungkin tak melakukan kesalahan. Bahkan terkadang ia harus melewatkan makan siangnya hanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Maka dari itu Lana selalu membawa makan siangnya sendiri. Selain untuk menghemat waktu tapi juga untuk menghemat uang juga karena memang makan di kantin kantor ini lumayan mahal. Lebih murah jika Lana masak di rumah ataupun beli di warteg yang pasti harganya murah. Dan sekarang Lana sedang memakan bekal makan siangnya sebelum nantinya ia melanjutkan makan siangnya. Ketika sedang menikmati makan siangnya tiba-tiba ada atasannya yang menghampiri dirinya.

"Lana kamu kok makan siang sendirian disini? Kenapa kamu tidak makan di kantin?" tanya Bram yang merupakan atasan barunya di tempat baru.

Lana yang mendengar kata-kata dari sang atasan pun langsung menghentikan makan siangnya dan langsung menatap kearah atasannya.

"Selamat siang pak Bram. Saya memang lebih suka membawa bekal makan siang saja selain itu saya juga masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya kerjakan. Jadi lebih baik saya makan siang disini dan setelah itu bisa melanjutkan pekerjaan saya," jawab Lana dengan suara yang sangat sopan.

Bram pun membalas menatap kearah bawahannya ini. Memang benar jika Bram baru saja dipindahkan ke bagian keuangan ini tapi Bram sudah memiliki banyak pengalaman dalam bidang keuangan walaupun usianya masih relatif. Dan ketika pertama kali bekerja di bagian ini ada satu bawahan yang menarik perhatian Bram. Dan orang itu adalah Alana. Bram melihat jika kinerja Lana sangat bagus dan juga sangat cekatan. Setiap apa yang ia perintahkan selalu di kerjakan dengan sangat bagus dan rapi pastinya. Walaupun Lana hanya lulusan SMA saja tapi ia seorang yang sangat bekerja keras dan pastinya mau belajar. Tentu saja Bram sangat suka bekerja dengan orang seperti itu. Ia paling kesal jika bekerja dengan seorang yang tak mau belajar dan sombong. Karena baginya buat memiliki pendidikan yang tinggi tapi tidak bisa bekerja. Jadi secara tak langsung Bram sangat suka dengan kinerja dari Lana.

"Seharusnya kamu tidak perlu memforsir diri kamu. Jika sedang waktunya istirahat kamu bisa pergi keluar ataupun makan di kantin bersama teman kantor yang lainnya. Bukannya pekerjaan yang saya berikan tidak mendesak jadi bisa kamu kerjakan setelah selesai istirahat. Saya tidak mau di nilai sebagai atasan yang memaksa karyawannya bekerja dengan keras tanpa memberikan istirahat. Jadi saya harap kamu bisa mengerti apa yang saya katakan," kata Bram dengan ekspresi yang datar.

"Maaf pak Bram jika apa yang saya lakukan salah. Saya tidak pernah merasa jika pekerjaan yang bapak berikan memberatkan saya. Bapak tahu sendiri saya masih karyawan baru di perusahaan ini dan saya juga tidak memiliki pendidikan yang tinggi seperti teman kerja saya yang lain maka dari itu saya harus bekerja lebih keras daripada mereka dan membuktikan jika perusahaan tidak salah dalam memperkerjakan saya. Jadi sebisa mungkin saya akan menyelesaikan semua pekerjaan yang bapak berikan kepada saya. Tapi jika apa yang saya lakukan kurang berkenan saya minta maaf." Lana pun menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

Bram masih menatap kearah bawahannya. Semakin lama Bram mengenal sosok Lana maka ia semakin tertarik dengan sosok bawahannya ini. Entah kenapa Bram merasa jika Lana sangat menarik dan itu membuat jadi tertarik untuk mengenal Lana lebih dalam.

"Kalau begitu lain kali kamu tidak boleh bekerja saat jam istirahat. Saya tak ingin sampai karyawan lain beranggapan jika saya atasan yang buruk. Dan kamu juga harus mulai berinteraksi dengan rekan kerja yang lain karena kita bekerja secara tim bukan secara individual jadi kerja sama tim sangat di butuhkan," kata Bram tetap ekspresi yang datar.

"Baik pak saya tidak akan mengulanginya dan saya juga akan mencoba berinteraksi dengan rekan kerja yang lain. Terima kasih bapak sudah sangat baik terhadap saya. Saya pasti akan selalu mengingat semua hal yang bapak katakan. Dan janji akan memberikan kinerja yang terbaik," jawab Lana penuh percaya diri sambil tersenyum kearah Bram.

Lagi-lagi senyum itu bisa membuat Bram merasakan perasaan yang lain. Sepertinya Bram merasakan ketertarikan kepada bawahannya itu. Tapi Bram tak mau terlalu terburu-buru dengan perasaannya sendiri. Mungkin saja ia hanya merasa kagum dengan sosok wanita yang tak pernah Bram temui sebelumnya.

"Kalau begitu selesaikan makan siang kamu setelah selesai laporan yang saya minta kamu kerjakan nanti kamu antarkan ke ruangan saya," kata Bram sebelum memutuskan kembali ke ruang kerjanya.

"Baik pak Bram," jawab Lana dengan sopan.

Lana benar-benar sangat bersyukur bisa bekerja di perusahaan ini. Setidaknya ia mendapatkan atasan yang baik walaupun ia belum terlalu mengenal beberapa orang disini tapi minimal ia bisa bekerja dengan baik. Dan kedepannya Lana akan mencoba untuk berinteraksi dengan rekan kerjanya yang lain karena jujur saja Lana merasa kurang percaya diri dengan apa yang ia punya karena Lana sangat sadar diri bagaimana posisinya.

Sementara itu di tempat lain Dante sedang dalam perjalanan menuju bandara. Ia akan pergi ke Amerika karena adiknya Dyandra kemarin baru saja melahirkan. Dan memang Dante sudah berjanji kepada sang mommy jika sang adik melahirkan maka ia akan datang untuk berkunjung. Seharusnya ia bisa datang ke kantor untuk menemui wanita yang membuatnya begitu penasaran. Benar sekali Dante sudah tahu identitas dari wanita yang berhasil membuatnya kembali bergairah. Ia pikir wanita itu seperti wanita biasanya yang menjual dirinya hanya untuk bisa membeli barang-barang mewah ataupun kesenangannya saja tapi setelah ia mendapatkan informasi dari orang suruhannya lagi-lagi Dante dibuat terkejut dengan alasan kenapa wanita itu mau menjual dirinya sendiri. Ternyata alasan wanita itu menjual dirinya adalah karena wanita itu ingin membayar biaya operasi sang ibu yang harus segera di lakukan. Dan yang lebih membuat Dante terkejut ternyata wanita itu bekerja di perusahaannya. Hal ini benar-benar tak Dante sangka sama sekali.

"Ternyata nama kamu Alana Jasmine. Nama yang cantik sesuai paras kamu. Sayang sekali kita tak bisa bertemu. Tapi tenang saja kita akan segera bertemu dan pastinya aku sudah menyiapkan sebuah kejutan yang pastinya akan menyenangkan," kata Dante dengan nada penuh arti.

Dante akan melakukan sesuatu yang menarik kepada wanita bernama Lana itu. Dan Dante merasakan jika ia memiliki maianan baru yang pastinya akan membuat hidupnya lebih menarik lagi.

wanita simpanan mr. danteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang