19 - bukan permainan biasa

1.8K 28 8
                                    

Tubuh Lana tak bisa bergerak sama sekali ketika di hadapannya ada laki-laki yang seharusnya tak ia temui. Padahal Lana sudah berusaha untuk tak berada di lingkungan yang memungkinkan dirinya untuk bertemu dengan laki-laki itu. Tapi sekarang yang terjadi adalah ia sudah bersama dengan laki-laki yang sudah menyentuhnya untuk pertama kali dan yang lebih parahnya laki-laki itu adalah bosnya dimana ia bekerja. Pikiran Lana saat ini benar-benar masih sangat kosong karena ia masih merasakan kaget atas apa yang terjadi. Sedangkan Dante yang dari tadi terus melihat kearah Lana dengan tatapan tajam pun segera berjalan mendekat dan membisikan kata-kata yang membuat Lana semakin tegang.

"Dunia benar-benar sangat sempit. Ternyata gadis yang saat itu benar-benar sangat liar di ranjang ternyata pegawai di perusahaan aku sendiri. Dan ini benar-benar sangat menarik," kata Dante membuka suaranya.

Wajah Lana semakin pucat pasi ketika mendengar perkataan dari laki-laki yang membelinya serta bos ditempatnya yang bekerja. Lana bingung harus bersikap seperti apa karena ia benar-benar tak punya petunjuk apa-apa ketika tahu jika bosnya ini adalah orang yang dulu membelinya. Setelah berdiam diri sejenak akhirnya ia pun mulai membuka suaranya.

"Sepertinya bapak salah orang karena saya belum pernah bertemu dengan bapak," kata Lana berbohong.

Senyum iblis terlihat di wajah Dante ketika mendengar perkataan gadis yang ada dihadapannya ini. Bisa-bisanya ia mengatakan jika tak pernah bertemu dengan dirinya. Apa Dante perlu mengingatkan gadis itu dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya?

"Ooooo. Jadi kamu tidak mengingat jika kita pernah menghabiskan malam panas dan penuh gairah bersama-sama. Apa perlu saya ingatkan agar kamu bisa mengingat semuanya?" tanya Dante yang sudah kembali mendekati Lana.

"Bapak mau apa? Saya tidak mengerti maksud bapak," jawab Lana dengan suara yang gugup.

Tak memperdulikan wajah ketakutan yang ditunjukkan oleh Lana Dante semakin mendekat kearah Lana dan langsung mengurung tubuh kecil Lana untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Kalau begitu saya akan membuat kamu mengingat apa yang telah kita lakukan malam itu," bisik tepat di telinga Lana.

Dan tanpa menunggu lama lagi Dante langsung melumat bibir ranum Lana yang sedari tadi sudah ingin ia cium karena ia benar-benar merindukan bibir Lana yang sudah membuatnya candu. Lana sendiri berusaha untuk melepas ciuman yang diberikan oleh bosnya ini. Ia tak mau sampai orang salah paham dengan apa yang terjadi diantara mereka berdua.

Akhirnya setelah perjuangan yang keras Lana lepas juga dari pelukan Dante dan secara otomatis ciuman yang diberikan oleh Dante terlepas juga. Lana mencoba mengatur napasnya karena ciuman yang diberikan oleh Dante benar-benar menuntut dan itu benar-benar menyusahakan.

"Rasanya masih sama seperti terakhir saya merasakannya," kata Dante yang suka dengan bibir Lana.

Lana tak banyak bicara karena memang ia bingung harus berbicara apa saat ini. Kesadarannya belum sepenuhnya pulih karena pertemuan yang tak terduga ini. Tapi tiba-tiba pikirannya sudah jernih dan ia harus segera pergi dari sini. Ia tak mau berlama-lama berada disini.

"Saya tidak mengerti kenapa bapak melakukan semua itu. Tapi saya mohon kita lupakan saja apa yang terjadi di masa lalu dan anggap saja peristiwa itu tak pernah terjadi. Jika tidak ada yang di bicarakan lagi saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan," kata Lana dengan suara yang bergetar.

Tanpa perlu melihat kearah Dante lagi Lana memutuskan untuk pergi dari ruang kerja Dante. Ia benar-benar tak mau berlama-lama berada disini karena berada disini akan membuatnya merasa tak nyaman dan mengingat masa-masa kelam itu lagi.

Dante sendiri tak menghalangi Lana untuk pergi dari hadapannya karena sebentar lagi ia akan memastikan Lana akan selalu dekat dengannya dan Dante bisa melakukan apapun yang ia inginkan pada sosok gadis yang sudah membuatnya penasaran.

Dengan langkah yang gontai Lana mencoba untuk tetap fokus berjalan menuju meja kerjanya. Tapi sebelum sampai ke meja kerjanya Lana memilih untuk masuk ke toilet. Ia butuh waktu sendiri untuk saat ini. Sesampainya di toilet ia masuk ke bilik toilet dan ia langsung menangis di bilik toilet itu tanpa suara. Air matanya langsung luruh begitu saja ketika sendirian berada di toilet itu. Rasa sakit begitu Lana rasakan saat ini. Kenapa ia lagi-lagi harus di pertemukan oleh orang yang tak mau ia temui lagi? Setelah ia berpikir bahwa hidupnya akan baik-baik saja tapi ternyata ia harus dihadapkan dengan kenyataan yang membuatnya teringat bahwa dirinya bukan wanita yang baik-baik saja.

"Kenapa aku harus ketemu dengan dia?" tanya Lana dengan nada yang begitu pilu.

Lana benar-benar menangis dalam diam mencurahkan rasa sakit yang ia rasakan selama ini. Ia tak tahu apa yang sedang di rencanakan oleh Tuhan sehingga ia dihadapankan dalam posisi seperti ini.

Sementara Dante tak bisa menyingkirkan senyumnya ketika akhirnya ia bisa menemukan mainan yang baru. Dan tanpa Dante sadari jika sahabat sekaligus rekan kerjanya Ryan melihat ekspresi Dante yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Woowww.... Aku gak salah masuk ruangan kan? Ini benar ruangannya Dante Alfonso kan? Karena aku gak pernah melihat Dante Alfonso tersenyum seperti ini. Aku jadi penasaran apa yang membuat Dante Alfonso tersenyum dengan riangnya," kata Ryan yang baru masuk ke ruang kerja Dante.

Dante tak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Ryan karena memang Dante tak mau jika Ryan ikut campur dalam masalahnya.

"Bagaimana perkembangan pembangunan mall dan juga resort kita di Lombok apa ada masalah?" tanya Dante yang langsung membahas soal pekerjaan.

Ryan yang tak mendapat jawaban yang benar pun akhirnya hanya bisa gigit jari karena memang disini orang yang ada di hadapannya ini adalah bosnya walaupun status mereka adalah sahabat. Jadi Ryan harus tahu diri.

"Semuanya berjalan dengan lancar dan tak ada masalah. Aku juga sudah mengirimkan laporannya lewat sekretaris kamu. Tapi mungkin sekretaris kamu belum sempat mengirimkannya kepada kamu karena sudah terlanjur kamu pecat jadi nanti aku akan kirim ulang," jawab Ryan memberikan penjelasan.

"Ok aku tunggu emailnya," jawab Dante yang sekarang mulai fokus lagi dengan pekerjaannya.

"Apa perlu aku mencarikan sekertaris baru untuk kamu? Karena tak mungkin jika kamu bekerja tanpa sekretaris. Gimana?" tanya Ryan lagi.

"Gak perlu aku sudah mendapatkan sekretaris yang baru dan mulai besok dia sudah mulai bekerja disini," jawab Dante yang tetap fokus dengan dokumen di mejanya.

Ryan melihat ada yang aneh dengan sikap Dante yang tak seperti biasanya. Biasanya ia tak terlalu peduli soal karyawan atau apapun itu. Tapi untuk pertama kalinya Dante memilih seorang sekretaris untuk dirinya sendiri. Karena biasanya sudah ada departemen yang mengurus soal hal ini. Jadi menurut Ryan ini bukan Dante yang biasanya. Tapi lagi-lagi Ryan tak mau ikut campur urusan dari bosnya itu karena disini hubungan mereka hanya bos dan karyawan. Beda lagi jika diluar ia bisa menjadi seorang sahabat.

"Ok kalau gitu aku kembali ke ruangan dulu. Dan setelah ini laporannya akan aku kirim lagi," jawab Ryan yang sudah pergi dari ruang kerja Dante.

Dante pun tak terlalu memperdulikan apa yang dilakukan oleh Ryan ia lebih fokus dengan apa pekerjaan yang harus ia kerjakan. Tapi ia kemudian ingat jika ia harus segera meminta pihak HRD untuk segera memindahkan gadis itu besok sebagai sekretarisnya. Dan Dante juga mengatakan jika gadis itu menolak maka perusahaan bisa meminta uang penalti yang pastinya sangat besar jika tak menuruti perintah dari perusahaan. Jadi mau tidak mau gadis itu pasti akan menerima perintahnya. Dan jika itu terjadi maka ia tak sabar untuk bermain-main dengan gadisnya. Yang pasti permainan yang mereka lakukan bukan permainan yang biasa tapi permainan penuh gairah dan juga menantang. Yang pasti Dante akan merasa puas jika melakukan permainan dengan gadis itu.

"Aku gak sabar untuk segera bermain-main dengan gadis itu," kata Dante dengan senyum yang penuh arti.

Hai semua....

Kalau penasaran sama kelajutan kisah Dante dan Lana bisa langsung mampir di Innovel ya... Disana akan lebih cepat publish daripada disini....

Makasih semuanya....

wanita simpanan mr. danteWhere stories live. Discover now