33: Kunci Jawaban

60 10 0
                                    



































Trigger Warning:

This story contains sensitive content such as mentions of death and murder.

Jadilah pembaca yang bijak.















































≈≈≈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

≈≈≈

Joice masih belum membalas pesan dari Allen. Wajar saja, hari sudah cukup larut saat Allen mengirimkan pesan itu. Pemuda itu bahkan hampir tertidur saat menanti balasan Joice. Hingga tiba-tiba suara dari luar kamarnya masuk ke dalam telinga pemuda itu.

"Kapan sidang lagi?" tanya pria itu.

"Lusa, Mas."

Pria itu terdengar menghela napasnya kasar.

"Gimana ini, Mas?" tanya ibunya. "Kalau ketahuan gimana?"

Allen melangkah mundur, mengikuti instingnya mengambil gawai. Ia kameranya, lalu dengan perlahan membuka pintu untuk merekam mereka diam-diam.

"Ya, itu salahmu. Aku nggak mau ikut-ikutan!" ucap pria itu.

"Mas! Asal kamu tau, kita nggak akan bisa sampai di titik ini kalau bukan karena aku!" ucapnya.

"Kita juga nggak akan ketahuan kalau kamu nggak membuat kesalahan!" balasnya.

Wanita itu terdiam sejenak. "Kira-kira kita bisa bayar orang lagi nggak, Mas?" tanyanya.

"Enggak tau. Aku pusing!" jawabnya. "Kamu pikir aja sendiri!"

"Mas!" bentak wanita itu. "Kalau aku ketangkep, satu per satu kesalahan kita bakal diungkit. Kamu juga bisa kena! Nasib Allen nanti gimana?"

Pria itu menghela napasnya berat. "Harusnya kamu tau konsekuensinya kalau ngebunuh orang itu gimana!" katanya. "Apalagi kamu teledor! Si Biru kamu biarin kabur begitu aja!"

"Aku pikir dia gak bakal survive, Mas!" Wanita itu membela diri. "Kalau waktu itu aku nggak hampir ketahuan, Biru udah pasti aku bunuh."

Mata Allen membelalak.

"Lagian juga waktu itu pelurunya habis, Mas!" kata wanita itu.

"Terus yang kamu bunuh akhirnya siapa?" tanya pria itu. "Kamu malah bunuh anaknya pembantu, kan? Is it worth it?"

Wanita itu terdiam lama. Lalu terdengar suara isakan kecil dari bibirnya. "Kita harus gimana, Mas?" tanyanya dengan suara bergetar.

"Pokoknya Allen nggak usah ikut," katanya.

Laut di Utara: The Northern SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang