13. ( IMPIAN )

27 25 5
                                    

Setelah berbincang bincang dengan Kevin. Kini Rembulan pun pergi meninggalkan rumah sakit

Ia kini sedang berada di cafe , karena tadi mendadak Lintang meneleponnya . Alhasil Rembulan pun dengan cepat bergegas menuju ke cafe , ia pun tidak tau kenapa Lintang kenyuruhnya ke cafe

"Halo, kenapa Lin?" Tanya Bulan ditelepon kepada Lintang

"Buruan ke cafe SEKARANG ! GA ADA PENOLAKAN !" Ucapnya dengan menekan pada kalimat yang menggunakan huruf kapital itu

"Tap-"

Tutt

"Astaghfirullah !" Batin Rembulan

Setelah menempuh waktu yang lumayang lama , kini Rembulan pun sudah berada di dalam cafe dan ia pun sedang mencari Lintang . " Lintang ! " Panggilnya namun tidak ada sahutan sama sekali

"LIN !" Diambil lagi Lintang oleh Rembulan namun tidak ada sahutan dari cowok itu

"LINTANG ! KELUAR GA LO , KALO LO GA KELUAR GUE BALIK NIH !" ucap Rembulan dengan berteriak didalam cafe ,namun tetap saja tidak ada sahutan dari orang lain

Dengan kesal karena tidak mendapat sahutan dari siapapun , akhirnya Rembulan pun membalikkan badan nya untuk pulang dan pergi meninggalkan cafe

"Aaa, astaghfirullah!" Teriak Rembulan seraya mengelus dada . Akhirnya ia pun menggeplak lengan kanan Lintang yang se enaknya mengkagetkannya

Plak

"Aws,sakit goblok !" Ucap Lintang sambil mengelus bagian yang digeplak oleh Rembulan

"Lo tuh yang goblok ! Dah tau ada orang masih aja iseng " kesal Rembulan kepada Lintang

"Peach mbak " Lintang pun membentuk tangannya berbentuk 2 ala peach

"Lagian ngapain sih Lo ngajak ketemuan ,dah tau nih cafe udah tutup"

Lintang pun hanya tersenyum "ikut gue !" Ucapnya seraya menarik tangan Rembulan sedikit kasar

"Pelan pelan Lin !"

Lintang pun tak menggubris teriakan Rembulan . Ia tetap melanjutkan langkahnya menuju ke arah rooftop cafe

Lintang pun melepas cekalannya di tangan Rembulan , ia pun duduk disalah satu kursi yang berada di rooftop

"Ngapain sih kesini ?" Dengan kesal Rembulan pun berkomat Kamit tidak jelas

"Banyak bacot Lo , sini " Rembulan pun duduk disamping Lintang

Dari atas mereka bisa melihat pemandangan kota Jakarta yang sangat ramai , kelap kelip lampu kendaraan pun membuat kota Jakarta lebih berwarna , cahaya yang dilihatnya pun menambah kesan tersendiri untuk kita yang disebut Jakarta itu

Pemandangan yang jarang Rembulan lihat , dari sana ia bisa melihat pemandangan yang bisa membuat sudut bibirnya terangkat . Walaupun sederhana tapi Rembulan menyukainya

Cukup lama dalam posisi saling diam , sampai akhirnya Rembulan pun jengah karena tidak ada yang membuka suara diantara mereka

" Lintang.." panggil Rembulan dengan suaranya yang lirih

Lintang pun mengalihkan pandangannya kearah Rembulan

"Hm?"

"Lo tau gak rasanya dibenci oleh keadaan ?" Rembulan pun menoleh kearah Lintang

Netra yang saling memandang itu menyimpan lukanya dengan sendirian , tanpa mau berbagi cerita mengenai luka yang diterima dihatinya

Lintang tersenyum getir "hei ,dengerin . Lo ga pernah dibenci oleh keadaan . Semua ini kehendak Tuhan, Tuhan terlalu sayang sama Lo makanya dia memberikan Lo cobaan yang nantinya akan buat hidup Lo jauh lebih bahagia dari sekarang " ucapnya seraya menghapus air mata Rembulan

"Tapi gue capek ..." Menunduk , Rembulan pun menunduk untuk tidak menangis didepan Lintang

Direngkuhnya tubuh Rembulan yang bergetar karena menangis

"Gue tau Lo kuat , gue tau Lo hebat . Makanya gausah sedih , disini ad gue yang siap dengerin apapun keluh kesah Lo "

"Apa impian Lo ?" Pertanyaan itu cukup membuat Lintang yang semua merengkuh Rembulan kini melepaskannya

"Impian ya ?" Tanyanya dengan tersenyum samar dan getir

"Gue rasa ,gue ga punya impian " jawabnya dengan enteng sekali

"Bukan ,maksud gue bukan kaya cita cita tapi suatu harapan yang Lo inginkan " Rembulan pun masih setia menunggu jawaban yang dilontarkan Lintang

"Huft, kalo gue bilang gue pengen bahagia apa itu bisa disebut harapan ?" Sejenak Rembulan merutuki dirinya yang sepertinya salah bertanya hal itu kepada Lintang

"Emm, Lo pasti bahagia Lin . Tuhan itu Maha Adil , Ia ga akan membeda bedakan makhluknya. Lo harus percaya bahwa suatu saat nanti , Lo akan mendapat kebahagiaan yang Lo inginkan "

Mungkin sekarang kata motivator yang diberikan Rembulan untuk Lintang tidak lagi berlaku untuk saat ini . Malahan sebaliknya mungkin kata itu cocok diberikan untuk Rembulan saat ini

"Perlu Lo tau Lin . Bahagia itu sederhana pake banget malahan . Sederhana seperti kamu tertawa itu juga bisa disebut bahagia , ngeliat orang lain tertawa itu juga bahagia . Semua tergantung pada diri sendiri Lin . So ? Lo ga perlu ngerasa kalo selama ini Lo belum bahagia "

Lintang pun mendengarkan dengan seksama apa yang terlontar dari mulut Rembulan . Mungkin benar apa yang dibicarakan oleh Rembulan . Namun ia ingin mendapatkan kebahagiaan yang ia inginkan dengan keluarganya

"Lo kalo ada apa apa bilang aja sama gue , gue bisa kok jadi pendengar sekaligus penasihat yang baik ,hehe "

Mendengar itu ,Lintang pun jadi gemas sendiri kepada Rembulan. Ia pun mengacak acak Surai hitam gadis itu

"Ishh,berantakan nih rambut gue Lintang !" Ujarnya seraya merapikan rambutnya

"Makanya Lo gausah sok bijak deh . Kadangan Lo juga yang sambat sama gue " Lintang pun menyadarkan Rembulan bahwa memang biasanya Rembulan yang sering curhat

"Ye, Lo mah diajak bercanda ga asik Lo . Lagian gapapa juga sih , mumpung baik hati nih gue sama Lo "

"Halah , omongan Lo . Sok iye Lo "

"Eh tapi gue serius Lin , Lo kalo butuh tempat bersandar sama gue aja . Tapi nanti tambahin ye gaji gue " Lintang pun menoyor kepala Rembulan setelah mendengar ucapan gadis itu

"Ye , ujung ujungnya juga duit Lo "

Rembulan pun mengusap keningnya yang ditoyor oleh Lintang " yaiyalah , ini namanya peluang bisnis ,yagesya ? Lagian kalo hidup gue kayak Lo juga ga bakal kalo gue kek gini "

Malahan gue ga kepengen ada seseorang yang hidupnya kayak gue Bul...

"Terserah Lo " ucap Lintang seraya memutar bola matanya

"Kalo impian Lo apaan ?" Tanya Lintang kepada Rembulan

"Impian gue ? Ga jauh berbeda sama kayak Lo " Setelah mengucapkan itu ,Rembulan pun tersenyum sampai kelihatan giginya ia juga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Dan Lintang pun hanya menatap gadis disampingnya it

Assalamualaikum

Hai hai gaes

Gimana sama part ini ?

Spam² komen ya gaes

Btw request visual yang cocok dong

Eh untuk sekarang kalian bayangin visual kalian aja dulu ya

Babayy seeyounexttime

Bwi13feb23

SEMBAGI ARUTALA Where stories live. Discover now