14.( REALITA )

28 24 12
                                    



Rembulan pun termenung melihat pemandangan didepannya . Pemandangan yang membuat hatinya terenyuh untuk melihatnya , pemandangan yang membuat hatinya seperti terbaik cabik dan pemandangan yang membuat matanya mengeluarkan air asin itu

Lintang yang berada disana pun menoleh kearah Rembulan.  Ia pun mengikuti arah pandangan Rembulan yang tertuju kepada keluarga bahagia yang berada dipinggir jalan itu

Saat ini mereka sedang berada di cafe  supermarket. Tadi Lintang mengajak Rembulan untuk jalan jalan saja namun bukannya jalan jalan mereka malah mampir kecafe supermarket

Lintang yang melihatnya itu pun mengukir sebuah senyuman . Senyuman yang tulus dari hati dan tanpa paksaan, Senyum yang membuat tanda ketulusan .

"Sederhana" satu kata yang menggambarkan pemandangan didepan mereka itu

Bagaimana tidak ?

Hanya terdiri dari seorang anak yang kira kira sudah SMA dan adiknya yang sepertinya masih SMP berserta orang tua mereka sedang berada di warung mie ayam dipinggir jalan. Sederhana . Namun walaupun sederhana bisa membuat bahagia , tersenyum dan senang diwaktu yang bersamaan

Rembulan pun mengalihkan pandangannya kearah Lintang . Ia menatap Lintang dengan mata memerah "Lin,,,. Gue pengen kaya mereka " ucapnya seraya menunduk bersender pada bahu Lintang

Lintang pun tau kalau Rembulan menangis , karena baju yang dikenakannya sudah basah oleh air mata Rembulan. Lintang pun menarik kepala Rembulan untuk lebih dekat dengannya

"Sakit Lin , Sakit!!" Ucap Rembulan dengan suara serak seperti orang yang habis nangis

"Liat deh mereka . Bahagia banget hidupnya , kapan gue bisa kayak mereka Lin ?" Masih dengan air mata yang mengalir diwajahnya . Rembulan pun masih setia berada direngkuhan Lintang

"Hei , liat gue " Lintang pun mengendurkan rengkuhannya . Ia bisa melihat mata sembab Rembulan yang menangis

Lintang pun menghapus air mata yang berada di wajah Rembulan " Lo bisa kayak mereka, cuman belum saatnya aja . Suatu saat Lo bisa bahagia . Ingat !  Tuhan sudah membuat rencana yang pastinya itu yang terbaik menurut Lo ,so ? we must keep believing !" Perlahan tangis Rembulan pun reda

"Realita memang tak semanis ekspetasi tapi ekspetasi yang tinggi juga ga salah kan ?" Lintang pun tersenyum ketika berbicara dengan Rembulan

Rembulan sendiri tau bahwa itu adalah kata kata penyemangat untuknya agar tidak patah semangat buat bahagia

"Daripada Lo nangis ga jelas kayak gini , mending ikut gue aja . Kita healing !" Lintang pun menarik tangan Rembulan agar ikut berdiri

"Helaing kemana sih ? Lo daritadi juga ngajak gue jalan tapi malah nongki disini juga " Rembulan pun mengerucutkan bibirnya seraya melirik sinis Lintang

Lintang pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya cengengesan tidak jelas

Sesuai dengan ucapannya . Lintang pun mengajak Rembulan pergi ke mall.  Kenapa ke mall ? Ya gatau pokoknya jalan aja lah itu jawaban dari Lintang bestie

"Kita kesini ngapain sih elah ?" Tanya Rembulan ketika melihat mall yang besar itu

"Ya healing" ingin rasanya Rembulan menampol mulut Lintang yang asal cemeplos

"Goblok" umpat Rembulan kepada Lintang yang masih ada disebelahnya

"Udah,Lo ikut gue aja . Gausah banyak tanya and banyak bacot . Bilang aja nanti apa yang Lo inginin"setelah mengatakan hal itu Lintang pun pergi sembari menggenggam jemari milik Rembulan

SEMBAGI ARUTALA Where stories live. Discover now