03. Know Each Other

577 82 9
                                    

•••

Joohyun menatap langit-langit kamarnya dengan wajah tersenyum, seperti orang bodoh. Siapa sangka bahwa mereka akan bertemu seperti takdir, tetangga sebelah apartemennya yang beberapa waktu lalu sempat di katai sebagai seorang perfeksionis ternyata adalah Kim Kyuhyun. Bagaimana bisa seperti ini?

Bukankah ini sebuah kebetulan?

Benar-benar takdir yang manis dan Joohyun menyukainya. Tubuhnya kemudian menghadap sisi kiri dimana pemandangan malam hari terlihat dengan jelas dari pintu kaca kamarnya. Salju kembali turun dengan lebat meskipun ramalan cuaca hari ini mengatakan tidak akan ada salju turun dengan lebat.

Dalam ingatannya Kyuhyun bukan hanya semakin tampan karena usianya yang bertambah melainkan sikap pria itu yang tenang terasa sedikit asing baginya. Joohyun tidak tahu dengan pasti apa yang terjadi pada Kyuhyun dan lagi, baik dirinya maupun teman-teman di sekolahnya hanya mengetahui bahwa saat itu Kyuhyun kehilangan adik perempuannya.

Adik perempuan yang lahir di tanggal yang sama dengannya tetapi pergi lebih dahulu di bandingkan Kyuhyun.

"Bisakah aku menggapainya?" Gumam Joohyun dengan sendu.

Debaran jantung yang di rasakan olehnya sama seperti pertama kali Joohyun melihat Kyuhyun di hadapannya dengan kedua tangan yang menghadang bola basket yang hendak mengenainya.

"Ah!!! Aku bisa gila!!" Pekiknya dengan senang.

Luar biasa senang hingga Joohyun merasa akan kehilangan kesadarannya. Kyuhyun mengenalnya, menyebutkan namanya dan menjadi tetangganya! Hal gila di awal tahun ini benar-benar membuat Joohyun merasa senang tiada tara!

•••

Kyuhyun menyesap kopinya secara perlahan menatap salju yang turun dengan lebat. Masih jelas dalam ingatannya bagaimana Joohyun memberikan senyum manis yang selama ini hanya bisa di lihatnya melalui media sosial atau papan iklan yang bertebaran di jalan.

Senyum manis yang dapat menggetarkan hatinya sejak pertemuan pertama mereka.

Mungkin semua orang akan melihat ini sebuah kebetulan tapi pada kenyataannya adalah sebaliknya. Semua kebetulan yang terjadi selama ini merupakan kebetulan yang di buat olehnya.

Setelah kembali menata hati dan pikirannya, tanpa sengaja kedua manik matanya menangkap sosok iklan Joohyun pada salah satu layar videotron yang ada di pusat kota. Wanita itu terlihat jauh lebih dewasa dan semakin cantik seiring bertambahnya usia tetapi yang membuatnya terpaku adalah senyum manis yang di tunjukkannya di akhir slide iklan. Senyum manis yang masih sama menggetarkannya seperti pertemuan pertama mereka.

Sejak itu kedua tangannya terus mencari nama Joohyun pada media sosial. Seperti seorang penggemar yang memulai menyukai idolanya, seperti itulah Kyuhyun. Mengumpulkan semua album Joohyun dan mulai menyukai satu persatu karyanya. Menonton film dan dramanya sudah seperti keharusan, terlebih kyuhyun menyukai semua acara variety show yang Joohyun hadiri, karena dengan begitu dirinya bisa kembali melihat senyum manis yang selalu membuatnya berdebar.

Pertemuan mereka beberapa saat lalu adalah hal yang ingin membuat Kyuhyun merengkuh tubuh Joohyun dalam pelukkannya. Perasaan rindu sejak terakhir mereka bertemu entah kenapa terasa menyiksanya.

Deringan ponselnya membuat lamunan Kyuhyun teralihkan, ada nama kakaknya disana dan sudah pasti Hajoon yang menghubunginya. Beberapa hari ini dirinya sibuk mengurus kepindahannya untuk mengajar di universitas dan lagi apartemen yang di sewanya juga membutuhkan dekorasi baru.

"Paman tidak datang ke rumah Nenek." Ucap Hajoon mempoutkan bibirnya. Terlihat menggemaskan.

•••

FIRST TACIT UNDERSTANDINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora