25. Summer Rain

314 45 2
                                    

•••

Joohyun menatap hujan yang turun dengan deras dari balik jendela kamar Kyuhyun. Wajahnya merengut dengan kesal pada dirinya sendiri yang lepas kendali begitu saja. Jika di ingat kembali bukan hanya Kyuhyun saja yang seperti binatang buas, tetapi Joohyun juga samanya seperti binatang buas.

Ranjang yang berantakan ini benar-benar membuat Joohyun malu sendiri. Bagaimana nanti jika dirinya bertemu dengan Kyuhyun?

Ah! Kyuhyun!

Dengan bingung dan rasa malu Joohyun bahkan tidak tahu dimana Kyuhyun saat ini, ranjang sebelahnya sudah kosong saat dirinya terbangun dan ada roti lapis dengan secangkir teh yang sudah dingin di samping nakas. Yang Joohyun duga sudah cukup lama di taruh di atas nakas.

"Kau baru bangun?" Tanya Kyuhyun yang baru saja memasuki kamar dengan paperbag putih di tangannya.

Rambutnya terlihat lembab juga pakaiannya yang basah di beberapa bagian. Tanpa sadar adegan semalam kembali terulang dan membuat wajah Joohyun bersemu malu.

"Semalam aku tidak memakai pengaman, jadi aku pergi ke apotik untuk membeli ini." Ucap Kyuhyun memperlihatkan obat tablet dan juga obat dalam bentuk krim.

Benar, semalam mereka tidak mengingat apapun selain kepuasan diri mereka. Ingatan yang kembali membuat Joohyun mengutuk dirinya sendiri.

"Mau mandi sekarang?" Tanya Kyuhyun yang membuat Joohyun mengangguk dengan malu.

•••

Setelah mandi tubuhnya menjadi lebih baik tetapi hujan di luar masih terus turun dan sudah di pastikan mereka akan melakukan kegiatan hari ini di dalam vila. Sejak menjadi publik figur Joohyun selalu merasa kerepotan jika hujan turun di tengah-tengah jadwalnya yang padat karena akan ada banyak hal yang di tunda. Tapi saat ini, Joohyun merasa senang karena hujan turun dengan deras.

Suara air hujan yang turun terdengar sangat menenangkan, aroma tanah yang basah karena hujan juga tercium khas dan Joohyun menyukainya.

"Hujannya deras sekali sejak dini hari tadi." Ucap Kyuhyun yang datang membawa dua cangkir teh hangat. Lalu mendudukkan dirinya di sisi Joohyun yang baru saja selesai membersihkan diri.

"Benarkah?" Gumam Joohyun tanpa mengalihkan kedua matanya dari pintu kaca ruang tengah yang menampilkan hujan yang deras, "Aku pernah melihatmu bermain sepak bola saat sekolah dulu." Ucap Joohyun lalu menatap Kyuhyun yang sedang menyesap teh hangatnya.

Kening Kyuhyun mengerut, "Benarkah? Aku tidak ingat pernah bermain sepak bola saat hu-jan." Ucapnya yang meragu di akhir kalimatnya.

Joohyun terkekeh, "Kau melakukannya Kyuhyun, bersama teman-temanmu dengan bersemangat. Saling berteriak dengan wajah serius seakan itu pertandingan yang sangat penting." Ucap Joohyun.

Dalam diam Kyuhyun sedang mencoba menggali kembali ingatannya semasa sekolah, kepalanya bersandar pada sandaran sofa dengan tatapan menatap langit-langit ruangan, "Sepertinya itu pertandingan menentukan Kapten untuk pekan olahraga sekolah. Aku ingat saat sakit karena terlalu lama kehujanan." Ucap Kyuhyun.

"Tapi Kapten sepak bola pekan olahraga itu bukan kau, kan? Aku ingat karena kau menjadi Kapten saat pertandingan basket." Ucap Joohyun.

Kyuhyun tertawa lalu menatap Joohyun, "Aku tidak tahu kau sering memperhatikanku?"

Perlahan wajah Joohyun memerah malu, "Bagaimana denganmu? Saat itu kau mengatakan menyukaiku sejak dulu." Ucap Joohyun dengan gugup.

"Benar. Sepertinya kita terlalu bodoh untuk menyadarinya, benar kan?" Gumam Kyuhyun.

Dengan tatapan senang Joohyun kembali menatap hujan yang masih turun di balik pintu kaca, "Syukurlah, saat ini kau berada di sisiku." Ucapnya dengan penuh rasa syukur.

Kyuhyun menyunggingkan senyum di wajahnya lalu mencuri ciuman pada pipi Joohyun yang selalu terlihat memerah meskipun wanita itu tidak memakai riasan. Keduanya saling memandang hingga perlahan Joohyun kini duduk di pangkuan Kyuhyun dan saling memberikan ciuman.

•••

Taeyeon menatap tumpukkan naskah dengan wajah antusias berbeda dengan Hyeyoon yang kini bergidik ngeri. Jika Joohyun mengambil semua proyek itu bisa di pastikan jika mereka akan sangat sibuk setidaknya untuk satu hingga dua tahun kedepan. Belum lagi jadwal perilisan album tahun ini yang sudah Joohyun siapkan, mereka akan jauh lebih sibuk.

Dan yang terparah bisa saja Joohyun tumbang karena kelelahan. Tidak! Bukan hanya Joohyun saja tetapi satu tim bisa ikut tumbang juga.

"Eonni!" Pekik Hyeyoon dengan panik mencegah Taeyeon mengambil semua naskah di hadapan mereka.

"Kau tahu bukan Joohyun Eonni sedang menyiapkan album untuk tahun ini, di bandingkan naskah drama dan film ini Joohyun Eonni pasti akan mengutamakan albumnya." Ucap Hyeyoon.

Taeyeon berdecak lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada menatap Hyeyoon dengan tidak sabar, "Katakan saja intinya!" Pintanya.

"Bagaimana jika kita pilih drama mana yang menarik untuk Joohyun Eonni. Kau tahu kan Joohyun Eonni senang melakukan hal baru. Lagipula jika kita ambil semua proyek ini bukan hanya Joohyun Eonni yang akan kelelahan tetapi juga tim yang lain dan penggemar bisa saja melakukan protes karena jadwalnya yang padat tanpa istirahat setelah kejadian mengerikan yang lalu." Jelas Hyeyoon dengan serinci mungkin dan tetap harus mengutamakan artisnya.

Taeyeon berpikir sejenak, semua ucapan Hyeyoon tidak ada yang salah. Tetapi sangat di sayangkan jika mereka tidak mengambil semua proyek ini. Kesempatan Joohyun untuk berkembang akan jauh lebih baik, tetapi kelelahan jelas akan berdampak buruk.

"Baiklah." Ucap Taeyeon yang membuat Hyeyoon menghela napas lega.

•••

Kyuhyun membuka kedua matanya begitu merasakan pelukan Joohyun mengerat, lalu menarik selimut yang mereka pakai hingga menutupi bahu Joohyun. Keduanya tertidur begitu saja setelah obrolan ringan mengenai masa sekolah lalu berlanjut dengan saling menggoda satu sama lain.

Dulu Kyungri selalu mengatakan bahwa dirinya sangat mengagumi sosok Joohyun yang terlihat dewasa tetapi terlihat lucu saat bertindak tidak peduli walaupun kedua matanya mengatakan hal yang lain.

Joohyun terasa sangat hangat seperti matahari musim semi dan Kyuhyun mengakui hal ini. Tubuhnya selalu bertindak lebih dulu di bandingkan dengan bibirnya yang berbicara.

"Hujannya sudah reda." Ucap Kyuhyun dengan suara yang berbisik.

Menjawab dengan bergumam, Joohyun semakin mengeratkan pelukannya. Berada di pelukkan Kyuhyun terasa hangat dan juga nyaman rasanya seperti pelukkan sang ayah.

"Haruskah kita makan malam di luar?" Tanya Joohyun menatap Kyuhyun.

Hidung keduanya saling bersentuhan dengan senyum yang saling mengukir di wajah keduanya, kembali saling menggoda dengan kecupan-kecupan singkat yang membuat Joohyun tertawa geli. Jika seperti ini terus mereka bisa melewatkan makan malam.

"Apa yang akan kita makan malam ini?" Tanya Kyuhyun yang masih menggoda Joohyun.

Menindih tubuh Joohyun yang ada dalam pelukkannya Kyuhyun merasa senang bisa menghabiskan waktu seperti ini.

"Aku ingin makan sesuatu yang hangat dan berkuah. Akan lebih baik jika ada Sundubu Jjigae." Ucap Joohyun menahan wajah Kyuhyun yang terus saja mengecupi lehernya.

"Haruskah kita membuatnya sendiri?" Tanya Kyuhyun.

Joohyun mengerutkan keningnya, "Aku sudah terlalu lapar untuk menunggumu memasak, kita harus belanja dulu sebelum memasak, uh... itu terlalu lama." Ucap Joohyun menyuarakan rasa tidak setujunya.

Kyuhyun mengukir senyum tipis, "Kita makan di luar dan kau yang memilih tempatnya." Ucapnya lalu bangkit untuk duduk dan membantu Joohyun untuk bangun.

Kedua mata Joohyun lalu melirik ke luar dimana hujan sudah mulai reda dan hanya menyisakan aroma basah dari tanaman dan udara dingin yang melingkupi. Hujan di musim panas.

FIRST TACIT UNDERSTANDINGWhere stories live. Discover now