19. Darkness

257 40 2
                                    

•••

Soojung memainkan ponselnya selagi menunggu Siyeon mengambil obat yang diresepkan untuknya. Lalu tak lama pandangannya teralihkan oleh sosok pria yang berlari dengan wajah panik dan cemas disaat bersamaan, kegaduhan terjadi begitu saja. Suara sirine mobil ambulan dan mobil polisi yang datang bersamaan, lalu bunyi roda dari ranjang lipat yang di dorong hingga orang-orang yang terus berbicara.

Langkah kedua kakinya bergerak dengan perlahan menuju unit gawat darurat dan mendapati sosok Kyuhyun berdiri dengan wajah frustasi. Lalu sosok wanita yang sudah sejak lama menjadi sahabatnya terbaring di atas ranjang rumah sakit.

Ada apa ini?

Tangannya menggapai tangan Kyuhyun, membuat pria itu menoleh dengan kerutan bingung menatap wanita dengan topi hitam dan masker menutupi sebagian wajahnya.

"Joohyun. A-ada apa dengannya?" Tanya Soojung.

Kyuhyun menghela napas lalu menarik wanita itu menjauh dari ranjang Joohyun, "Keadaan Joohyun saat ini lebih penting. Nanti, akan aku jelaskan." Ucapnya memberikan penjelasan.

Keduanya lalu terdiam sesaat sebelum suara Kang Minhyuk menginterupsi keduanya. Beberapa perawat kini sedang melakukan tindakan yang sudah Minhyuk katakan dan keadaan Joohyun yang masih tidak sadarkan diri.

"Aku sudah melakukan tindakan awal untuk luka-luka luarnya. Pertama kita pindahkan Joohyun ke kamar rawat." Ucapnya memberikan penjelasan pada Kyuhyun.

Dalam waktu singkat Minhyuk membuat Joohyun mendapatkan tindakan khusus dengan segala sesuatu yang di butuhkan secepat mungkin. Perawatan dan juga keamanan privasi yang di butuhkan.

•••

Perlahan kedua mata Joohyun terbuka begitu merasakan silau pada wajahnya. Sosok Soojung yang tertidur dengan posisi duduknya saat ini pasti sangat tidak nyaman. Joohyun bahkan bisa melihat raut wajah lelahnya dan juga wajah yang pucat tanpa ada rona merah sedikitpun.

Tangan kanannya membalas genggaman sang sahabat dengan erat, hingga Soojung terbangun dan menatapnya dengan wajah penuh kelegaan.

"Kau mau minum?" Tanya Soojung.

Joohyun mengangguk pelan lalu dengan perlahan Soojung membantunya untuk duduk dan minum. Sinar matahari di luar sepertinya sangat terik mengingat musim panas sudah hampir tiba.

Keduanya saling menatap dengan genggaman tangan yang semakin erat. Tanpa mengatakan apapun Soojung mulai mengeraskan rahangnya menahan tangis yang akan segera meledak begitu saja.

"Aku sangat takut Soojung. Tolong peluk aku." Pinta Joohyun dengan lirih dan penuh dengan rasa keputus asaan.

Keduanya berpelukkan dengan tangis Joohyun yang terdengar sangat menyedihkan, penuh dengan rasa putus asa dan rasa takut. Pelukkannya semakin kuat seakan meminta perlindungan. Tak kuat menahan tangisnya Soojung pun ikut menangis merasa bersalah dengan keadaan Joohyun saat ini.

"Kau pasti sangat ketakutan, Joohyun." Ucap Soojung dengan pelan, "Maafkan aku tidak bisa menjagamu."

Menepuk pelan punggung sang sahabat, "Kau bertahan dengan baik Joohyun. Kau sangat hebat." Ucapnya lagi dan kembali menepuk pelan punggung Joohyun.

Sedangkan di luar kamar rawat, Kang Minhyuk berdiri dalam diam memperhatikan dua wanita yang tengah menangis meraung dengan penuh rasa takut. Tidak terbayangkan jika dirinya berada dalam posisi Joohyun saat itu.

Tubuhnya lalu menghadap perawat yang juga berdiri di luar, "Kita tunggu sampai keduanya merasa lebih baik." Ucapnya dengan senyum manis hingga menampilkan lesung pipi.

FIRST TACIT UNDERSTANDINGWhere stories live. Discover now