01. TERNYATA DIA

16 4 0
                                    

Sang fajar mulai memperlihatkan sinar nya. Mataku terbuka. Aku memaksakan tubuh ini melangkah untuk siap siap berangkat ke sekolah.

Aku berangkat ke sekolah bersama Andri. Kemarin papaku sudah mengurus surat pindah ku aku hanya perlu menandatangi beberapa berkas kemudian langsung bisa sekolah.

Aku ke kantor kepala sekolah dahulu untuk menandatangani beberapa berkas. Setelah itu aku diantar oleh salah satu guru untuk menuju kelasku. Sesampainya di kelas mataku langsung tertuju pada gadis yang duduk terdiam di bangku tengah paling belakang.

" Oh jadi dia juga sekolah disini "

Gumam ku  dalam hati. Senyum ini terukir.

" Okey sekarang perkenalkan dirimu "

Perintah guru yang mengisi kelasku. Aku segera memperkenalkan diriku. Dan aku duduk di bangku tengah  belakang.  Satu baris dengan gadis itu hanya terpisah dengan satu orang.
Mataku terpaku padi gadis berambut pirang alami itu.

" Hay , Salam kenal Raka "

Sapa ku ramah. Aku bermaksud mengajak cewek itu kenalan. Aku mengulurkan tanganku.

" Hay Raka aku Chelsy "

Jawab cewek yang duduk di sampingnya. Aku tersenyum kecut. Kemudian aku mengulurkan tanganku di depan wajah gadis itu. Gadis itu menatap wajahku sekilas dengan tatapan cuek dan wajah datarnya yang khas.

Kemudian  gadis yang bernama Chelsy menyenggol siku gadis itu. Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian menenggelamkan kepalanya di antar kedua tangannya.

Aku yang merasa bersalah karena telah mengganggu ketenangan gadis itu pun memilih segera menarik kembali uluran tangan ku.

Merasa di cuekin aku segera duduk di bangku ku. Sambil terus memperhatikan gadis itu. Ku lihat dia sangat fokus dengan bolpoin dan bukunya. Aku menghembuskan nafas kasar. Aku kembali fakos ke pelajaran yang sedang di ajarkan guru mapel ku itu.

Bel istirahat berbunyi dengan keras. Membuat para siswa siswi berhamburan keluar dari kelasnya menuju tempat favoritnya masing-masing. Aku masih duduk di tempatku untuk memperhatikan gadis itu dari dekat. Bangku dengannya memang terbilang dekat.

" Kamu mau ke kantin? "

Tanya Chelsy kepada gadis yang belum ku ketahui namanya itu. Terlihat gadis itu menggelengkan kepalanya.

" Oh Okey, aku duluan ya byee "

Lanjut gadis itu kemudian berjalan beriringan dengan teman cewek yang lainnnya.

" Yes akhirnya dia sendirian "

Gumamku dalam hati. Gadis itu beranjak dari duduknya, namun aku menhan diri agar tak spontan mengikutinya.

Setelah punggung itu tertelan pintu kelas, aku segera mengikuti langkahnya dari kajauhan agar tak ketahuan. Ternyata dia menuju perpustakaan di sekolah ini. Aku ikut masuk ke perpustakaan setelah beberapa menit dia masuk.Agar gak ketahuan kalau aku membuntutinya.

Aku melihatnya sedang membaca sebuah novel di meja di pojok kanan perpustakaan yang memang di sediakan untuk tempat membaca.

Aku mengelilingi rak tinggi di dalam perpustakaan itu. Untuk mengambil buku untuk ku baca. Bukan untuk ku baca sih, hanya   ku jadikan alibi untuk mendekati gadis cuek itu.

" Kenalin gue Raka "

Kataku mengawali sambil mengulurkan tanganku. Mata gadis itu menatap uluran tanganku. Keningnya berkerut.

" Dah tau  "

Jawab nya  ketus.

" Iyah tapi gue kan belum tahu nama lo "

Lanjutku untuk memancing gadis ini mau memberitahukan namanya kepadaku.

Aku bisa sih tanya yang lainnya tapi entah kenapa aku inginnya dia yang ngmong sendiri.

" Aku boleh ikut duduk? "

Sambung ku lagi karena pertanyaan pertama tak di jawab olehnya. Dia masih fokus ke novel, bersikap seolah olah aku ini tak berbicara dengannya.

" Boleh gak? "

Dia kembali menatap aku. Kemudian dia menutup bukunya sembari berdiri.

" Silahkan!!!! "

Katanya sedikit di tekan dengan tatapan benci, benar benar cinta. Gadis itu langsung mengembalikan buku yang ia baca dan keluar dari perpustakaan.

Aku menatap kepergiannya dari kajauhan sampai punggung itu tak terlihat di telan pintu perpustakaan.

" Andri "

Panggil ku pada Andri yang sibuk dengan komik yang ia baca.

Setelah pandangan Andri mengarah kepadaku. Aku segera menanyakan tentang gadis itu. Aku sudah tak tahan menunggu lebih lama lagi.

" Nama dia siapa? "

" Namanya Cinta, emang kenapa? "

" Enggak kok. Gue cuma mau tau aja "

" Ekhem mau tau atau mau tau "

Katanya menggoda ku. Aku tak menghiraukan perkataannya. Segera ku langkahkan kaki ini menuju kelas

bukan dia yang aku inginkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang