32. DOUBLE DATE

6 2 0
                                    

Sampailah kami di halaman rumah Cinta. Terlihat seseorang berkacak pinggang menghadap pintu. Aku  mengernyit heran sepuluh detik setelahnya aku baru tersadar siapa pemilik siluet itu.

Gadis itu berbalik karena lampu mobil yang mengarah padanya. Benar saja dia Cinta. Melihat kehadiranku membuat gadis itu terlihat panik. Ia langsung menerobos masuk ketika Chelsy membuka pintu.

Aku dan Bang Rafka turun dari mobil. Kemudian menghampiri Chelsy yang terlihat terkekeh geli.

" Eh Bang Rafka juga ikut? "

Kata Chelsy basa basi yang di angguk i oleh Bang Rafka. Aku menatap keduanya malas.

" Cinta kenapa? "

" Tadi dia tidur. Terus aku rias deh. Dia terus marah sama aku "

Senyumku tersungging membayangkan wajah cantik itu di polesi make up ala kadarnya. Mungkin akan terlihat sangat manis.

" Kalau gitu aku penggilin Cinta nya dulu ya Ka "

" Harus dong masa nanti gue sendirian "

Celetuk Bang Rafka yang langsung ku sodok dengan sikuku. Bang Rafka terkekeh melihat responku. Chelsy kemudian masuk lagi ke dalam. Sebenarnya ia mempersilakan kami masuk. Tapi aku malas saja. Aku memutuskan untuk duduk di depan.

Keluarlah Cinta dan Chelsy. Terlihat wajah Cinta memerah dan basah. Sepertinya ia sangat tak suka dengan polesan tipis di wajahnya. Terlihat ia sebegitunya menghapusnya. Hingga wajahnya merah.

Gadis itu terlihat seperti preman pasar. Bagaimana bisa ia mengenakan celana yang belum selesai di jahit. Bagian lututnya sobek. di padukan dengan kaos oblong. ia juga menguncir kuda rambutnya tak tak lupa ia sematkan topi berwarna silver di kepalanya.

Berbeda dengan gadis di sampingnya. Chelsy terlihat begitu elegan dengan dress selutut berwarna grey rambut yang tergerai dengan capit pita di kedua sisi kepalanya itu.

" So beautiful "

Kata Bang Rafka terkagum dengan kecantikan di antara kedua perempuan itu. Semoga saja pujian itu tak untuk Cinta. Karena aku tak bisa diam saja jika memang itu di tujukan untuk Cinta.

" Kami udah siap ka, bang "

Kata Chelsy dengan senyuman manisnya yang terlihat membosankan di mataku. Pasalnya gadis itu selalu tersenyum. Membuatku muak dengan tingkah capernya itu.

Bang Rafka melemparkan kunci mobil ke arahku. Aku pun langsung menangkapnya.

" Lu yang bawa "

Katanya kemudian membukakan pintu untuk Cinta.

" Silahkan masuk tuan putri "

Cinta termenung bukannya masuk ia malah berputar ke pintu kiri mobil. Dan ia pun duduk disana. Tawaku langsung menyembur seketika itu juga.

" Maafin Cinta ya Bang Rafka "

Kata Chelsy sambil menangkupkan tangannya di dada. Bang Rafka mengangguk kemudian masuk ke mobil. Mobil perlahan berjalan. Cinta tampak tak menikmati perjalanan dari tadi gadis itu sibuk dengan ponselnya. Melihat Cinta yang sibuk itu membuat Bang Rafka mencoba memecahkan kesunyian.

" Lihat apa sin Cin asik bener? "

Kata Bang Rafka sambil menengok apa yang gadis itu lihat karena terlampau fokus.

" Apaan sih. Sok kenal lu "

Kata Cinta kemudian menegakkan tubuhnya itu. Ia bergeser ke pojok tempat duduk. Seolah tak mau di dekati Bang Rafka. Aku tersenyum melihat ekspresi Bang Rafka dari center mirror. Wajah itu terlihat kesal dengan tingkah Cinta.

bukan dia yang aku inginkan Where stories live. Discover now