33. PINGSAN

8 2 0
                                    

Aku langsung menuju ke ruang ganti untuk mengganti pakaian ku dengan koas olahraga. Iya sekarang waktunya kelasku olahraga. Setelah selesai aku langsung menuju ke lapangan. Aku mengamati kesekitarku mencari keberadaan Cinta.

Senyumku terukir ketika mataku menangkap jelas bayangan tubuhnya. Akupun melangkahkan kakiku mendekat.

" Hai "

Sapa ku kemudian ikut duduk di sebelahnya. Ia terlihat memegangi kepalanya.

" Sakit? "

Tanyaku tak di hiraukan.

" Wajah lo pucet Cin lo beneran gak papa "

Tanyaku khawatir apalagi melihat wajah pucat nya itu.

" Gak papa gak usah lebay deh "

Katanya sok kuat kemudian berdiri. Tubuhnya terhuyung ke depan. Aku mencoba menahannya tapi ia menepis tangan ku.

" Gue gak papa!! "

Aku mengalah saja. Cinta memang sangat keras kepala. Kami semua di kumpulkan di lapangan dan memulai pemanasan. Setelahnya kami pun berpencar mengikuti pelajaran olahraga yang kami sukai. Aku ikut bermain bola basket.

Sesekali aku melirik gadis itu. Wajahnya terlihat semakin pucat. Terlihat ia sedang bermain bulu tangkis dengan Chelsy. Tubuh itu terjatuh. Aku yang sedang tak jauh dari lokasi itu segera menangkap tubuh itu.

" Cin cinta cinta "

Aku menepuk perlahan pipi itu. Tak ada respon yang ia berikan. Chelsy panik ikut mendekat.

" Ini Cinta kenapa sih Chel?! "

" Aku gak tahu "

" Temennya engggak sih?!! Masa Cinta lemes pingsan gini di ajak main bulu tangkis!! "

Kataku dingin kemudian membopong tubuh itu untuk ku bawa ke UKS. Beruntung ada dokter piket yang sedang bertugas jadi Cinta langsung di tangani. Cinta mengalami gejala anemia. Darahnya rendah aku tetap menunggu di depannya. Tak lama dokter itu pun pamit pergi. Perlahan mata itu terbuka. Ia berusaha duduk aku pun membantunya.

" Gak usah! "

Katanya dengan galak. Aku  membiarkan gadis itu duduk sendiri.

" Biar gue bantu "

Aku berdecak kesal ketika Dista tiba tiba masuk dan membantu Cinta tanpa penolakan sama sekali.

" Minum dulu Cin "

Kata Dista menyodorkan segelas air putih.

" Napa Lo masih disini?! "

" Lo ngusir gue? "

Kataku sambil menunjuk wajahku sendiri. Dista mengangguk.

" Gak! Gue mau disini! "

" Ya udah gue ke kelas. Bantu gue ke kelas "

Kata Cinta hendak berdiri.

" Iya okey okey gue pergi "

Kataku mengalah. Aku keluar dari UKS. Tapi aku tak benar-benar keluar aku mengintip di balik tirai tebal itu.

" Makan dulu ya Cin. Terus minum obat "

Kata Dista membujuk.

" Chelsy mana Dis? "

Kulihat wajah Dista gusar. Tirai yang menutupi jendela itu memang tebal tapi ada celah di antaranya. Jadi aku bisa melihat gestur gerakan bibir mereka berdua.

" Waktu lo di bawa Raka ke sini. Dia tadi langsung lari ke toilet karena waktu Lo pingsan tadi Raka marah sama dia "

" Anterin gue ketemu dia. Gue mau bicara sama dia "

bukan dia yang aku inginkan Where stories live. Discover now