08

26.7K 2.6K 26
                                    

"Bisa saja ini dijual, tapi harus dengan persiapan matang Bi" Jawab Anastasia.

Tidak bisa juga dia sat-set langsung membuka usaha, nanti orang disini Bertanya-tanya, dari mana dia berasal dan mungkin saja di cap buruk.

Lebih baik dia harus beradaptasi dengan lingkungan desa ini lebih dulu.

•••

2 jam saat kepergian Anastasia.

Didalam Istana, Kerajaan Jarous sekarang sangat suram, disebabkan oleh tahunya Ratu Lorin tentang Anastasia dengan suaminya.

Informasi bocor akibat salah satu pelayan Ratu Lorin tidak sengaja mendengar pembicaraan tabib kerajaan dengan Tuan Javier yang sedang dilorong.

Tanpa basa-basi Pelayan langsung mengabari kepada Ratu Lorin dengan apa yang dia dengar dari Javier dan tabib Kerajaan.

Amarah Ratu Lorin tidak terbendung, dia bergegas pergi kekamar yang ditempati Anastasia dan membawa satu belati di tangannya.

Niat ingin melenyapkan Anastasia gagal karena tidak ada satupun orang disini, artinya Ratu Lorin sudah lambat bergerak.

Karena kesal Ratu Lorin menumpahkan amarahnya kepada Pelayannya tadi.

"Pelayn Rendahan, apa kau berani memberitahuku informasi yang tidak jelas?!" Teriaknya pada pelayan.

Pelayan yang diteriaki mulai bergetar ketakutan "ampun yang Mulia, saya mendengar hanya disaat tuan Javier menyebutkan kandungan" Jawabnya.

Jawabannya membuat Ratu Lorin semakin marah.

"Seharusnya kau dengarkan mereka sampai selesai!" Amuk Ratu Lorin dan menancapkan belati itu ke telapak tangan kiri pelayan.

"Akh.." Mata pelayan terbelalak melihat darah segar mengalir di telapak tangannya.

"PERGI" Ratu Lorin mendorong pelayan dengan kasar, tanpa menungu lama pelayan itu pergi sambil memegangi tangannya yang berdarah.

Amarahnya masih tidak dapat terkendali, mengetahui bahwa Aleron telah berhubungan sejauh ini dengan pelayan istana membuatnya ingin sekali membunuh wanita yang bernama Anastasia.

Dengan langkah lebarnya dia berjalan menuju keruang Kerja Raja Aleron berada.

Brak!

Tanpa bisa dicegah oleh pengawal, Ratu Lorin menerobos masuk bahkan sedikit menendang pintu.

Terlihat didalam ruangan ada Javier dan suaminya Raja Aleron memandang kearahnya.

Raja Aleron dibuat geram "apa aku harus memasukkan mu kembali ke sekolah tata krama"

Ratu Lorin tidak menggubris sindirian Raja Aleron.

Tetapi dia maju dan melirik Javier sebentar "pergi"

"Tidak" Raja Aleron melarang Javier pergi, dan menyuruhnya agar tetap di ruangan.

Ratu Lorin tidak Terima, dia merasa seperti diacuhkan dan tidak diperdulikan "Yang Mulia" Ucapnya tak terima.

"Jika kau tidak setuju maka pergilah dari sini"

the mother of the king's sonWhere stories live. Discover now