17

11.3K 1.1K 115
                                    

Kini Jayden sibuk dengan pikirannya sendiri, dikamarnya dia terus mondar-mandir berharap bisa diberi pencerahan lebih.

Ayahnya, Duke Raiden telah tiba. Tapi Jayden tidak boleh gegabah dan tergesa-gesa, dia harus memikirkan dulu jauh kedepan.

Setidaknya jika rencananya sedikit gagal, dia masih punya rencana cadangan agar ayahnya setuju.

Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka sedikit kencang. Telihat disana Keenan berdiri sambil melipat kedua tangannya

"Apa yang kau lakukan seperti orang bodoh disana, cepat temui ayah." Ucapnya sambil melihat Jayden.

Jayden mendongak kearah Keenan, sepertinya tidak ada waktu lagi untuk memilih jalan tambahan.

"Baiklah, kau duluan saja, aku akan menyusul bersama Anastasia." Jawabnya pelan.

Keenan tidak menyahut lagi, dia pergi meninggalkan Jayden lebih dulu, dan pergi kedalam ruang kerja Ayahnya, Duke Raiden Hector.

Sebenarnya bukan tipe Keenan yang terus-terusan membuntuti Jayden seperti sekarang, tapi kalo tidak diawasi bisa-bisa Jayden melakukan kesalahan lagi.

Jayden mulai bersiap, bersiap dengan mentalnya dan otak yang dimilikinya.

Dia tidak banyak berharap pada Anastasia dan tidak menuntut terlalu sulit untuk Anastasia, sebab disini yang harus menyelesaikan sendiri ialah Jayden sendiri.

Lagi pula Anastasia sedang hamil, bisa-bisa Jayden dikutuk anak yang ada didalam kandungan Anastasia jika banyak berbohong mengenai ibunya.

"Anastasia, kau sudah siap?" Jayden membuka pintu perlahan kamar yang ditempati Anastasia.

Anastasia yang memang sudah dari tadi siap, dia menganggukkan kepalanya.

Beberapa menit lalu, para pelayan datang membantunya sedikit bersiap, dan Anastasia sangat canggung. Karena sebelum dia berada disini, dulunya adalah sama seperti mereka para pelayan.

Yang pasti dia takut di hujat, untuk para pelayan disini saling tidak berkomentar atau merendahkan.

"Mari ikut aku." Ajak Jayden.

"Ya." Anastasia mulai menghampiri Jayden dan mengikutinya dari belakang.

Mansion ini tergolong luas, walau masih satu jalan, tetap saja Jayden dan Anastasia mehabiskan sekitar 3 menit untuk sampai ke ruang kerja Duke Raiden.

Mereka berdua berjalan dengan keheningan, tidak ada obrolan sama sekali semenjak keluar dari kamar.

Jayden ragu dan canggung, sedangkan Anastasia dia memang tidak ada hal yang perlu dipertanyakan.

Kini mereka berdua telah sampai didepan pintu ruang kerja Duke Raiden, para prajurit yang menjaga didepan pintu segera memberi salam dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

Cklek...

Didalam sudah ada Keenan yang bersantai di sofa ujung, dia disini mungkin sebagai penonton saja dan sudah ada manisan sebagai cemilannya saat ini.

Keenan tidak berani ikut campur urusan ayahnya dengan Jayden, misal dia ikut campur mungkin dia mendapatkan tatapan tajam dari ayahnya, Keenan tidak mau mengambil resiko besar, cukup adiknya saja sana.

Duke Raiden memandang kedua makhluk yang ada dihadapannya. Memandang sebentar.

"Duduklah." Ucapnya.

Mendengar perintah ayahnya, Jayden segera duduk dan juga menuntun Anastasia untuk duduk.

Duke Raiden dan Keenan sampai mengerut bingung melihat sifat Jayden, bagaimana dia bisa sepengertian itu?

the mother of the king's sonOnde histórias criam vida. Descubra agora