19

11.1K 1K 20
                                    

Raja Aleron duduk dikursi kebesarannya, setelah utusan Duke Hector memberitahukan semuanya, Raja Aleron langsung bergerak.

Semua mentri dikumpulkan diruang rapat besar, mereka semua menampilkan wajah yang serius.

Rapat sudah berjalan hampir 2 jam, sekarang semuanya sudah mempersiapkan segalanya.

"Saya harap, kalian semua bekerja sama dengan baik, saya mengerahkan seluruh roh Heros untuk mengawasi kalian semua!" Suara lantang Raja Aleron menggema diruangan, tidak ada yang membantah bahkan melayangkan tatapan protes.

Bola mata Keenan hampir keluar saat mendengar ucapan Raja Aleron.

Roh Heros, adalah sebuah koloni roh yang mengabdi pada Raja Jarous, Roh inilah yang membuat seluruh Kerajaan lain iri karena hanya Kerajaan Jarous yang dapat memiliki.

Roh Heros kebal, pintar dan ilmu sihirnya diluar kemampuan semua manusia, dia tidak dapat mati karena memang diciptakan secara hormat oleh dewa.

Raja Aleron memandang semuanya dengan sudut bibir terangkat, akibat perbuatan berani yang dilakukan mentri Sean, membuat Raja Aleron tidak akan lengah sedikitpun.

Raja Aleron menurunkan Roh Heros karena Roh itu mampu mendampingi manusia dengan sangat ahli, jika ada yang berkhianat maka manusia itu akan mereka bunuh, Roh Heros adalah makhluk tidak kasat mata.

Bahkan keberadaannya tidak dapat terdeteksi dan hanya Raja yang bisa mengetahui.

Selesai rapat, Keenan bersama ayahnya, Duke Raiden memilih bersantai lebih dulu di taman istana.

Mereka duduk bersama, dengan secangkir teh hangat yang menemani mereka, Alex hanya menjaga keduanya dari jarak jauh.

"Apa Jayden sudah berangkat?" Tanya Duke Raiden pada Keenan.

Semalam dia menginap diistana, sehabis urusannya dengan Jayden waktu itu, Duke Raiden belum kembali ke kediaman Hector.

"Kurasa belum ayah, dia saja saat aku berangkat belum bangun dari tidurnya." Jelas Keenan, mengingat saat dia pagi tadi ingin mencari Jayden, tapi para pelayan mengatakan bahwa Jayden masih tertidur dikamarnya.

Mendengar hal itu, Duke Raiden memijat kepalanya yang terasa pening.

Padahal waktu itu Jayden yang paling bersemangat menyangkut Anastasia, tapi saat ingin mencari jati diri Anastasia, dia malah malas.

"Ingat, kau jangan ikut campur dan memberi bantuan padanya!" Peringat Duke Raiden pada Keenan.

"Baik ayah." Jawab Keenan.

•••

"Apa baik-baik saja?" Tanya Jayden sambil memperhatikan Louis yang sudah datang ke kamarnya.

Louis dengan wajah datarnya menunduk sebentar memberi hormat, lalu menatap manik mata Jayden.

"Ini sedikit panjang." Jawabnya.

Jayden mengangguk "baiklah, kita bicarakan sambil duduk."

Keduanya mulai berjalan di salah satu sofa tempat bersantai yang Jayden punya di dalam kamar ini.

Setelah keduanya saling berhadapan, barulah Louis menceritakan semuanya.

"Anastasia putri dari Grand Duke Nathan, dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki Grand Duke Nathan." Jelasnya sebentar.

"Sudah aku duga, pasti Anastasia diculik." Jayden sambil berpikir.

"Tidak, Grand Duke Nathan sendirilah yang membuangnya." Louis melanjutkan ucapannya yang membuat Jayden membulatkan matanya tidak percaya.

the mother of the king's sonحيث تعيش القصص. اكتشف الآن