15

12K 1.1K 14
                                    

Kali ini setengah keinginan Jayden sudah tercapai, tinggal selangkah lagi maka semuanya akan berjalan sesuai dengan keinginannya.

Jayden sedang sibuk memilih mansoin yang harus dia tempati, awalnya ada cekcok dengan Airen karena Jayden terlalu jauh memilih mansion.

Tapi semua itu dapat diatasi berkat adanya Keenan, melawan Airen dengan kalimat abstraknya yang berhasil membuat Airen diam.

"Besok bicarakan dengan ayah." Usul Keenan saat Jayden sudah menentukan pilihannya.

"Sekarang saja, dimana ayah?" Tanya Jayden tak sabaran.

Keenan melirik sinis kearah Jayden "besok! Tidak harus semua keinginanmu harus terkabul sekarang!"

Melihat mood Keenan sedang buruk, Jayden tidak lagi membantah. Takut tidak dibantu.

"Baiklah-baiklah aku paham." Turut Jayden.

Sekarang dia sedang membayangkan memiliki mansion sendiri, bebas keluar wilayah tanpa mendengar omong kosong keluarganya.

Ini yang dia impikan.

Menjadi manusia bebas tanpa harus dikekang.

Sekarang, dia cuma harus membawa Anastasia kesini dan menentukan tanggal untuk pernikahan.

Sebenarnya kalo dipikirkan dari Jayden, dia tidak masalah sama sekali dengan kehadiran bayi yang masih dikandung entah ayahnya siapa.

Jayden berpikir bahwa tidak masalah itu anak siapa, kenyataannya adalah Anastasia hidup tanpa didampingi suami/lelaki ayah bayi itu sendiri. Artinya lelaki itu tidak sama sekali menginginkan bayinya.

Begitulah pemikiran pendek dari Jayden.

"Aku ingin menjemput Anastasia." Ucap Jayden setelah memikirkannya lagi.

Keenan sontak menolah "aku akan ikut." Katanya.

Tanpa menunggu Respon Jayden, Keenan lebih dulu pergi keluar dan menuju arah kandang kudanya.

Jayden mendengus kesal, dia juga mulai pergi ke tempat kandang kudanya dan bergegas menemui Anastasia.

Di perjalanan, Jayden yang memimpin. Hanya ditemani Keenan dan tidak ada pengawal yang menemani mereka.

Mereka berdua dapat aman karena kondisi mereka sedang menyamar menjadi rakyat kecil, jadi tidak dapat menarik simpati orang-orang sekitar.

Setelah menempuh perjalanan kurang dari 15 menit, Jayden dan Keenan sudah sampai di sebuah rumah tua yang bahkan jika ada angin kencang mungkin akan roboh dengan enteng.

"Ini rumahnya?" Keenan melihat sekeliling, bahkan tidak ada lagi rumah disini selain rumah yang jelek itu.

"Ya." Jawab Jayden sambil turun dari kudanya.

Dia mulai berjalan hingga sampai didepan pintu rumah.

Tok!

Tok!

Cukup dua ketukan sudah ada suara langkah kaki yang mendekat didalam rumah, menandakan akan ada yang membuka pintu.

Kreitt...

"Ah tuan muda Jayden." Bibi Yasmin menunduk memberi salam

Tak lama matanya membulat kaget disaat juga ada pewaris Duke Hector di sebelah Jayden.

"Salam tuan muda Keenan!" Bibi Yasmin kembali menunduk hormat, bahkan sekarang lebih kuat.

"Dimana Anastasia?" Tanya Jayden.

"Anastasia ada didalam, silahkan masuk tuan." Bibi Yasmin mempersilahkan keduanya masuk.

Walaupun kecil dan rumahnya sederhana, Bibi Yasmin telah membuat suasana rumahnya senyaman mungkin.

the mother of the king's sonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang