White lie

64 7 0
                                    

♡ ♡ ♡

@ 11Ips 1

Anton sedari tadi tidak minat memandang hp nya. Dari preview pesan terakhirnya aja udah membuat nya malas membaca.

Kenapa tega sekali

" Nton besok lu kosong" tanya wawan si teman sebangku nya

Anton tampak berfikir, manusia di disampingnya ini pasti mengajak nya berenang lagi. " Gak ah lu pasti molor lagi"

" Ya elah kaga dong, gue kan udah punya doi sekarang" ungkap wawan sambil menaikkan kedua alisnya

Anton tertawa ia merasa senang sekarang wawan sudah bisa tersenyum lagi. Seperti nya hidup teman bangku nya itu sudah perlahan membaik

" Wan gue mau tanya ma lu" ungkap anton

" Tanya aja ngapain izin, bukan gaya lo bgt"

Anton berdecak sebal lalu menatap wawan dengan serius " Emangnya sengefek itu ya hukuman bu tia?"

Wawan terlihat berfikir sejenak dan akhirnya mengangguk. " Dirumah mama memang galak sih tapi itu bikin gua sama papa baikan ya seperti sekarang"

Anton mengangguk paham bu tia memang bukan sekedar guru biasa. Melainkan seorang guru profesional yang mana bisa melihat kesalahan seseorang dari berbagai sudut pandang. Itu sesekali memang membuat murid otama kagum.

" Kenapa lu tanya begitu?" heran wawan ketika anton menanyakan sosok kepala sekolah otama ke dirinya

" Ga ada. Cuma kepo aja pendapat anaknya gimana" ucap anton sambil mengusap kepala belakang nya

Wawan mengangguk paham lalu menunggu anton yang sedang termenung itu. " Lu nyembunyiin sesuatu ya "

" Hah? buk-"

Ting!

Anton menghentikan ucapannya ekor matanya beralih melihat satu notifikasi pesan dimana ada juneo yang baru saja berpesan di grup aderfia.

Aderfia menyala☠️

💬
Juneo si atm

Terlanjur gua maunya sekarang

Anton menghela nafas lalu tanpa pikir panjang menunjukan layar hp nya tepat di wajah wawan.

" Menurut mama lo orang aborsi bakal dihukum gimana?"

• • •

"Lily sini "

Meoww

" Sudah kuduga si gembrot gasuka papa " ngambek papa bian melihat lily si kucing milik keluarga Takahashi yang sedang bergelayut manja dengan harsya.

" Haduhh lihatlah wajah nya, tadi itu garang banget ke papa, mana tuh sekarang??"

Harsya tersenyum mendengar keluhan papa nya. Tangannya mengelus lembut bulu putih kecoklatan kucing jenis ragdoll itu. Harsya menurunkan lily dan menggiring menuju mangkuk makanan nya. " Lily makan ya--"

" Lihat perut mu li, olahraga dong kaya papa jangan makan tidur terus" potong Papa bian

Mendengar itu harsya menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan sesuatu " Kalo ada mama gimana pa?"

" Gapapa biar mama mu tau, lily gendutan itu lo" ucap papa bian

Harsya menghela nafas pelan tak habis pikir papa nya selalu menggoda istri nya sendiri yang mana tidak mau kucing nya dipanggil gemuk. Sedangkan harsya dan rowoon setuju aja karena memang lily tumbuh sehat dan menggemaskan. Bahkan rowoon sempat mengikuti papa nya memanggil lily gembrot.

Robers (my chupid)Where stories live. Discover now