♡ ♡ ♡
" Yow man"
" Ckk lama banget cok" ungkap juneo
Javier menatap juneo dengan tatapan jahil " Inget bapa lu siapa tong"
" Bakso lu adem tuh" ungkap gavin
" C'mon boy gue habis bantu bu taeyon"
" Ngapain buset?" tanya anton bingung
" Biasalah murid andalan di kelas ipa yekan " ungkap javier sambil menoel hidung dengan jempol nya
" Hadeh makan tu bakso keburu dilahap anton" ucap gavin menahan tangan nya untuk menoyor teman nya yang narsis satu ini
" Btw napa lu cuma pesen segitu?" kaget javier ketika melihat porsi anton tidak seperti biasanya
" Diet?" heran juneo melihat ekspresi anton yang melas
Gavin tak kuat melihat wajah teman karib nya itu " Abis di palak wilona " ucap gavin
" Hah?" kaget javier
" Nunggak pasti lu ga bayar kas" tebak juneo
" Loh mas nya ?" Kaget javier sekilas menatap juneo
Merasa dilirik juneo sadar " Apa?! semua juga tau dia bendahara"
Javier tersenyum sambil menggoyangkan kepala nya ke kanan dan ke kiri. " Hmm enak banget bakso nya"
" Lu jangan sering buka luka lama woy haha, btw nanti malming nongki yuk mumpung pada jomblo nih" alih gavin mencoba mengalihkan topik
" Untung beda kelas" ungkap anton enteng dengan wajah tanpa dosa
Javier mengacungkan dua jempol ke depan wajah anton kalau bisa ia memberikan 4 jempol beserta kaki nya, kalau bisa
Gavin menatap anton kesal lalu mengambil satu gorengan tahu anton yang emang cuma beli satu, lalu melahap nya
" WOYYY!! Tahu gue!!"
• • •
" Ish pingin resign"
" Udahlah wil lupain"
" Kalo bukan bu dara yang minta gue jadi bendahara, udah gue kelarin semuanya "
" Buset wilo yang ada mereka kegirangan, ya termasuk gue hehe" ucap yasmin
" ELU JUGA SUSAH BANGET BAYAR KAS BULAN INI!!"
" Gue udah bawa cash eh ilang di kantin jadi ga bisa bayar deh"
" Hah ilang? yang ada lu tabung di bu sri anjir" sanggah laras menyadarkan teman nya itu
" Oiya lupa haha"
Wilona menggeleng-gelengkan kepalanya. Seperti nya dirinya akan seperti yasmin malas dengan tagihan konyol ini jika tidak jadi bendahara. Jujur wilo bingung kenapa banyak orang mempercayakan tugas bendahara kelas kepada dirinya. Padahal ga jago itung seperti julia.
" Apalagi bokap lu wil jadi dewan keuangan negara kita itu gimana ngaturnya ya" ungkap laras dengan berbinar binar di matanya dan seketika membuat wilo sadar.
Apakah ini takdir atau keturunan dari papa nya?
Previlage itu adakah?
