Intensi

49 8 0
                                    

♡ ♡ ♡

Sehabis pulang sekolah wilo hanya tiduran dirumah dengan keadaan pr nya yang belum ia sentuh sama sekali. Wilo ngerasa aneh aja kebiasaan nya yang tidak rajin dalam hal akademik itu. Yang dilakukan dirumah hanya rajin ngerjain adek nya.

Wilo ingat pesan mama nya bahwa hari ini ada jadwal fitnes. Merasa perlu kebawah untuk menanyakan kabar pelatih baru nya. Kaki jenjang wilo dengan cekatan menuju ke bawah untuk mencari keberadaan mama nya. Dilihat mama nya sedang mencari sesuatu di lemari sambil menenteng sebuah tas kado bermotif pink.

" Ma?? jadi fitnes kah?"

Mama jeni berbalik dan tersenyum melihat putri sulung nya yang kini makin tinggi dari nya itu. " Iya sayang nanti sore orang nya kesini " ucap mama jeni

Wilo mengangguk dan berniat bergegas menuju kamarnya lagi. Tapi terhenti oleh suara mama nya.
"Bantu mama gih"

Wilo mengangguk tapi bingung apa maksud mama nya untuk mencari apa " Nyari apa ma?"

Tangan halus mama jen menjabat tangan wilo untuk mendekat.

" Sepatu dodo"

Kini wilo ikut mencari-cari sepatu yang dimaksud mama nya barusan. Mengingat sepatu itu adalah sepatu prada favorit adik nya hadiah dari papa saat bepergian di Italia. Kini sudah beralih di rak besar milik papa nya pun tidak ketemu. Membuat mama jen berspekulasi buruk bahwa dodo menghilangkan nya bahkan meminjamkan barang-barang nya ke teman-teman nya lagi.

" Emangnya ga dikamar dodo?" tanya wilo. Dirinya sadar karena dia tau dodo memang gampang ditipu tapi dodo gak seceroboh macam dirinya. Anak itu pasti menyimpan barangnya baik-baik di dalam kamar. Wilo bergegas melihat isi lemari di dalam kamar dodo. Dan benar apa yang wilo katakan tadi, sepatu itu sudah berada di dalam lemari dengan satu setelan yang tergantung di atas nya.

" Hmm anak itu sudah siap rupanya" ungkap mama jeni sambil tersenyum. Tadi sebelum dodo berangkat les, mama jeni tak sengaja melihat ada undangan di kamar anak bungsu nya itu. Alhasil dodo berkata jujur ke mama nya lalu meminta mama jeni untuk membantunya.

" Emangnya nanti ada pertemuan ma?" tanya wilo bingung

Mama jeni sontak menggeleng lalu tersenyum geli " Dodo mau jadi pangeran di birthday party bela"

Wilo mengulum bibir mencoba menahan tawanya. Kocak sekali mendengar adek nya sangat well prepare untuk suatu acara. " Tumben ya ma biasanya berat banget sama game nya" ucap wilo

• • •

@Rumah Takahashi


" Biar saya bawakan bu"

" Aduh nak terimakasih " ungkap bu lei yang memang sedang kesusahan karena sedang menggendong rowoon.

" Tidak apa-apa bu"

" Di dalam sudah ada lainya?"

" Iya bu. Salsa, riki dan rumi sudah di dalam " ungkap javier sambil menenteng dua kantung belanjaan bu lei.

" Oke tolong taruh di meja makan ya, masuk aja tidak apa-apa ibu mau nidurin rowoon dulu terus kita mulai les nya "

" B..baik bu" Javier menurut dan mulai memasuki rumah lewat pintu yang sempat ia dan salsa lihat pak bian dan anaknya masuki itu.

Kaki javier mulai menapak di rumah mewah Takahashi. Disini sangatlah luas seperti yang javier lihat di drama-drama korea kesukaannya. Seketika dirinya merasa beruntung karena di ruang les lumayan jauh dari rumah inti Takahashi alhasil tidak bisa mengintip seperti apa isi rumah orang kaya sini. Mulut javier tak berhenti menganga sampai-sampai lupa apa tujuan nya masuk

Robers (my chupid)Where stories live. Discover now