Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salsa menunjukkan room chat nya ke wilona. Kini mereka berdua sudah terlanjur di depan rumah harsya di daerah perumahan elit yang ternyata tidak terlalu jauh dari rumah nya.
" Ish sia-sia kan bedak gue ini"
" Ya gue juga gatau orang mereka dadakan banget ngomong nya" ucap salsa tak mau disalahkan
Wilona memegang teropong kuning yang ia pinjam dari lemari mainan adeknya itu. Salsa melihat itu ingin tertawa rasanya melihat teman nya kalo jatuh cinta ternyata bisa sekonyol ini " Lu ngapain wil?"
" Sstt diem mastiin dia ada di rumah nya atau nggak?"
" Teropong lu kurang canggih anjir lu harus deketan lagi"
Wilona mengecek teropong nya dan tertawa kikuk bahkan alat ini tidak mempunyai zoom se jauh yang ia inginkan. Wilona menggandeng salsa lagi berjalan pelan mendekati kawasan rumah harsya. Mereka berdua sekarang sedang menyamar dan menyelendup di siang hari berlindung di samping pohon depan rumah harsya
" Lumayan gede rumah nya lu mau ngintip macem apa juga gabakal bisa wil" heran salsa
" Siapa tau dia keluar atau apa kek. Gue kepingin banget liat wajah nya lagi"
Salsa terheran mendengar itu seumur-umur dia berteman dengan wilona baru kali ini dirinya melihat wilona seperti ini. Dulu wilona bisanya cuma nggantung dan nolak cowok eh sekarang ternyata bisa juga begini
" Lu ga sakit kan wil habis kena bolanya harsya" tanya salsa
" Hah? Apasih sal pertanyaan lo sama aja kek yasmin laras tempo hari. Capek gue jawabnya " marah wilo yang membuat salsa sekali lagi gemas. Bisa-bisanya sahabat nya ini marah tapi tidak menakutkan sama sekali
