Part 3 : Lamaran Yang Dibatalkan

47 12 7
                                    

Angin pagi ini serasa sejuk sekali. Pepohonan melambai-lambaikan daunnya. Meskipun tak ada bunga yang bermekaran karena memang tidak ada bunganya, tapi tetap saja hati Balqis saat ini sedang berbunga-bunga.

Balqis duduk sambil melamunkan sesuatu, sesekali ia tersenyum malu. Apakah secepat ini Balqis akan dipinang? Tinggal menghitung hari, acara lamaranya akan dilaksanakan.

Nining mengayun-ngayunkan tangannya untuk menyadarkan Balqis. Nining takut Balqis akan berubah menjadi crazy muslimah.

"Hey, Balqis! Balqis! Ya ampun, anak ini sudah kesambet jin apa lagi sampai senyam-senyum sendiri. Balqis!"

Dirasa tangannya tidak memberikan efek apa-apa, Nining pun mengganti caranya dengan menggoyang-goyangkan tubuh Balqis, tapi...

"Doorrrrr!" Balqis malah mengagetkan Nining secara tiba-tiba.

"Kucing beranak! Eh, kucing beranak!" pekik Nining kaget.

"Hahahahaha...." tawa Balqis pelan. "Sini, Bu, sini," imbuhnya sambil menepuk tempat duduk di sampingnya.

"Kamu ini, ngagetin saja!" gerutu Naning.

Sebenarnya Balqis tahu kehadiran Nining, tapi ia hanya pura-pura tidak sadar. Bahkan saat Nining menganyunkan tangannya di depan wajahnya, ia tetap pura-pura tidak sadar. Niatnya ingin mengerjai Nining sesekali.

"Apa yang tadi kamu lamunkan?"

"Tebak, dong, Bu Ning."

Nining mengangguk, tapi sepertinya Nining sudah tahu apa yang Balqis lamunkan.

"Oh, pasti lagi mikirin itu, kan? Ngaku saja, deh. Ekhemm, yang sebentar lagi mau jadi istri orang," Nining berdehem sambil menyenggol bahu Balqis.

Balqis tersenyum sambil berdehem pelan. "Ehmm, Bu, pelan-pelan saja. Malu, ih."

"Apa yang perlu disembunyikan coba? Eh, tapi aku mau tanya seperti apa prosesi taarufan dalam Islam? Apakah sampai 3 bulan seperti yang orang-orang bilang, soalnya dengarnya kaya gitu? Maklum, aku menikah dengan suamiku karna kami sudah lama berpacaran dan ingin ke jenjang serius."

"Kalau sampai 3 bulan aku tidak tahu, Bu. Hanya saja yang aku tahu ada beberapa tahapan, Bu."

Balqis pun menjelaskan tahapan-tahapan taarufan dalam Islam yang ia ketahui, yang mana:
1. Mendatangi kedua orang tua calon pasangan: Tahapan pertama ini adalah tahapan di mana si lelaki bertemu dengan kedua orang tua dari calon pasangannya. Dalam Islam, sudah menjadi suatu keharusan bagi laki-laki untuk bertemu dengan kedua orang tua dari calon pasangannya jika ingin melangkah ke jenjang serius. Setelah bertemu, kemudian ia mengutarakan niat baiknya untuk menikahi calon pasangannya.

2. Bertukar biodata atau CV Taaruf: Tahap ini dilakukan agar bisa saling mengenal satu sama lain baik itu dari latar belakang keluarganya, pendidikannya, pekerjaannya dan sebagainya.

3. Bertemu dengan calon pasangan, tetapi tidak berduaan: Pada tahap ini calon pasangan akan dipertemukan, tetapi ada pihak ketiga yang menemani baik dari pihak laki-laki maupun perempuan.

4. Menjaga pandangan dan menutup aurat: Setelah calon pasangan sudah dipertemukan, alangka baiknya mereka saling menundukan pandangannya satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari zina mata. Kemudian pakaian yang harus digunakan pun adalah pakaian syar'i.

Allah SWT berfiman dalam Alquran surat An-Nur ayat 31:

Yang Artinya : Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Cinta di Penghujung Ramadhan (Revisi)Onde histórias criam vida. Descubra agora