3

16.7K 1.3K 22
                                    

Kamar Kaylen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kamar Kaylen

kamarnya menang gelap, karena ia lebih suka seperti itu daripada terang.

Kaylen berjalan menuju lemari pakaiannya dan mengganti seragamnya dengan kaos pendek warna putih dan celana pendek warna hitam.

Setelah selesai berganti pakaian, ia mendudukkan dirinya pada sofa dan mulai menjelajah pada ponselnya itu.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar itu terbuka. Seperti biasa Bibi membawakan makanan ke kamar Kaylen, entah itu buah ataupun cemilan. Saat ini ia membawakan pisang goreng kesukaan Kaylen.

"Nih Bibi bawakan pisang goreng"

"Wahh makasih Bik" Kaylen langsung mengambil sebuah pisang goreng itu dan melahahapnya.

"Dengan Kay, Bibi boleh minta tolong?"

"Bisa, mau minta tolong apa Bik?"

"Itu den, hari ini Pak Wawan cuti jadi Bibik tidak ada yang mengantar ke pasar. Den Kay bisa antar Bibi?"

"Mau Bik, bosen juga dirumah"

"Terimakasih Den, kalau gitu Bibi tunggu dibawah yaa"

Kaylen mengambil jaket milik nya dan tak lupa membawa dompet serta ponselnya, lalu ia turun ke bawah menuju bagasi mobil.

Dibagasi terdapat beberapa mobil, tetapi ia lebih memilih mobil yang biasanya dipakai Bibi kepasar dibandingkan memakai mobilnya sendiri, menghemat bensin pikirnya.

Setelah mobilnya siap dan Bibi sudah naik, Kaylen pun mulai menjalankan mobilnya menuju pusat perbelanjaan.

Hanya memerlukan waktu 15 menit saja perjalanan dari rumah ke pasar, kini mereka sudah sampai di parkiran pasar tersebut.

"Kaylen tunggu sini aja, Bik"

"Iya Den. Den Kay kalau bosen nunggu mending kesana aja, sambil ngopi den" Ucap Bibi sambil menunjuk warung kopi yang berada di depan gerbang pasar.

"Oke Bik, Kay tunggu disana"

Kaylen pun berjalan menuju warung kopi itu. Ia memesan segelas kopi, sembari menunggu kopinya datang Kaylen memilih duduk di bangku depan karena didalam lumayan ramai.

Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus rokok, ia mengambil satu batang rokok lalu menyalakan ya dengan korek.

.
.
.
.
.

Karena jalan yang mereka lalui tadi macet panjang, Kaylen pun memutuskan untuk putar balik dan lewat jalur lainya.

"Sini jalannya sepi ya, Den?. Engga kayak yang tadi, macet parah"

"Iya, Bik. Sini ramenya kalo sore"

Memang jalan yang mereka lewati bukanlah jalan raya, jadi tidak terlalu banyak kendaraan.

KayZie [Brothership]Where stories live. Discover now