4

17.4K 1K 20
                                    

Seorang anak laki-laki kecil terbangun dari tidurnya karena merasa ingin buang air kecil. Saat akan bangun, badanya terkunci rapat dan tak bisa gerak karena ada sebuah tangan yang memeluknya dengan erat.

Ia Fazie, Fazie memberanikan diri untuk membangunkan laki-laki yang lebih tua darinya ini.

"Kakak, bangun. Zie mau pipis" Fazie menggoyangkan lengan yang ada diatas tubuhnya itu.

"Hengg?" Meresa terganggu, Kaylen pun membuka matanya.

"Kakak? Zie ingin pipis~"

"Ohh!" Seakan sadar, Kaylen pun langsung medudukan tubuhnya.

"Ayok, sini" Kaylen membawa tubuh kecil itu ke gendongannya dan membawanya ke kamar mandi.

"Bisa sendiri?" Fazie menganggukkan kepalanya dan menggerakkan tubuhnya agar bisa turun, sudah tak tahan lagi. Cairannya harus segera dikeluarkan.

Kaylen pun menurunkan Fazie dan membiarkan anak itu memasuki kamar mandi dan ia menunggunya di depan pintu.

Ceklek

"Sudah?"

"Sudah~"

Kaylen kembali membawa tubuh Fazie ke gendongannya. Kaylen melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuju ruang makan untuk sarapan.

Di meja makan sudah ada Vander yang tengah menikmati kopinya panasnya.

"Selamat pagi" Sapa Kaylen. Ia mendudukkan tubuhnya di kursi depannya sang Papa.

"Pagi"

Vander memandangi bocah manis yang berada dipangkuan sang anak dengan lekat. Ternyata bocah itu memiliki wajah yang sangat menggemaskan dan manis secara bersamaan.

Fazie pun menatap takut-takut ke pria paruh baya yang ada di depannya.

"Ck Pah! Jangan buat Adek Kay takut" Tegur Kaylen, saat menyadari tatapan Fazie kepada sang Papa.

Vander tak memperdulikan sang anak, Tetapi ia mengubah tatapannya itu menjadi lebih lembut agar anak kecil didepannya itu tidak takut.

"Hey mulai sekarang kamu Anak saya, panggil saya Papa" Ucap Vander kepada Fazie.

"Eungg?" Fazie mendongakkan kepalanya dan menatap Kaylen seakan bertanya.

"Ayok,panggil Pak Tua itu, Papa"

"Emm Pa-Papa?" Ucap Fazie dengan ragu-ragu.

"Yaa bagus" Vander mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala anak barunya itu.

"Kita mulai sarapan" Titah Ivan.

Kaylen mengambilkan nasi dan juga ayam goreng untuk adiknya.

"Adek mau makan sendiri apa disuapin?"

"Mau disuap boleh?" Tanya Fazie sambil menatap polos sang Kakak.

"Tentu, Aaaa"

Fazie dengan senang hati membuka mulutnya guna menerima suapan dari sang Kakak. Sesekali ia juga ikut mengambil nasi yang ada di piring menggunakan tangan kecilnya kemudian memasukkannya ke mulutnya sendiri.

Lagi-lagi Vander dibuat senyum dengan interkasi hangat kedua anaknya itu.

"Fazie" Panggil Vander.

Fazie yang merasa terpanggil pun segera menoleh pada pria di depannya.

"Eungg?"

"Mulai sekarang kamu jadi bagian dari kami, dan kamu jadi anak bungsu saya, Adiknya Kaylen. Kamu mau kan Fazie?"

KayZie [Brothership]Where stories live. Discover now