18

4.7K 371 4
                                    

Minggu, 08.15

Hari Minggu adalah hari yang dinanti-nanti oleh para siswa-siswi, salah satunya Kaylen.

Kini Kaylen dan Fazie tengah berenang di kolam renang belakang rumah. Berbeda dengan Fazie yang takut, Kaylen malah merasa senang bisa mengajari sang adik berenang apalagi bisa menjahili sang adik.

Kini Fazie tengah duduk di pinggir kolam dengan kaki yang menjuntai ke bawah. Sedangkan Kaylen ada di hadapan Fazie, ia sedang membujuk sang adik untuk kembali berenang bersamanya.

"Lagi yok, Kakak pegangin".

"Tadi di lepas! Fazie takut" Ucap Fazie sambil merajuk.

Tadi saat tengah melatih sang adik, Kaylen sengaja melepaskan tangannya dari badan sang adik dan karena Fazie tidak siap jadinya ia hampir tenggelam.

"Enggak lagi, janji deh" Ucap Kaylen sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

"Enggak" Tolak Fazie.

"Ayok, Kak-

"Sama Papa saja yok" Tiba-tiba ucapan Kaylen dipotong oleh Vander.

Kini Vander sudah bersiap berenang, ia tak memakai atasan dan hanya memakai celana pendek sehingga memperlihatkan otot-otot perutnya yang tercetak jelas.

"Ck, ganggu aja. Ini lagi sengaja banget enggak pakai kaos, mau pamer perut!" Sindir Kaylen, pasalnya selama ini jika berenang Papanya itu selalu memakai atasan.

"Yang enggak punya sixpack mah diem aja" Vander balik menyindir sang anak.

Kini Kaylen mendengus, ia sadar jika ototnya dibandingkan dengan sang Papa ia jelas kalah jauh. Papanya itu sering gym saat hari libur. Tak hanya itu, Vander juga ahli segala bilang olahraga sejak ia sekolah menengah pertama, berbeda dengan Kaylen yang memilih tidur dan ngegalau saat memikirkan ingin punya adik, dulunya.

"Sini Fazie sama Papa" Ajak Vander yang kini sudah turun ke kolam renang. Ia merentangkan tangannya agar bungsunya itu mendekat kearahnya.

"Aaaa Papa!!" Fazie berteriak takut karena saat ia ingin meraih tubuh sang Papa malah tiba-tiba kakinya di tarik oleh Kaylen.

"Sama Kakak enggak mau, kok sama dia mau?" Tanya Kaylen yang masih memegangi kaki adiknya.

"Lepasin!! Papa tolong!"

"Sama Kakak aja makannya, biarin lah dia berenang sendiri" Ucap Kaylen yang kurang ajar dengan sang Papa.

"Enggak mau! Kakak nakal. Aaaa Papa tolong!!" Fazie berteriak dan berusaha melepaskan kakinya dari tangan sang kakak.

Vander menghela nafasnya, Kaylen itu jahil sekali.

"Lepas Kay! Adeknya takut itu!" Tegur Vander.

Akhirnya Kaylen melepaskan kaki sang adik, dan dengan terpaksa merelakan adiknya itu berenang bersama sang Papa.

Vander dengan sabar dan penuh kehati-hatian mengajari bungsunya berenang.

Fazie tenang-tenang aja berenang dengannya, berbeda saat berenang besama Kaylen, Fazie beberapa kali berteriak ketakutan karena kejahilan Kaylen.

"Ganggu banget sih! Biasanya juga kerja" Monolog Kaylen.

Kini Kaylen sudah naik ke pinggir kolam, ia menatap malas sang Papa yang tertawa bersama sang adik. Kenapa Papanya itu jadi sering di rumah? Padahal dulu hari libur pun tetap berangkat, ganggu saja!.

"Papa, Fazie udah" Ucap Fazie, ia sudah merasa puas berlatih berenang.

Vander pun membawa sang anak ketepian dan mengangkat agar duduk.

KayZie [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang