12

5.3K 395 16
                                    

Kini Kal dan sang Ayah sedang duduk di kursi makan sambil menunggu Mamah Kal yang sedang memasak.

"Adek kamu kok belum pulang ya Kal?"

"Tau Yah, nyasar kali anaknya" Kal menjawab pertanyaan sang Ayah dengan santai.

"Hustt enggak boleh gitu ah sama adeknya" Tegur Fani, Mamah Kal.

"Woy adek setan!!"

Tiba-tiba adik Kal datang dan menimpuk punggung Kal dengan sepatu.

"Pink semua, Abang gila?!" Anak itu juga melemparkan nametagnya kepada sang Kakak.

Ia Rafael, adik dari seorang Kalendra. Anak nakal kesayangan ayah.

"Hahaha ya maap, cuma ada sepidol pink doang kemaren. Lagian lu juga nurut-nurut aja kagak protes" Jawab Kal dengan santai sambil memakan mendoan yang baru matang.

"Gua kagak tau, goblok!"

Awalnya Rafael menang merasa aneh dengan nametagnya, tetapi ia berfikir bahwa memang seperti itu ketentuan membuatnya jadi ia ikut-ikut saja tanpa protes.

"Heh elu ye yang goblok! Yang MPLS situ kok gua yang harus buat nametagnya" Balas Kal yang tak terima dengan omongan sang adik.

"Heh heh, tenang dulu jangan berantem" Ayah Danu menarik lengan anak bungsunya dan didudukkan ke kursi di sampingnya.

"Rafa kenapa kok bicara kasar?" Tanya Fani.

"Aku kan minta tolong, Abang nolongnya enggak bener!" Rafael mengadu kepada sang Mamah.

"Bukannya kagak bener, emang sepidolnya cuma ada pink doang" Bela Kal.

"Kan bisa beli dulu" Rafael melempar sendok kearah sang abang, untung Kal langsung menangkapnya.

"Kenapa kagak elu yang beli, kan elu yang butuh?"

"Anj-

"Heh mau ngomong apa! Diem dulu. Minta tolong itu boleh, tapi minimal kamu tau apa yang akan di buat dan apa saja yang perlu di siapkan, jangan asal langsung minta tolong. Paham? " Nasihat Danu untuk Rafael.

"Huh, iya"

"Kalo soal seragamnya gimana Ael?" Tanya Danu.

Pasalnya tadi pagi Rafael mengamuk dan tak mau berangkat sekolah karena baju OSIS SMPnya belum jadi.

Kenapa tidak menggunakan baju merah putih? Karena baju itu sudah Rafael pilok sebagai tanda kelulusannya bersama teman-teman nakalnya.

Kal saja sampai terkejut, padahal adiknya itu baru lulus sekolah Dasar tapi sudah berani seperti itu. Ia saja belum pernah melakukannya.

"Enggak gimana-gimana"

"Yasudah besok berarti pakai itu lagi. Enggak jadi beli seragam OSIS, nanti aja tunggu yang dijahit sudah jadi" Tambah Fani.

"Kok gitu?!"

"Ya salah lu sendiri, dah tau seragam masih di pake selama MPLS ngapain di pilok" Timpal Kal menyalahkan sang adik.

"Nanek izinin kok" Ucap Rafael dengan santai.

Dulu Danu dan sekeluarga tinggal di dalam rumah yang sama dengan orang tuanya, tetapi setelah Rafael kelas 3 SD mereka memutuskan untuk pindah ke kota. Tetapi karena Rafael tidak mau ikut, jadi ia tetap tinggal bersama neneknya selama bersekolah di SD. Tetapi terkadang pulang ke sini saat liburan.

Saat menjemput Rafael dari rumah sang nenek, semuanya terkejut dengan perubahan Rafael yang benar-benar nakal itu. Dan Fani terkejut saat melihat seragam yang sudah penuh dengn coretan pilok, padahal itu masih dipakai untuk MPLS.

KayZie [Brothership]Where stories live. Discover now