13

5.2K 363 7
                                    

"Fazie, jangan main handphone terus dong" Tegur Vander.

Malam ini mereka sedang berada di ruang keluarga untuk bersantai. Mereka duduk di Sofa dengan Fazie yang menyender ke tubuh sang Papa sambil terus bermain game di ponselnya.

"Bentar Papa, masih seru"

"Udah ah, matanya sakit nanti" Vander mengambil ponsel milik Fazie.

"Aaa Papaa~" Rengek Fazie.

"Cukup main handphonenya, sekarang tidur yuk" Vander mengelus kepala anak bungsunya itu dengan lembut.

"Fazie belum ngantuk, Kakak mana sih?! " Ia sedari tadi menunggu sang Kakak pulang.

Tadi sore ia ketiduran hingga malam hari, pas ia bangun, sang Kakak tak ada dikamarnya. Fazie pun langsung keluar dari kamar untuk mencari keberadaan sang Kakak, dan bertanya kepada Bibi, tapi kata bibi kakaknya itu pergi keluar.

"Kakak izin main sebentar, katanya. Sekarang Fazie tidur dulu, nanti Kakak pulang sebentar lagi" Jawab Vander.

Vander tak sepenuhnya berbohong, Kaylen memang izin untuk bermain bersama teman-temannya. Tapi Vander tau jika sebenarnya Kaylen pergi untuk balapan, dan pasti pulangnya tengah malam nanti.

"Fazie belum mau tidur, tapi mata Fazie ngantuk~" Ucap Fazie lirih sambil hendak mengucek matanya yang terasa perih.

Vander langsung menahan tangan sang anak agar tak jadi mengucek matanya.

"Kita pindah ke kamar yuk, kamar Papa yaa"

Ini kesempatan untuk Vander untuk tidur bersama anak bungsunya itu. Selama ini Vander belum pernah tidur bersama Fazie, karena Kaylen tidak akan mengijinkan hal itu. Kaylen selalu berkata " Fazie milik Kay! Papa enggak boleh tidur sama adek Kay!"

Sebenarnya kamar untuk Fazie sudah selesai direnovasi, tetapi Kaylen tidak mengizinkan Fazie tidur sendiri. Sedangkan Fazie, ia menurut saja toh tidur dengan kakanya itu enak kerena di peluk terus sampai pagi.

"Mau, tapi gendong~" Ucap Fazie, sepertinya matanya memang sudah benar-benar mengantuk.

Dengan senang hati Vander menggendong sang anak ala koala. Fazie menyenderkan kepalanya ke dada sang Papa. Sementara Vander, ia mengusap dengan lembut kepala sang anak agar sepatu tertidur.

Hingga paginya, Vander bangun tidur dan tidak menemukan sang anak bungsu di sampingnya. Ah, pasti Kaylen menculik dan membawa sang adik ke kamarnya tadi malam. Anak itu benar-benar tidak memperbolehkan sang adik tidur bersama Vander.

Vander bangkit dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Ia akan mandi dan turun untuk sarapan.

Sudah hampir jam 06.00 tapi Vander belum melihat keberadaan kedua anaknya. Vander pun beranjak pergi ke kamar Kaylen.

Tanpa mengetuk, Vander langsung membuka pintu kamar Kaylen yang tidak di kunci.

Plak

"Bangun, malah bengong" Vander memukul pelan perut Kaylen yang kaosnya tersingkap ke atas.

Kebiasaan seorang Kaylen ketika bangun tidur adalah terbengong tanpa bergerak sedikitpun selama beberapa menit, ia sedang mengumpulkan nyawanya.

"Bangun Kaylen!" Ucap Vander sekali lagi.

"Hemm" Kaylen pun mendudukkan dirinya sebentar lalu berjalan ke kamar mandi, sesekali oleng karena nyawanya masih belum sepenuhnya terkumpul.

"Anak siapa sih, buluk banget mukannya" Ucap Vander sambil menggeleng-gelengkan kepalanya setelah melihat wajah absurd milik Kaylen. Mukannya masih kusut dan rambutnya yang berantakan, untung anaknya itu tampan seperti dirinya, jadi tidak telalu parah.

KayZie [Brothership]Where stories live. Discover now